Yogyakarta, zekriansyah.com – Warga Bantul patut berbangga! Pemerintah Kabupaten Bantul punya target besar untuk memajukan daerahnya, khususnya di sektor infrastruktur jalan desa. Bayangkan, setiap tahunnya akan dibangun atau diperbaiki jalan desa sepanjang 120 kilometer! Ini bukan cuma angka, lho, tapi janji nyata untuk bikin hidup kita makin gampang, ekonomi makin lancar, dan desa-desa makin maju. Yuk, kita bedah tuntas rencana keren ini biar tahu persis apa manfaatnya buat kita semua!
Ilustrasi: Jalan desa baru membentang, membuka akses dan memacu ekonomi warga Bantul.
Target Ambisius untuk Konektivitas Desa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul punya ambisi besar untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan desa sepanjang 600 kilometer. Proyek raksasa ini ditargetkan bisa rampung dalam waktu 4,5 hingga 5 tahun ke depan, dimulai sejak tahun anggaran 2025.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menjelaskan bahwa program strategis ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk mengejar target 600 kilometer, Pemkab Bantul berkomitmen membangun sekitar 120 kilometer jalan setiap tahunnya.
“Itu sudah kita hitung. Hitungan kita petakan tidak sampai utuh lima tahun, bisa selesai 4,5 tahun,” ujar Aris.
Ia menambahkan, seluruh proses perencanaan sudah dihitung dengan matang. Jalan yang diperbaiki ini mencakup jalan desa yang statusnya dinaikkan menjadi jalan kabupaten, maupun jalan kabupaten itu sendiri.
Dampak Positif Pembangunan Jalan bagi Masyarakat
Pembangunan jalan desa bukan sekadar mempercantik tampilan, tapi punya dampak langsung yang besar bagi kehidupan masyarakat Bantul. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan bahwa infrastruktur jalan desa jadi prioritas utama.
“Pembangunan infrastruktur jalan desa menjadi prioritas untuk mendorong konektivitas antar wilayah, mengurangi kesenjangan antar desa, dan memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Bupati Abdul Halim Muslih.
Di Bantul, mayoritas penduduknya berprofesi di sektor pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jalan yang mulus dan memadai akan sangat membantu:
- Distribusi Hasil Pertanian: Petani lebih mudah mengangkut hasil panen ke pasar, mengurangi biaya dan waktu.
- Akses ke Pasar: Pelaku UMKM bisa lebih lancar mendistribusikan produk mereka, menjangkau lebih banyak pembeli.
- Mobilitas Warga: Masyarakat lebih nyaman dan aman bepergian untuk sekolah, bekerja, atau mengakses layanan kesehatan.
- Pariwisata: Akses yang baik juga bisa membuka potensi pariwisata baru di desa-desa.
Intinya, pembangunan infrastruktur jalan ini bertujuan untuk mendorong “bangkitan-bangkitan ekonomi” di pedesaan, sehingga produksi industri masyarakat bisa meningkat. Program ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur desa.
Proyek yang Sudah Berjalan dan yang Akan Datang
Komitmen Pemkab Bantul bukan cuma wacana. Sejak tahun anggaran 2025, beberapa proyek perbaikan jalan sudah mulai dikerjakan. Contohnya:
- Pengaspalan jalan dan jalan Potrobayan.
- Perbaikan ruas jalan dari batas kota Bantul hingga simpang Cepit.
- Peningkatan kualitas jalan Petir – Ngoro Oro di Kapanewon Piyungan, yang menjadi jalur alternatif penghubung Bantul dan Gunungkidul.
Beberapa pekerjaan pengaspalan jalan yang awalnya direncanakan pada tahun 2026 bahkan berhasil dipercepat pelaksanaannya. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkab Bantul dalam merealisasikan target pembangunan jalan demi kenyamanan dan kemajuan warganya.
Dengan target ambisius 120 kilometer jalan desa setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten Bantul menunjukkan komitmen kuat untuk memajukan wilayahnya. Pembangunan infrastruktur ini bukan hanya tentang aspal dan beton, tapi juga tentang membuka akses, menghidupkan ekonomi desa, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari kita dukung bersama agar target ini bisa tercapai dan Bantul semakin sejahtera!