Yogyakarta, zekriansyah.com – Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Beathor Suryadi, kembali membuat pernyataan yang menghebohkan publik. Kali ini, ia melontarkan tudingan serius mengenai dugaan penimbunan harta kekayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang jumlahnya disebut mencapai triliunan rupiah.
Ilustrasi: Suryadi melontarkan tudingan mengejutkan tentang harta triliunan yang terpendam, memicu perdebatan sengit dengan Istana.
Artikel ini akan membahas tuntas klaim Beathor Suryadi, termasuk kaitannya dengan isu-isu lain yang pernah ia soroti, serta bagaimana tanggapan yang muncul dari pihak Istana. Mari kita telusuri lebih dalam agar Anda mendapatkan gambaran lengkap mengenai isu yang sedang hangat ini.
Klaim Mengejutkan Beathor Suryadi: Harta Triliunan di Bawah Tanah?
Beathor Suryadi, figur yang dikenal vokal, baru-baru ini melontarkan tudingan mengejutkan. Ia menduga bahwa Presiden Jokowi menimbun harta kekayaan hingga triliunan rupiah. Yang lebih mencengangkan, Beathor bahkan menyebutkan lokasi penimbunan harta tersebut.
Menurut laporan RMOLJatim.id pada 29 Juni 2025, Beathor Suryadi menduga:
“Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi menimbun harta kekayaan hingga triliunan rupiah di bawah tanah tempat tidurnya.”
Pernyataan ini sontak menjadi perbincangan hangat, mengingat jumlah uang yang disebut sangat fantastis dan lokasi yang spesifik namun sulit dibayangkan. Tudingan ini menunjukkan keseriusan Beathor dalam menyuarakan dugaannya.
Bukan Kali Pertama, Beathor Juga Soroti Isu Ijazah Jokowi
Tuduhan penimbunan harta ini bukanlah kali pertama Beathor Suryadi melontarkan pernyataan kontroversial terkait Presiden Jokowi. Sebelumnya, politikus PDIP ini juga aktif menyoroti dugaan ijazah palsu Jokowi. Beathor bahkan mengaku telah mengantongi data terbaru terkait isu ini.
Dalam berbagai kesempatan, termasuk melalui kanal YouTube “Bicara Dr Ahmad Yani SH”, Beathor menjelaskan hasil investigasinya mengenai ijazah Jokowi. Beberapa poin penting yang ia sampaikan antara lain:
- Penggunaan Gelar: Beathor menanyakan mengapa Jokowi menggunakan gelar Drs dan Ir secara bergantian saat kampanye Pilwalkot Solo, padahal gelar Insinyur (Ir.) didapat dari UGM. Ia mempertanyakan asal gelar Drs.
- Dugaan Pencetakan Ulang Ijazah: Beathor mengklaim bahwa ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, menjelang pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Proses ini diduga melibatkan tim dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta.
- Pihak yang Terlibat: Beathor menyebut nama-nama seperti Taufik (penggugat ijazah Jokowi di PN Solo), serta Denny dan Widodo sebagai orang-orang yang disebut mengetahui asal-usul ijazah tersebut.
- Komentar Peneliti Politik: Peneliti media dan politik, Buni Yani, menilai bantahan atas fakta-fakta yang diungkap Beathor akan sulit dipercaya publik karena “bertentangan dengan akal sehat”. Menurutnya, posisi Jokowi “terkunci” setelah pernyataan Beathor ini semakin menemukan titik terang.
Isu ijazah ini telah lama menjadi perdebatan dan kembali mencuat setelah pernyataan Beathor Suryadi yang mengaku memiliki bukti dan data baru.
Tanggapan Jokowi dan Konteks Tuduhan Korupsi Lainnya
Terkait berbagai tuduhan yang dialamatkan kepadanya, Presiden Jokowi sendiri sebelumnya pernah memberikan tanggapan. Saat namanya masuk dalam nominasi tokoh terkorup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), Jokowi merespons dengan tegas.
Di Solo, Jawa Tengah, pada 31 Desember 2024, Jokowi menyatakan:
“Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa.”
Ia juga menambahkan bahwa saat ini banyak sekali fitnah dan tuduhan tanpa bukti yang ditujukan kepadanya.
“Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan?”
Tuduhan dari Beathor Suryadi ini muncul di tengah konteks berbagai ekspresi ketidakpuasan publik terhadap Jokowi, seperti maraknya coretan dinding bertuliskan “Adili Jokowi” di sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Medan. Hal ini juga dikaitkan dengan laporan OCCRP yang menominasikan Jokowi sebagai salah satu tokoh kejahatan terorganisasi dan terkorup 2024.
Para pengamat politik melihat coretan dan berbagai tudingan ini sebagai bentuk ekspresi kekecewaan publik, terutama terkait dugaan intervensi dalam Pemilu 2024 dan isu KKN.
Kesimpulan
Pernyataan Beathor Suryadi mengenai dugaan penimbunan harta triliunan rupiah di bawah tanah oleh Presiden Jokowi, serta sorotannya terhadap isu ijazah, menambah daftar panjang kontroversi yang mengiringi kepemimpinan Presiden. Di sisi lain, Jokowi sendiri telah berulang kali membantah tuduhan korupsi dan meminta bukti konkret.
Sebagai pembaca, penting bagi kita untuk menyikapi informasi ini dengan bijak. Setiap klaim, terutama yang bersifat serius seperti ini, memerlukan pembuktian yang kuat dan proses hukum yang transparan. Mari kita terus ikuti perkembangan isu ini dengan kritis dan mencari informasi dari berbagai sumber yang terverifikasi.
FAQ
Tanya: Siapa Beathor Suryadi dan apa tudingannya terhadap Presiden Jokowi?
Jawab: Beathor Suryadi adalah politikus senior PDI Perjuangan yang menuduh Presiden Jokowi menimbun harta kekayaan hingga triliunan rupiah. Ia mengklaim harta tersebut ditimbun di bawah tanah tempat tidur Presiden.
Tanya: Kapan dan dari mana sumber informasi mengenai tudingan ini?
Jawab: Tudingan ini dilaporkan oleh RMOLJatim.id pada tanggal 29 Juni 2025. Beathor Suryadi adalah sumber utama dari klaim tersebut.
Tanya: Apakah ini pertama kalinya Beathor Suryadi membuat pernyataan kontroversial terkait Presiden Jokowi?
Jawab: Tidak, ini bukan kali pertama Beathor Suryadi membuat pernyataan kontroversial. Sebelumnya, ia juga pernah menyoroti isu ijazah Presiden Jokowi.