Yogyakarta, zekriansyah.com – DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, atau yang sering disebut “Banteng Jogja”, akan menggelar sebuah seminar kebangsaan yang menarik perhatian. Acara ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, melainkan forum penting untuk membahas bagaimana nilai-nilai luhur dari pemikiran Bung Karno, terutama semangat “Berdikari” atau kemandirian, bisa jadi panduan nyata dalam membangun daerah, khususnya Yogyakarta.
Ilustrasi: Peserta khidmat menyimak pemaparan tentang relevansi Tri Sakti Bung Karno dalam pembangunan daerah.
Membaca artikel ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dan Konstitusi dalam arah pembangunan daerah. Anda juga akan tahu bagaimana para pemimpin daerah bisa terinspirasi dari ajaran Bung Karno demi kesejahteraan masyarakat. Yuk, simak lebih lanjut!
Seminar Kebangsaan ‘Banteng Jogja’: Menggali Makna Tri Sakti
Seminar bertajuk “Praktik Pancasila dan Konstitusi dalam Kebijakan Program Pembangunan Daerah” ini diagendakan pada Minggu, 6 Juli 2025. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno tahun 2025. Lokasi yang dipilih adalah UC UGM, sebuah tempat yang strategis untuk diskusi ilmiah dan kebangsaan.
Beberapa tokoh penting dijadwalkan hadir dan berbagi pandangan, di antaranya:
- Ganjar Pranowo: Ketua DPP PDI Perjuangan
- Hasto Wardoyo: Wali Kota Yogyakarta
- Arie Sudjito: Wakil Rektor UGM
- Aryo Seno Bagaskoro: Politisi muda PDI Perjuangan
- Danang Rudiyatmoko: Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan
- Sigit Nurcahyo: Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta
- Eko Suwanto: Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta
Danang Rudiyatmoko menekankan pentingnya mengaktualisasikan semangat kebangsaan yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945 melalui pidato lahirnya Pancasila.
“Apa yang menjadi intisari pidato kebangsaan, menginspirasi lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Kajian Bung Karno tidak hanya menjadi tonggak sejarah, tetapi juga relevan menjadi dasar dalam merumuskan arah pembangunan nasional,” kata Danang Rudiyatmoko.
Eko Suwanto menambahkan bahwa seminar ini juga akan membahas bagaimana kebijakan kepala daerah, seperti Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, menjalankan kepemimpinan sesuai konstitusi.
“Pak Ganjar Pranowo sebagai DPP PDI Perjuangan kita harapkan berikan perspektif pentingnya bagaimana strategi dan implementasi membangun daerah dan membahagiakan hatinya rakyat, sesuai ajaran Bung Karno,” ujar Eko Suwanto.
Pentingnya Semangat Berdikari Bung Karno dalam Pembangunan Daerah
Salah satu poin utama yang akan dibahas adalah semangat “Berdikari” atau kemandirian Bung Karno. Semangat ini diharapkan menjadi acuan gerak pembangunan di daerah. Danang Rudiyatmoko menjelaskan bahwa salah satu wujud implementasi Berdikari adalah memperkuat kemandirian daerah, termasuk dalam penguatan fiskal atau keuangan daerah.
“Tanpa kemandirian, mustahil kita dapat mensejahterakan rakyat sebagaimana diamanatkan dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945,” tegas Danang Rudiyatmoko.
Ini sejalan dengan asas otonomi daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu:
- Asas desentralisasi
- Asas dekonsentrasi
- Asas tugas pembantuan
Semua asas ini bertujuan agar daerah bisa lebih mandiri dalam mengelola urusan rumah tangganya sendiri demi kesejahteraan warga.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kemandirian Ekonomi
Sigit Nurcahyo mengingatkan pentingnya spirit “jembatan emas” yang disampaikan Bung Karno. Semangat ini menjadi penghubung antara kemerdekaan dengan misi pembangunan bangsa, termasuk di Kota Yogyakarta. Upaya mewujudkan kemandirian ekonomi harus dilakukan tanpa mengutamakan ego sektoral.
Sebagai contoh, Sigit menyebut sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor unggulan di Kota Yogyakarta. Sektor ini perlu bersinergi dengan sektor perdagangan dan lainnya.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, harapannya kemandirian ekonomi daerah dapat terwujud dan masyarakat semakin sejahtera,” tutup Sigit Nurcahyo.
Ini menunjukkan bahwa pembangunan daerah bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi memerlukan kerja sama dari berbagai sektor agar hasilnya optimal dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kesimpulan
Seminar yang digelar “Banteng Jogja” ini menjadi pengingat penting bagi kita semua, terutama para pemangku kebijakan dan masyarakat umum. Semangat Tri Sakti Bung Karno, khususnya Berdikari, bukanlah sekadar jargon, melainkan fondasi kokoh untuk membangun daerah yang kuat, mandiri, dan mensejahterakan rakyatnya. Dengan mengimplementasikan Pancasila dan Konstitusi secara nyata, serta menjunjung tinggi kolaborasi lintas sektor, kemajuan daerah yang kita impikan bisa terwujud. Mari bersama-sama mendukung upaya pembangunan daerah yang berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa!
FAQ
Tanya: Apa tujuan utama dari seminar kebangsaan yang digelar oleh “Banteng Jogja”?
Jawab: Seminar ini bertujuan untuk membahas bagaimana nilai-nilai Tri Sakti Bung Karno, khususnya kemandirian, dapat menjadi panduan dalam pembangunan daerah di Yogyakarta. Acara ini juga menekankan pentingnya Pancasila dan Konstitusi dalam arah pembangunan daerah.
Tanya: Kapan dan di mana seminar ini akan dilaksanakan?
Jawab: Seminar akan dilaksanakan pada Minggu, 6 Juli 2025, bertempat di UC UGM. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno tahun 2025.
Tanya: Siapa saja tokoh penting yang dijadwalkan hadir dalam seminar tersebut?
Jawab: Beberapa tokoh yang dijadwalkan hadir antara lain Ganjar Pranowo, Hasto Wardoyo, Arie Sudjito, Aryo Seno Bagaskoro, Danang Rudiyatmoko, dan Sigit Nurcahyo.