Bos Koperasi BLN Nicholas Nyoto Prasetyo Menghilang, Nasabah Geruduk Rumah Mewahnya

Dipublikasikan 26 Juni 2025 oleh admin
Sosial Politik

Kabar mengejutkan datang dari dunia koperasi. Nicholas Nyoto Prasetyo, bos sekaligus pendiri Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN), kini bak hilang ditelan bumi. Ribuan nasabah yang telah menyetorkan dana triliunan rupiah kini dilanda kebingungan dan kekhawatiran karena uang mereka tak kunjung kembali.

Bos Koperasi BLN Nicholas Nyoto Prasetyo Menghilang, Nasabah Geruduk Rumah Mewahnya

Baca juga: Waspada! Jejak Nicholas Nyoto Prasetyo: Bos Koperasi BLN Menghilang Usai Tipu Ribuan Nasabah Triliunan Rupiah

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Nicholas Nyoto Prasetyo menghilang, bagaimana nasib para nasabah, serta langkah-langkah hukum yang sedang ditempuh. Jika Anda tertarik dengan berita terkini seputar investasi dan kasus penipuan, atau bahkan mungkin salah satu nasabah yang terdampak, informasi ini akan sangat membantu Anda memahami duduk perkara yang sedang ramai dibicarakan ini.

Janji Manis Investasi, Berujung Hilangnya Sang Bos Koperasi

Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) dikenal publik lewat promosi investasi dengan janji keuntungan yang sangat menggiurkan, bahkan disebut-sebut bisa mencapai 200 persen. Nicholas Nyoto Prasetyo, sebagai founder, menjadi sosok sentral yang aktif mempromosikan skema investasi ini melalui berbagai kanal, termasuk media sosial pribadinya.

Namun, janji manis itu kini berubah menjadi mimpi buruk bagi ribuan nasabah. Sejak Maret 2025, program unggulan BLN yang bernama “Si Pintar” dilaporkan macet total. Artinya, dana modal pokok dan keuntungan yang dijanjikan tidak bisa dicairkan. Pihak koperasi sempat mengalihkan program ke “Si Jangkung”, namun banyak nasabah yang merasa ada kejanggalan dan menolak program baru ini.

Di tengah kekacauan ini, Nicholas Nyoto Prasetyo mendadak sulit dihubungi. Upaya nasabah untuk menuntut kejelasan ke kantor koperasi di Salatiga juga tak membuahkan hasil, karena kantor tersebut tampak kosong dan tak beroperasi. Rumah mewah Nicholas di Salatiga pun kini sepi, bak tak berpenghuni.

Nasabah Bertindak: Geruduk Rumah hingga Tempuh Jalur Hukum

Merasa ditipu dan kehilangan arah, puluhan nasabah Koperasi BLN akhirnya memilih untuk bertindak. Pada Rabu, 25 Juni 2025, mereka menggeruduk rumah mewah Nicholas Nyoto Prasetyo yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Dengan membawa spanduk bertuliskan tuntutan pengembalian uang, para nasabah sempat menggedor pintu depan dan menyanggong di bagian belakang rumah. Namun, rumah itu kosong melompong, hanya disambut oleh asisten rumah tangga yang mengaku tidak tahu keberadaan sang bos.

“Modal saya sebesar Rp 400 juta yang telah disetor sejak 2023 belum ada kepastian. Jangankan keuntungan, modal saja tidak jelas nasibnya. Karena itu kami minta kepastian dengan datang ke rumah ini,” ungkap Widi, salah seorang nasabah dari Wonosobo, dengan nada kecewa.

Widi menambahkan bahwa ada sekitar 60 anggota BLN asal Wonosobo saja yang total kerugiannya mencapai Rp 5 miliar. Secara keseluruhan, total akumulasi modal yang disetorkan anggota BLN dikabarkan mencapai Rp 3,1 triliun dari sekitar 40.000 anggota. Angka kerugian ini tentu sangat fantastis.

Selain mendatangi rumah Nicholas, beberapa nasabah juga sudah melaporkan kasus ini ke Polresta Solo. Jalur hukum lain yang ditempuh adalah gugatan class action (gugatan kelompok) di Pengadilan Negeri Salatiga. Sidang pertama gugatan class action ini telah digelar pada Rabu, 18 Juni 2025, dan selanjutnya akan dilanjutkan pada Kamis, 3 Juli 2025.

Meski demikian, ada juga kelompok nasabah yang menolak untuk diwakilkan dalam gugatan class action tersebut, karena merasa gugatan itu hanya mewakili kepentingan sebagian kecil orang saja.

“Kedatangan kami ke PN Salatiga untuk memberi informasi bahwa gugatan yang dilayangkan 8 nasabah Koperasi BLN diwakili advokat beberapa waktu lalu bukan bagian dari kami,” jelas Aris Carmadi, juru bicara nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara.

