Beathor Suryadi Dipecat Usai Bongkar Isu Ijazah Jokowi: Ada Apa Sebenarnya?

Dipublikasikan 6 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar pemecatan politisi senior PDIP, Beathor Suryadi, dari jabatannya di Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) langsung jadi perbincangan hangat. Pasalnya, pemecatan Beathor ini diduga kuat berkaitan dengan tudingan Beathor yang menyebut ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi di balik isu ijazah Jokowi ini? Mengapa polemik ini kembali mencuat dan menjadi sorotan publik? Artikel ini akan mengupas tuntas duduk perkara dan berbagai reaksi yang muncul agar Anda memahami dinamika politik yang sedang hangat ini.

Beathor Suryadi Dipecat Usai Bongkar Isu Ijazah Jokowi: Ada Apa Sebenarnya?

Ilustrasi: Kekecewaan dan pertanyaan publik mengemuka pasca pemecatan Beathor Suryadi yang membongkar isu ijazah Presiden Jokowi.

Mengapa Beathor Suryadi Dipecat dari BP Taskin?

Beathor Suryadi resmi diberhentikan dari posisinya sebagai tenaga ahli pimpinan di BP Taskin per 1 Juli 2025. Pemberhentian ini diumumkan melalui surat resmi bernomor B.116/KS.02/SES/6/2025 yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat BP Taskin, Eni Rukawiani.

Dalam surat tersebut, beberapa alasan resmi pemecatan Beathor Suryadi adalah:

  • Masa kontrak kerja Beathor Suryadi telah berakhir per 30 Juni 2025.
  • Kontrak kerja tidak diperpanjang terhitung sejak 1 Juli 2025.
  • Adanya pelanggaran kode etik.
  • Pencapaian kinerja yang tidak sesuai target yang ditetapkan.

Namun, banyak pihak menduga kuat bahwa pemecatan ini adalah buntut dari pernyataan kontroversial Beathor tentang dugaan ijazah palsu Jokowi yang ia sampaikan di publik.

Tudingan Beathor Suryadi Soal Ijazah Mantan Presiden Jokowi

Beathor Suryadi secara terbuka menuding bahwa ijazah S1 mantan Presiden Jokowi dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bukanlah yang asli, melainkan hasil cetak ulang. Beathor mengklaim ijazah tersebut diduga dibuat di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.

Ia mengaku mulai tertarik menelusuri isu ini setelah mendengarkan pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 14 Mei 2025 yang menyinggung polemik ijazah Jokowi. Beathor merasa Megawati direndahkan akibat polemik tersebut.

“Aku tertarik, ketua aku (Megawati) kok dihina orang,” kata Beathor dalam sebuah siniar di kanal YouTube RMOL TV.

Dari penelusuran jaringannya, Beathor mengklaim menemukan sejumlah nama dan informasi. Ia bahkan menyebutkan bahwa Andi Widjajanto, mantan Gubernur Lemhannas dan tokoh PDIP, pernah melihat dokumen ijazah Jokowi dan terkejut karena semua tingkatan ijazah terlihat sama, dan cetakan tahun 2012. Dokumen ini disebut dipakai Jokowi saat mendaftar Pilgub DKI 2012 dan disusun buru-buru di sebuah rumah di Jalan Cikini No. 69, Menteng, Jakarta Pusat.

Beathor juga sempat menyeret nama Rektor Universitas Moestopo, Paiman Rahardjo, yang disebut-sebut sebagai “otak” di balik pembuatan skripsi palsu Jokowi melalui kios percetakannya di Pasar Pramuka. Tak berhenti di situ, Beathor juga sempat menuding Jokowi menimbun harta kekayaan triliunan rupiah di ruang bawah tanah rumahnya di Solo.

Respons Pengamat Politik Rocky Gerung: Beathor Tak Ada Takutnya!

Pengamat politik Rocky Gerung turut angkat bicara mengenai pemecatan Beathor Suryadi. Dalam siniar YouTube pribadinya, Rocky menyebut Beathor sebagai sosok politisi senior PDIP yang sangat berani dan tidak gentar bersuara, bahkan jika ada ancaman.

