Begal Sadis di Deli Serdang: Anggota Geng Motor Habiskan Uang Hasil Kejahatan untuk Beli Narkoba

Dipublikasikan 1 Juli 2025 oleh admin
Kriminal

Yogyakarta, zekriansyah.com – Aksi kejahatan jalanan kembali marak dan meresahkan warga, kali ini di kawasan Medan Sunggal, Deli Serdang. Sebuah insiden pembegalan brutal yang menimpa seorang ayah dan anaknya di dini hari membuka fakta mengejutkan: uang hasil kejahatan itu digunakan untuk membeli narkoba.

Begal Sadis di Deli Serdang: Anggota Geng Motor Habiskan Uang Hasil Kejahatan untuk Beli Narkoba

Ilustrasi: Uang haram begal sadis di Deli Serdang malah berujung pada kenikmatan sesaat melalui narkoba.

Kisah miris ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu waspada dan memahami betapa berbahayanya jaringan geng motor yang tidak hanya merampas harta, tetapi juga terjerat lingkaran setan penyalahgunaan narkoba. Artikel ini akan mengupas tuntas kronologi kejadian, penangkapan pelaku, motif di baliknya, hingga imbauan dari pihak berwenang.

Kronologi Mencekam Pembegalan di Subuh Hari

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Senin, 16 Juni 2025, sekitar pukul 03.30 WIB, di Jalan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Korban bernama Bambang, saat itu sedang membonceng anaknya dalam perjalanan pulang.

Tiba-tiba, delapan anggota geng motor yang diketahui berafiliasi dengan geng motor RNR, memepet sepeda motor korban. Tanpa ampun, mereka mendorong Bambang hingga terjatuh bersama anaknya. Ancaman senjata tajam berupa kelewang langsung diarahkan kepada korban.

Dalam kondisi terdesak dan ketakutan, Bambang sempat berusaha menggagalkan aksi pencurian dengan melemparkan kunci motornya ke semak-semak. Namun, para pelaku tak gentar. Dengan ancaman yang semakin brutal, mereka memaksa Bambang mencari kembali kunci motor tersebut. Begitu kunci ditemukan, motor Honda Beat milik korban langsung dibawa kabur, meninggalkan Bambang dan anaknya dalam keadaan syok.

“Mereka datang tiba-tiba, memepet motor saya sampai terjatuh. Anak saya langsung menangis ketakutan,” ujar Bambang dengan suara bergetar saat menceritakan detik-detik kejadian. “Saya terpaksa mencari kunci itu karena mereka mengancam akan menyakiti anak saya.”

Meski korban tidak mengalami luka fisik, Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak, menekankan dampak psikologis yang mendalam. “Secara fisik memang tidak terluka, tapi trauma seperti ini biasanya lebih sulit sembuhnya,” jelasnya. Bambang pun segera melaporkan kejadian ini ke polisi.

Dua Pelaku Diringkus, Satu Ditembak Karena Melawan

Tidak butuh waktu lama, tim penyelidik Polsek Sunggal bergerak cepat. Hasilnya, pada Selasa, 24 Juni 2025, polisi berhasil meringkus dua dari delapan pelaku. Mereka adalah ABS (17 tahun) dan Rivaldo Sihombing (20 tahun), keduanya ditangkap di Jalan Orde Baru, Desa Mulirejo.

Saat penangkapan, Rivaldo Sihombing terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan oleh petugas karena berusaha melawan.

Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti, antara lain:

  • Satu senjata tajam jenis corbek (klewang)
  • Satu potong jaket hoodie berwarna putih
  • Satu unit sepeda motor Honda Vario BK 4168 ALT (diduga motor yang digunakan pelaku)

Terungkap! Motif di Balik Aksi Brutal: Uang untuk Narkoba

Fakta mengejutkan terungkap dari hasil interogasi. Kedua pelaku mengaku bahwa motor hasil begal tersebut sudah dijual oleh teman-teman mereka yang lain. Masing-masing pelaku mendapatkan bagian sebesar Rp 200.000.

Yang lebih mencengangkan, uang hasil kejahatan itu diduga kuat digunakan untuk membeli narkoba jenis ekstasi. Hal ini diperkuat dengan hasil tes urine kedua pelaku yang menunjukkan positif mengandung narkoba.

“Ya kemungkinan uang itu dipakai untuk membeli narkoba jenis ekstasi. Urine mereka sudah dicek, positif narkoba,” terang AKP Budiman Simanjuntak.

Keterlibatan geng motor RNR dalam kasus ini semakin mempertegas betapa berbahayanya kelompok semacam ini yang tidak hanya meresahkan masyarakat dengan aksi kejahatan, tetapi juga terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Lingkaran Setan Geng Motor dan Narkoba: Analisis Pakar

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme dan narkoba.

“Kami tidak akan tolerir aksi premanisme dan narkoba. Semua pelaku akan kami tindak tegas,” kata Kombes Gidion.

Pihaknya juga akan menggencarkan operasi gabungan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan serta tokoh masyarakat untuk memantau aktivitas geng motor.

Sementara itu, pengamat kriminologi, Dr. Arifin Siregar, menyoroti kaitan erat antara geng motor dan narkoba yang menciptakan lingkaran setan kejahatan.

“Ini lingkaran setan. Mereka beraksi untuk dapat uang cepat, lalu beli narkoba. Efek narkoba membuat mereka semakin brutal,” paparnya.

Dr. Arifin mendesak penegakan hukum yang lebih tegas, termasuk rehabilitasi bagi pelaku yang masih di bawah umur, sebagai bentuk penanganan yang holistik dari penindakan hingga pencegahan.

Enam Pelaku Lain Masih Diburu, Ancaman Hukuman Menanti

Saat ini, enam pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi pembegalan ini masih menjadi buruan polisi (DPO). Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan.

Kedua pelaku yang sudah tertangkap, Rivaldo dan ABS, kini mendekam di tahanan. Mereka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 365 Ayat (2) ke 1e dan 2e KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan luka berat atau kematian (dengan ancaman hukuman penjara hingga 12 tahun), serta Pasal 170 Ayat (2) ke 3e subsider Pasal 358 ke-2e KUHPidana tentang pengeroyokan dan kejahatan yang dilakukan bersama-sama.

Jaga Diri dan Lingkungan: Peran Penting Masyarakat

Kasus ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di malam atau dini hari. Kejahatan jalanan, khususnya yang melibatkan geng motor, seringkali dilakukan secara brutal dan tanpa pandang bulu.

Penting bagi masyarakat untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk kejahatan atau aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib. Dengan kerja sama antara polisi dan masyarakat, diharapkan mata rantai kejahatan, terutama yang melibatkan geng motor dan narkoba, bisa diputus demi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi kita semua.