Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar mengejutkan datang dari perairan Selat Bali. Sebuah kapal motor penumpang (KMP) bernama Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam. Tragedi ini langsung memicu respons cepat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banyuwangi yang segera menerjunkan tim dan peralatannya, termasuk kapal RIB (Rigid Inflatable Boat), untuk mencari para korban.
Ilustrasi: Petugas Basarnas Banyuwangi dengan sigap menyisir perairan Selat Bali menggunakan kapal RIB dalam upaya intensif mencari korban kapal yang tenggelam.
Artikel ini akan mengupas tuntas upaya pencarian yang sedang berlangsung, menjelaskan kronologi kejadian, tantangan yang dihadapi tim SAR, serta data terkini mengenai para korban. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan gambaran jelas tentang situasi di lapangan dan bagaimana berbagai pihak berkolaborasi dalam operasi kemanusiaan ini.
Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
KMP Tunu Pratama Jaya adalah kapal feri yang melayani rute vital Ketapang (Banyuwangi) menuju Gilimanuk (Bali). Pada Rabu, 2 Juli 2025, kapal ini bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, sekitar pukul 22:56 WIB. Namun, nahas, sekitar pukul 23:35 WIB, kapal tersebut dilaporkan tenggelam di Selat Bali, sebelum sampai di Pelabuhan Gilimanuk.
Berdasarkan data manifes, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut:
- 53 orang penumpang
- 12 orang kru kapal
- 22 unit kendaraan, termasuk 14 truk tronton
Dengan demikian, total ada 65 orang yang berada di dalam kapal saat kejadian.
Basarnas Banyuwangi Pimpin Operasi Pencarian dengan Kapal RIB
Begitu informasi mengenai tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya diterima, Basarnas Banyuwangi langsung bergerak cepat. Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, menyatakan bahwa pihaknya segera menerjunkan kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) untuk melakukan pencarian di Selat Bali. Kapal RIB dipilih karena lincah dan efektif untuk operasi pencarian di perairan.
“Basarnas setempat berupaya melakukan pencarian puluhan orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya sesaat setelah mendapatkan informasi tenggelamnya kapal feri di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu,” ujar Wahyu Setia Budi, Kamis (3/7/2025) dini hari.
Wahyu menegaskan bahwa tim Basarnas Banyuwangi bekerja tanpa henti untuk menemukan para korban.
Kendala Cuaca dan Ombak Jadi Tantangan Berat Tim SAR
Meskipun Basarnas dan tim lainnya telah mengerahkan seluruh kemampuan, operasi pencarian di Selat Bali tidaklah mudah. Wahyu Setia Budi mengakui adanya kendala serius di lapangan.
“Namun sampai saat ini kami belum menemukan penumpang kapal, dan juga ada kendala cuaca dan ombak di Selat Bali, mencapai sekitar 2,5 meter, sehingga menyulitkan tim SAR,” jelas Wahyu.
Gelombang tinggi dan arus yang kuat di Selat Bali menjadi hambatan utama yang memperlambat proses pencarian dan evakuasi, membuat tim SAR harus ekstra hati-hati dalam setiap pergerakan.
Tim Gabungan Bergerak Cepat, Puluhan Kapal Dikerahkan
Operasi pencarian ini tidak hanya melibatkan Basarnas Banyuwangi, tetapi juga merupakan upaya kolaborasi dari berbagai instansi dan pihak. Ini menunjukkan solidaritas tinggi dalam menghadapi bencana.
Beberapa pihak yang turut serta dalam operasi pencarian meliputi:
- Basarnas Banyuwangi (dengan kapal RIB)
- Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP)
- Basarnas Denpasar dan Pos SAR Jembrana (Bali)
- Polda Jawa Timur (menerjunkan Kapal Polair dan personel)
- TNI Angkatan Laut
- KSOP Tanjung Wangi
- Armada milik perusahaan pelayaran yang sama dengan KMP Tunu Pratama Jaya
Total, ada sekitar 9 unit kapal dari berbagai unsur yang dikerahkan untuk menyisir Selat Bali dari berbagai arah, terutama ke bagian selatan, mengikuti pola arus laut yang tidak menentu. Selain itu, petugas gabungan, tim medis, dan armada ambulans juga disiagakan penuh di Pelabuhan Ketapang untuk penanganan lebih lanjut.
Data Terkini Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Hingga Kamis (3/7/2025) siang, upaya pencarian mulai membuahkan hasil. Beberapa korban berhasil ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun meninggal dunia. Berikut adalah update terkini mengenai jumlah korban:
Kategori Korban | Jumlah | Keterangan |
---|---|---|
Ditemukan Selamat | 23 | Termasuk 4 orang yang ditemukan menggunakan sekoci di Perairan Cekik, Gilimanuk, Bali, pada pukul 05:15 WITA. Mereka adalah Saroji (47), Mansur (40), Romi Alga Hidayat, dan Sandi (44), semuanya warga Banyuwangi. |
Ditemukan Meninggal | 4 | |
Masih Hilang | 38 | |
Total di Kapal | 65 | (53 penumpang + 12 kru kapal) |
Data ini bersifat sementara dan akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan operasi pencarian di lapangan. Keempat korban selamat yang ditemukan pertama kali dengan sekoci saat ini berada di kantor BPTD Gilimanuk untuk dimintai keterangan.
Kesimpulan
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali adalah duka bagi kita semua. Namun, di tengah musibah ini, terlihat jelas semangat gotong royong dan dedikasi luar biasa dari tim Basarnas Banyuwangi dan seluruh unsur tim SAR gabungan. Dengan pengerahan puluhan personel dan sembilan unit kapal, serta menghadapi tantangan cuaca ekstrem, mereka terus berjuang tanpa lelah untuk menemukan para korban.
Mari kita terus mendoakan agar operasi pencarian berjalan lancar dan seluruh korban dapat segera ditemukan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan keselamatan dalam setiap perjalanan laut.