“Beathor Suryadi dipecat. Nah ini kegemparan baru, karena Beathor Suryadi mulai membuka sesuatu yang pasti dia tahu dari awal tapi dia cicil. Dan kita tahu watak Beathor itu enggak ada enggak ada matinya, enggak ada takutnya,” ungkap Rocky.

Rocky juga mengingatkan bahwa Beathor pernah menjabat di pusat kekuasaan Jokowi, seperti sebagai pimpinan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di bawah Luhut atau Moeldoko. Menurut Rocky, pemecatan ini bisa jadi sinyal bagi siapa pun yang mencoba mengusik penguasa. Ia memandang reaksi terhadap Beathor sebagai akumulasi dari kegelisahan publik terkait keaslian ijazah Jokowi.

Rocky Gerung juga menyoroti sikap Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dinilai belum terbuka terkait polemik ijazah ini. Ia mendesak UGM dan Jokowi untuk segera memperlihatkan ijazah asli agar isu ini tidak berlarut-larut. Bahkan, Rocky mengklaim Presiden Prabowo Subianto juga menunggu kejujuran dari lembaga resmi seperti UGM untuk menyelesaikan polemik ini.

Bagaimana Berbagai Pihak Menanggapi Polemik Ijazah Jokowi?

Isu dugaan ijazah palsu Jokowi ini memang bukan hal baru dan selalu memicu beragam reaksi dari berbagai kalangan. Berikut beberapa tanggapan dari berbagai pihak:

  • Prasetyo Edi Marsudi (Politikus PDIP dan Bendahara Tim Pemenangan Jokowi-Ahok 2012):
    Ia menepis klaim Beathor, menyatakan bahwa Beathor tidak pernah terlibat langsung dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok 2012. Prasetyo mempertanyakan motif Beathor yang baru kini berkomentar soal ijazah.

  • Dokter Tifa (Pengkritik Ijazah Jokowi):
    Dr. Tifa mendukung pernyataan Beathor dan menyindir loyalis Jokowi untuk melaporkan Beathor ke polisi. Ia bahkan menantang agar kasus ini dibongkar bersama-sama.

  • Irma Suryani Chaniago (Anggota DPR RI):
    Irma secara terbuka mendesak penangkapan pihak-pihak yang mempertanyakan validitas ijazah Jokowi, seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dr. Tifa.

  • Refly Harun (Pakar Hukum Tata Negara):
    Refly mengkritik keras sikap Irma Suryani, menyebutnya aneh karena justru menyerang rakyatnya sendiri. Menurut Refly, pertanyaan tentang ijazah pejabat publik adalah pertanyaan akademik yang seharusnya dijawab dengan klarifikasi dan bukti, bukan ancaman hukum. Ia juga menyinggung kasus Bambang Tri dan Gus Nur yang dipenjara karena isu serupa, namun ijazah asli tidak pernah dihadirkan di persidangan.

  • Rivai Kusumanegara (Kuasa Hukum Jokowi):
    Rivai menyatakan tidak ada alasan bagi Jokowi memalsukan ijazah S1-nya, karena untuk menjadi kepala daerah atau presiden, cukup dengan ijazah SMA. Ia menganggap isu ini hanya informasi yang berkembang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

  • Polda Metro Jaya:
    Kasus tudingan ijazah palsu Jokowi saat ini masih ditangani oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Penyidik disebutkan sedang menguji bukti-bukti yang didapat dari saksi-saksi yang telah diperiksa.

Kesimpulan

Pemecatan Beathor Suryadi dari BP Taskin telah memicu kembali perdebatan sengit mengenai dugaan keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi. Di satu sisi, Beathor dan pendukungnya bersikukuh dengan klaimnya, sementara di sisi lain, pihak yang kontra menganggap tudingan itu tidak berdasar. Berbagai tokoh dan lembaga pun turut bersuara, mulai dari politisi, pengamat, hingga aparat penegak hukum, menunjukkan kompleksitas dan sensitivitas isu ini.

Polemik ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan klarifikasi yang jelas dari pihak terkait, khususnya Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mantan Presiden Jokowi sendiri. Dengan demikian, isu ini tidak akan terus menjadi bola panas yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Harapannya, kebenaran bisa terungkap demi menjaga kepercayaan publik dan integritas lembaga pendidikan maupun pemerintahan.