Yogyakarta, zekriansyah.com – Politisi senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, kembali mencuri perhatian publik dengan tudingan serius yang ia lontarkan. Setelah sebelumnya ramai soal isu ijazah, kini Beathor menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyimpan uang hasil korupsi di sebuah “bunker” yang berada di bawah rumah pribadinya.
Ilustrasi: Beathor Suryadi menuding adanya bunker uang di bawah rumah Jokowi, didukung Amien Rais.
Pernyataan ini sontak menjadi perbincangan hangat, apalagi setelah Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, ikut menyatakan kepercayaan terhadap tudingan tersebut. Mari kita telusuri lebih dalam duduk perkara tudingan kontroversial ini, agar kita bisa memahami akar masalah dan berbagai reaksi yang muncul.
Tudingan Mengejutkan Beathor Suryadi: Bunker Uang di Rumah Jokowi
Beathor Suryadi, nama yang tak asing lagi di kancah politik, kembali membuat geger. Politisi senior dari PDI Perjuangan ini secara blak-blakan menuding adanya praktik korupsi yang dilakukan oleh Joko Widodo. Tak main-main, Beathor mengklaim bahwa ada “bunker” atau ruang bawah tanah di kediaman pribadi Jokowi di Solo yang digunakan untuk menyimpan uang hasil kejahatan. Potongan video pernyataannya pun viral di media sosial, memicu beragam spekulasi.
Menurut Beathor, uang dalam jumlah sangat besar dari hasil korupsi sulit disembunyikan di tempat biasa seperti bank. Ia bahkan mencontohkan kasus-kasus korupsi besar yang pernah terjadi di Indonesia:
- Kasus pejabat Mahkamah Agung (MA) yang menyimpan Rp 920 miliar di dalam kontainer.
- Kasus lain yang disebut melibatkan uang hingga Rp 11 triliun.
Beathor menegaskan bahwa tudingannya bukanlah fitnah dan ia siap membuktikannya. Ia bahkan menantang untuk membongkar rumah Jokowi guna membuktikan kebenaran klaimnya.
“Kalau kita dituduh memfitnah Jokowi korupsi, kita datengin rumahnya, kita bongkar rumah itu, di bawahnya ada bunker tempat naro uang,” kata Beathor. “Kita buktikan kalau bapak tidak benar-benar korupsi.”
Sebelum isu bunker uang ini, Beathor juga sempat membuat heboh dengan menuding ijazah Jokowi berasal dari Pasar Pramuka, bukan dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Amien Rais Ikut Bersuara, Percayai Adanya Bunker Misterius
Tak lama setelah tudingan Beathor viral, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, ikut angkat bicara. Melalui siniar di kanal YouTube-nya, Amien Rais terang-terangan menyatakan kepercayaannya terhadap klaim Beathor Suryadi mengenai bunker uang di rumah pribadi Jokowi.
Amien Rais membeberkan alasannya mempercayai tudingan tersebut. Menurutnya, uang dalam jumlah triliunan rupiah atau miliaran dolar, apalagi jika merupakan uang haram, tidak mungkin disimpan di bank dalam negeri karena akan mudah dilacak oleh aparat pemerintah seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Mantan Ketua MPR RI ini juga menjelaskan bahwa fungsi bunker, yang mulanya untuk perlindungan di masa perang, kini bisa dimanfaatkan untuk menyimpan harta kekayaan. Ia bahkan menceritakan pengalamannya sendiri terkait seorang pejabat berinisial “Mr. X” yang pada tahun 2020-an menyimpan ratusan miliar hingga triliunan rupiah di bunker dalam rumahnya.
“Saudara-saudara sebangsa tanah air ketika saya membaca pernyataan Beator Suryadi pada Kamis 26 Juni tahun ini bahwa dia yakin Jokowi memiliki sebuah bunker rahasia di kediaman pribadinya, saya cenderung percaya,” ujar Amien Rais.
Respons dan Dampak Tudingan Terhadap Partai
Pernyataan Beathor Suryadi ini sontak menuai berbagai reaksi, tak hanya dari masyarakat umum tetapi juga dari internal partai. Wakil Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), Andi Azwan, menilai tudingan Beathor bisa membahayakan citra PDI Perjuangan.
Andi Azwan menegaskan bahwa meskipun Beathor Suryadi adalah kader PDIP, ia tidak masuk dalam struktur kepengurusan resmi partai. Oleh karena itu, Azwan berharap Beathor memikirkan dampak dari polemik yang ia ciptakan.
“Bang Beathor ini kan tidak masuk dalam struktural ya dari kepengurusan PDIP, saya bisa katakan hanya kader,” kata Azwan dikutip dari TV One. “Kalau dia membuat polemik, polemik seperti ini, dia harus memikirkan juga, partai PDI ini partai besar.”
Azwan menambahkan bahwa tudingan Beathor sebelumnya mengenai ijazah Jokowi juga telah menciptakan persepsi negatif bagi PDIP. Pentingnya menjaga kredibilitas partai menjadi sorotan di tengah derasnya isu-isu kontroversial ini.
Tudingan ini juga muncul di tengah seruan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta masyarakat untuk selalu menghormati para pemimpin terdahulu, termasuk Presiden Jokowi, atas kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa.
Tudingan Beathor Suryadi mengenai adanya bunker berisi uang di bawah rumah pribadi Jokowi, yang kemudian diamini oleh Amien Rais, telah menciptakan gelombang perdebatan dan menjadi isu panas di tengah masyarakat. Polemik ini tidak hanya menyoroti integritas pejabat publik, tetapi juga memunculkan kekhawatiran akan dampak terhadap citra partai politik.
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas, terutama bagi para pemimpin. Publik berhak mendapatkan kejelasan atas setiap tudingan serius. Semoga isu ini dapat segera menemukan titik terang melalui proses yang transparan dan dapat dipercaya.