Baznas Yogyakarta Luncurkan Kopi Keliling ZCoffee Mobile, Berdayakan Penyandang Disabilitas

Dipublikasikan 10 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar gembira datang dari Yogyakarta! Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta baru saja meluncurkan program inovatif bernama Kopi Keliling Demi Massa ZCoffee Mobile. Program ini bukan sekadar jualan kopi biasa, tapi punya misi mulia: membuka jalan bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi dan berdaya di tengah masyarakat.

Baznas Yogyakarta Luncurkan Kopi Keliling ZCoffee Mobile, Berdayakan Penyandang Disabilitas

Ilustrasi: Senyum hangat menghiasi wajah penyandang disabilitas saat mereka melayani pelanggan dari ZCoffee Mobile, sebuah gebrakan Baznas Yogyakarta yang mengubah zakat menjadi peluang berdaya.

Lewat artikel ini, Anda akan mengetahui bagaimana Baznas mewujudkan inklusivitas, kisah inspiratif di balik program ini, serta bagaimana dana zakat bisa diubah menjadi peluang nyata bagi mereka yang membutuhkan. Mari simak lebih lanjut!

Gerobak Kopi Elektrik Siap Jelajah Kota Pelajar

Baznas Kota Yogyakarta meluncurkan dua unit gerobak kopi elektrik canggih untuk operasional Kopi Keliling Demi Massa ZCoffee Mobile. Menurut Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Syamsul Azhari, program ini adalah pengembangan dari inisiatif pemberdayaan ekonomi mustahik Baznas RI yang sudah ada.

“Alhamdulillah, Baznas Kota Yogyakarta kembali mendapat hibah berupa dua armada gerobak elektrik untuk Kopi Keliling Demi Massa. Sebelumnya kami juga sudah dapat hibah untuk branding ZCoffee dan Z Chicken di Mal Pelayanan Publik (MPP),” terang Syamsul Azhari.

Operasional Kopi Keliling Demi Massa ini sudah dimulai sejak pekan pertama Juli 2025. Salah satu gerobak kopi keliling saat ini bisa Anda temukan di depan Apotek Unisia 24, Jalan Pandeyan. Sementara itu, satu armada lainnya direncanakan akan ditempatkan di Perpustakaan Kotabaru.

Kengy Gilang Ramadhan, Pelaksana Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Yogyakarta, menjelaskan bahwa program ini membawa semangat “kebaikan dalam segelas kopi”. Tujuannya bukan hanya berjualan, tapi memberdayakan dana zakat agar lebih produktif dan bermanfaat bagi mustahik.

Kisah Inspiratif Nova Kurniawan, Operator Pertama ZCoffee Mobile

Salah satu operator pertama Kopi Keliling Demi Massa ini adalah Nova Kurniawan (31), seorang penyandang disabilitas daksa dari Prawirodirjan, Gondomanan. Nova memiliki keterbatasan pada salah satu kakinya, namun semangatnya untuk bekerja dan mandiri tak terbatas.

Sebelum bergabung dengan ZCoffee Mobile, Nova memiliki pengalaman bekerja di angkringan, membuat kopi dan minuman. Ia bersyukur mendapat kesempatan ini.

“Sebelumnya kerja di angkringan bikin kopi dan minuman, sekarang semoga rezekinya bisa lebih baik lagi, supaya bisa semakin mandiri ekonominya,” cerita Nova.

Kehadiran Nova sebagai operator adalah wujud nyata komitmen Baznas untuk menciptakan inklusivitas dan membuka kesempatan bagi teman-teman disabilitas yang ingin mandiri secara ekonomi. Baznas Kota Yogyakarta bahkan masih membuka lowongan untuk satu operator Kopi Keliling Demi Massa lagi. Lowongan ini terbuka untuk umum, baik laki-laki maupun perempuan, dengan sistem bagi hasil dan akan diberikan pelatihan sebelum mulai bekerja.

Kolaborasi Kuat Wujudkan Inklusivitas Ekonomi

Program Kopi Keliling ini adalah bagian dari upaya Baznas yang lebih luas dalam memberdayakan penyandang disabilitas. Sebelumnya, Baznas Kota Yogyakarta juga telah sukses dengan Kafe Hening Baznas di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Yogyakarta, yang dikelola langsung oleh penyandang disabilitas tunarungu. Kafe ini juga menyediakan menu ZCoffee dan ZChicken, hasil dukungan dari Baznas RI dan Bank BPD DIY Syariah.

Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, sangat mengapresiasi inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukanlah objek, melainkan subjek yang harus diberi kesempatan sama untuk berdaya.

“Jadi tidak ada satupun masyarakat yang tidak terfasilitasi, tidak menjadi perhatian dari pemerintah. Yang pasti semua harus diberdayakan, meskipun mereka disabilitas, justru mereka adalah orang-orang yang secara subjektif yang harus dibantu,” kata Sugeng.

Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad, menambahkan bahwa program seperti ZCoffee Hening dan ZCoffee Mobile ini adalah upaya rebranding usaha agar lebih kompetitif dan sesuai standar bisnis modern. Selain itu, program ini juga menjadi ruang edukasi bagi masyarakat untuk memahami keberagaman, bahkan ada kesempatan belajar bahasa isyarat di Kafe Hening.

Dukungan kolaboratif juga datang dari berbagai pihak, seperti Bank BPD DIY melalui dana CSR dan Pemerintah Kota Yogyakarta yang menyediakan fasilitas dan regulasi. Program serupa juga sukses dijalankan Baznas di daerah lain, seperti kisah Haris, penyandang disabilitas tuna daksa di Jakarta yang usaha Z-Coffeenya berkembang pesat berkat binaan Baznas, bahkan ia memodifikasi motor roda tiganya untuk konsep kopi keliling.

Kopi Keliling Demi Massa menawarkan empat varian minuman yang bisa Anda nikmati:

  • Americano
  • Kopi Gula Aren
  • Matcha
  • Cokelat

Harga minuman ini cukup terjangkau, mulai dari Rp 8.000 saja per gelas. Untuk pembayaran, Anda bisa memilih tunai atau menggunakan QRIS. Baznas juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai event agar ZCoffee semakin dikenal dan dapat menjangkau lebih banyak mustahik.

Kesimpulan

Program Kopi Keliling Demi Massa ZCoffee Mobile dari Baznas Kota Yogyakarta ini adalah contoh nyata bagaimana dana zakat dapat dioptimalkan untuk menciptakan dampak sosial yang besar. Dengan memberdayakan penyandang disabilitas melalui peluang usaha, Baznas tidak hanya membantu mereka meraih kemandirian ekonomi, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih inklusif dan setara. Mari bersama mendukung inisiatif positif seperti ini agar semakin banyak kisah sukses yang lahir dari semangat kebaikan dan kolaborasi.