BSU Diduga Dipakai Judi Online, Menaker Yassierli: Sudah di Luar Kontrol Kami

Dipublikasikan 9 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Belakangan ini, jagat maya dan media sosial dihebohkan dengan kabar dugaan penggunaan dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk bermain judi online. Isu ini tentu bikin banyak orang bertanya-tanya, kok bisa? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli pun angkat bicara menanggapi kekhawatiran ini. Artikel ini akan membahas tuntas apa kata Menaker, data-data terkait, dan bagaimana proses penyaluran BSU saat ini. Jadi, Anda bisa paham betul duduk perkaranya.

BSU Diduga Dipakai Judi Online, Menaker Yassierli: Sudah di Luar Kontrol Kami

Ilustrasi: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli prihatin atas dugaan penyalahgunaan BSU untuk judi online yang sudah di luar kendali.

Menaker Yassierli Tanggapi Isu BSU untuk Judi Online

Menaker Yassierli mengakui bahwa potensi penyalahgunaan dana BSU oleh penerima untuk hal-hal yang tidak sesuai peruntukannya, seperti judi online, memang ada. Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut berada di luar kendali Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) setelah dana tersebut diterima oleh pekerja.

“Itu sudah di luar kontrol kita. Artinya, BSU didesain untuk meningkatkan daya beli, dan kepada mereka yang sudah terdaftar aktif sebagai pemberi iuran BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Yassierli di Gedung DPR RI, Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, Yassierli optimis bahwa mayoritas penerima BSU akan menggunakan dana sebesar Rp 600.000 ini untuk keperluan yang baik dan sesuai tujuan awal. Tujuan utama BSU adalah membantu meningkatkan daya beli para pekerja yang gajinya pas-pasan, terutama mereka yang terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan.

Temuan PPATK yang Bikin Geger Publik

Isu dugaan penyalahgunaan BSU untuk judi online ini mencuat setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis temuan mengejutkan. PPATK menemukan bahwa ada ratusan ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos), termasuk BSU, ternyata aktif bermain judi online sepanjang tahun 2024.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavanda, menyebutkan bahwa:

  • Sekitar 550 ribu hingga 571 ribu NIK penerima bansos tercatat aktif bermain judi online.
  • Total dana yang disetor ke situs judi online oleh kelompok ini mencapai lebih dari Rp 900 miliar hingga Rp 957 miliar.
  • Jumlah transaksinya pun sangat fantastis, mencapai lebih dari 7 juta kali transaksi.

PPATK bahkan telah memblokir jutaan rekening penerima bansos yang terindikasi memiliki saldo tidak wajar, sehingga dianggap tidak layak lagi menerima bantuan. Temuan ini menjadi alarm bagi pemerintah untuk lebih ketat dalam pengawasan penggunaan dana bantuan.

Update Penyaluran BSU 2025 dan Tantangannya

Pemerintah menargetkan penyaluran BSU tahun 2025 ini mencapai 17 juta hingga 17,3 juta pekerja. Hingga saat ini, Menaker Yassierli membeberkan data terbaru:

  • Total Penyaluran: Sebanyak 8,3 juta orang pekerja sudah menerima dana BSU.
  • Sisa Penyaluran: Masih ada sekitar 9 juta pekerja lagi yang belum menerima BSU dan akan segera dirampungkan dalam waktu dekat.

Penyaluran BSU dilakukan melalui dua mekanisme utama:

  1. Bank Himbara (Bank BUMN): Sebagian kecil penyaluran dilakukan melalui bank-bank milik negara.
  2. PT Pos Indonesia (Persero): Mayoritas sisa penyaluran akan dilakukan melalui jaringan kantor pos.

Menaker menjelaskan bahwa proses penyaluran memang membutuhkan waktu. Salah satu kendala utamanya adalah proses verifikasi dan validasi data. Kemnaker harus memastikan data pemilik rekening bank sama persis dengan data pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan agar dana bantuan bisa tepat sasaran.

“Yang belum itu sebagian besar nanti dari PT Pos dan ini memang membutuhkan waktu ya. Dan masih ada beberapa, sebagian kecil itu yang akan kita salurkan melalui Bank Himbara,” ujar Yassierli. Ia menambahkan, “Karena masih ada hasil verifikasi dan validasi data yang sepertinya kami harus cek ulang-ulang.”

Yassierli menargetkan penyaluran melalui PT Pos Indonesia bisa rampung dalam waktu seminggu. Ia juga membantah anggapan bahwa penyaluran BSU tahun ini lebih lambat dari sebelumnya, karena proses saat ini masih dalam tahap penguatan basis data untuk memastikan akurasi dan ketepatan sasaran.

Kesimpulan:
Dugaan penggunaan BSU untuk judi online memang menjadi sorotan. Namun, pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan, menegaskan bahwa BSU dirancang untuk meningkatkan daya beli pekerja dan optimis dana tersebut digunakan dengan bijak. Meskipun pengawasan penuh setelah dana cair menjadi tantangan, pemerintah terus berupaya keras memastikan setiap rupiah BSU sampai ke tangan yang tepat sasaran dengan proses verifikasi data yang ketat. Mari kita bersama-sama mendukung tujuan mulia BSU ini agar benar-benar membawa manfaat bagi kesejahteraan pekerja di Indonesia.

FAQ

Tanya: Benarkah dana BSU digunakan untuk judi online?
Jawab: Ada potensi penyalahgunaan dana BSU untuk judi online, namun hal tersebut di luar kendali Kementerian Ketenagakerjaan setelah dana diterima pekerja. Mayoritas penerima BSU diharapkan menggunakan dana tersebut untuk keperluan yang baik.

Tanya: Apa yang dikatakan Menteri Ketenagakerjaan mengenai isu BSU untuk judi online?
Jawab: Menteri Ketenagakerjaan mengakui adanya potensi penyalahgunaan tersebut namun menegaskan bahwa hal itu sudah di luar kontrol kementerian. Ia optimis mayoritas penerima akan menggunakan dana BSU sesuai peruntukannya.

Tanya: Berapa besaran dana BSU yang dibagikan?
Jawab: Besaran dana BSU yang dibagikan adalah Rp 600.000 per penerima. Dana ini dirancang untuk membantu meningkatkan daya beli pekerja.