Akun Medsos Tetap Aktif, Nicholas Belum Beri Klarifikasi

Di tengah hilangnya Nicholas Nyoto Prasetyo, sebuah fakta menarik terungkap. Akun Instagram yang diduga dikelola oleh Dinasti Nusantara Grup, grup perusahaan milik Nicholas, dengan nama akun @mas_boos_nicho, hingga kini masih aktif. Akun tersebut terakhir kali membuat postingan dua minggu lalu, membahas tentang penyertaan modal dalam koperasi, termasuk BLN.

Namun, kolom komentar di postingan-postingan tersebut telah dinonaktifkan. Hingga artikel ini ditulis, Nicholas belum sekalipun tampil atau memberikan klarifikasi resmi mengenai kasus dugaan penipuan Koperasi Bahana Lintas Nusantara yang telah menghebohkan publik ini.

Respons Koperasi BLN dan Langkah Selanjutnya

Pihak Koperasi BLN, melalui kuasa hukumnya, Muhammad Sofyan, menyatakan akan taat hukum dan memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah ini.

“Sebagai tergugat kami akan hadir dalam persidangan, tapi ada juga turut tergugat lain dalam persidangan ini,” ujar Muhammad Sofyan.

Sofyan menambahkan bahwa koperasi berkomitmen untuk mengembalikan penyertaan modal para nasabah yang terlibat dalam program “Si Pintar”. Pengembalian ini akan dilakukan dengan skema recovery atau pemulihan digital.

“Kami berusaha sebelum masuk pokok perkara bisa mengembalikan hak anggota, tapi tetap sesuai prosedural berbasis data,” kata Sofyan.

Skema recovery ini rencananya akan dibahas dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) setelah beberapa instrumen atau syarat dipenuhi, seperti hasil audit dari tim independen dan appraisal dari pihak yang berwenang.

Poin-poin penting dari Kuasa Hukum BLN:

  • Komitmen mengembalikan modal nasabah.
  • Skema pengembalian melalui recovery digital.
  • Akan dibahas dalam RAT setelah audit independen dan appraisal.
  • Tim recovery digital akan melakukan sosialisasi dan simulasi.

Kasus ini masih terus bergulir di Pengadilan Negeri Salatiga dan menjadi sorotan publik, terutama bagi para nasabah yang berharap besar uang mereka bisa kembali.

Kesimpulan

Kasus menghilangnya Nicholas Nyoto Prasetyo, bos Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN), menjadi pengingat pahit bagi banyak pihak tentang risiko investasi yang menjanjikan keuntungan terlalu tinggi. Ribuan nasabah kini berjuang keras untuk mendapatkan kembali dana mereka, mulai dari menggeruduk rumah sang bos hingga menempuh jalur hukum melalui gugatan class action.

Meskipun pihak koperasi menyatakan memiliki iktikad baik dan akan mengembalikan dana melalui skema recovery digital, ketidakpastian masih menyelimuti para korban. Penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan menyeluruh sebelum memutuskan untuk berinvestasi, terutama pada skema yang menawarkan keuntungan tidak masuk akal. Semoga kasus ini segera menemukan titik terang dan hak-hak nasabah dapat terpenuhi.

FAQ

Berikut adalah bagian FAQ yang relevan dan optimal untuk Google Snippet:

Tanya: Siapa Nicholas Nyoto Prasetyo?
Jawab: Nicholas Nyoto Prasetyo adalah bos dan pendiri Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN). Ia kini menghilang setelah nasabah tidak dapat mencairkan dana investasi mereka.

Tanya: Mengapa nasabah Koperasi BLN mendatangi rumah mewah Nicholas Nyoto Prasetyo?
Jawab: Nasabah mendatangi rumah mewah Nicholas Nyoto Prasetyo karena dana investasi mereka senilai triliunan rupiah tidak dapat dicairkan sejak Maret 2025. Mereka mencari kejelasan dan pengembalian dana.

Tanya: Apa yang terjadi dengan program investasi Koperasi BLN?
Jawab: Program unggulan Koperasi BLN bernama “Si Pintar” dilaporkan macet total, menyebabkan dana modal pokok dan keuntungan tidak bisa dicairkan. Upaya pengalihan ke program “Si Jangkung” ditolak oleh banyak nasabah karena dianggap janggal.

Tanya: Bagaimana nasib para nasabah Koperasi BLN saat ini?
Jawab: Ribuan nasabah Koperasi BLN kini dilanda kebingungan dan kekhawatiran karena dana mereka yang telah disetorkan tidak kunjung kembali. Mereka sedang menempuh langkah-langkah hukum untuk mendapatkan hak mereka.