Banjir Dahsyat Texas Tak Kunjung Surut, Ratusan Orang Hilang dan Tewas

Dipublikasikan 10 Juli 2025 oleh admin
Berita Dunia

Yogyakarta, zekriansyah.com – Bencana banjir bandang hebat melanda Texas, Amerika Serikat, dan hingga kini kondisinya tak kunjung membaik. Air yang menggenang masih tinggi, menyisakan pemandangan porak-poranda dan duka mendalam. Ratusan orang dilaporkan hilang, sementara jumlah korban tewas terus bertambah.

Banjir Dahsyat Texas Tak Kunjung Surut, Ratusan Orang Hilang dan Tewas

Ilustrasi: Air bah Texas tak henti menerjang, menelan ratusan jiwa dan menyisakan kehancuran.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tragedi yang terjadi di Texas, bagaimana dampaknya, upaya penyelamatan yang dilakukan, hingga pertanyaan-pertanyaan yang muncul terkait sistem peringatan dini. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami gambaran lengkap tentang bencana yang mengguncang Amerika Serikat ini.

Tragedi di “Lorong Banjir Bandang”: Air Bah Sapu Perkemahan Anak-anak

Musibah ini bermula pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025, bertepatan dengan libur Hari Kemerdekaan AS. Hujan deras yang mengguyur wilayah Texas tengah, khususnya di sekitar Kerr County, menyebabkan air Sungai Guadalupe meluap dengan sangat cepat.

Dalam waktu kurang dari 45 menit, permukaan sungai melonjak hingga sekitar 8 meter, setinggi bangunan dua lantai! Air bah ini menerjang tanpa ampun, menyapu apa pun yang dilewatinya. Wilayah Kerr County, yang memang dikenal sebagai “Lorong Banjir Bandang” karena seringnya terjadi banjir bandang, menjadi area paling parah terdampak.

Salah satu lokasi yang paling merasakan dampak dahsyat adalah Camp Mystic, sebuah perkemahan musim panas khusus perempuan yang saat itu menampung sekitar 750 anak-anak. Air yang datang tiba-tiba menyapu kabin-kabin tempat anak-anak tidur, menyeret selimut, boneka, dan barang-barang pribadi mereka ke dalam lumpur. Kaca jendela kabin pecah, menyisakan pemandangan hancur lebur.

“Hati kami hancur bersama keluarga kami yang mengalami tragedi yang tak terbayangkan ini,” demikian pernyataan dari pihak Camp Mystic.

Bahkan, Richard Eastland (70), salah satu pemilik dan direktur Camp Mystic, meninggal dunia saat berusaha menyelamatkan anak-anak. Ia dikenang sebagai pahlawan oleh komunitas setempat.

Angka Korban Terus Bertambah, Ratusan Orang Masih Dicari

Hingga beberapa hari setelah kejadian, jumlah korban tewas akibat banjir dahsyat ini terus melonjak. Laporan terbaru menyebutkan angka korban tewas telah mencapai lebih dari 100 orang. Sebagian besar korban berasal dari Kerr County, termasuk puluhan anak-anak dari Camp Mystic.

Untuk informasi lebih mendalam, Anda bisa merujuk ke artikel berikut: Banjir Bandang Texas: Korban Tewas Melonjak Jadi 80 Orang, Puluhan Anak Masih Hilang.

Data korban tewas dan hilang menunjukkan skala bencana yang mengerikan:

  • Jumlah Korban Tewas: Setidaknya 109 hingga 116 orang.
    • 87 orang di antaranya ditemukan di Kerr County.
    • Termasuk 27 anak perempuan dan konselor dari Camp Mystic.
  • Jumlah Orang Hilang: Setidaknya 161 orang, termasuk 5 peserta perkemahan dan 1 konselor dari Camp Mystic yang masih belum ditemukan. Angka ini kemungkinan masih bisa bertambah.

Baca juga: Banjir Dahsyat Texas: 161 Orang Masih Hilang, Termasuk Puluhan Anak Perempuan

Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan, namun sangat sulit. Tim SAR yang terdiri dari helikopter, pesawat tanpa awak (drone), perahu, anjing pelacak, hingga ratusan relawan harus berjuang menembus tumpukan puing, lumpur tebal, dan sisa-sisa pepohonan yang terseret arus. Kondisi air yang masih tinggi dan berlumpur membuat proses pencarian menjadi sangat berbahaya dan memakan waktu.

“Ketika kami mencoba untuk melakukan pemulihan ini, tumpukan besar ini bisa sangat menghalangi, dan untuk masuk jauh ke dalam tumpukan ini, sangat berbahaya,” kata Ben Baker dari Texas Game Wardens.

Harapan untuk menemukan korban selamat semakin menipis, mengingat sudah empat hari berlalu sejak korban terakhir ditemukan dalam keadaan hidup di Kerr County.

Sistem Peringatan Dini Dipertanyakan: Ada Apa Sebenarnya?

Di tengah duka dan upaya pencarian, muncul pertanyaan besar mengenai efektivitas sistem peringatan dini. Badan Cuaca Nasional (National Weather Service/NWS) memang telah mengeluarkan prakiraan dan peringatan banjir sejak malam sebelumnya, bahkan peringatan darurat banjir bandang pada Jumat dini hari. Namun, banyak warga, terutama di area terpencil dan perkemahan, merasa peringatan tersebut tidak cukup sampai kepada mereka atau datang terlambat.

Sheriff Kerr County, Larry Leitha, bahkan menyatakan bahwa ia baru diberi tahu tentang banjir bandang antara pukul 4 dan 5 pagi, padahal peringatan publik pertama sudah dikeluarkan NWS pada pukul 1.14 dini hari.

Warga dan aktivis lokal, seperti Nicole Wilson, meluncurkan petisi mendesak Gubernur Greg Abbott untuk menyetujui pembentukan sistem peringatan yang lebih modern, seperti sirene banjir.

“Lima menit sirene itu berbunyi dapat menyelamatkan setiap anak-anak itu,” ujar Nicole Wilson.

Faktanya, sistem sirene semacam itu sudah dibahas di Kerr County selama hampir satu dekade, namun dananya belum pernah dialokasikan. Letnan Gubernur Texas, Dan Patrick, mengakui bahwa sirene tersebut mungkin telah menyelamatkan nyawa dan berjanji akan memasangnya sebelum musim panas mendatang.

Tak hanya itu, kritik juga ditujukan kepada pemerintahan Presiden Donald Trump. Beberapa pihak menuding pemangkasan anggaran dan staf di Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), induk dari NWS, telah melemahkan sistem peringatan dini.

Namun, Gedung Putih membantah tudingan ini. Sekretaris Pers Karoline Leavitt menegaskan bahwa NWS telah memberikan peringatan yang akurat dan tepat waktu.

“Itu adalah kuasa Tuhan. Bukan salah pemerintah bahwa banjir melanda saat itu. Tetapi ada peringatan dini dan konsisten, dan Badan Cuaca Nasional telah melakukan tugasnya,” kata Leavitt.

Presiden Trump sendiri menyebut banjir ini sebagai bencana “sekali dalam seratus tahun” yang “tidak diperkirakan oleh siapa pun.” Meskipun ahli cuaca mengatakan perkiraan dan peringatan NWS sudah berjalan normal, beberapa ahli lain menyarankan bahwa pemotongan tenaga kerja mungkin menghambat kemampuan kantor NWS lokal untuk berkoordinasi secara efektif dengan layanan darurat setempat.

Upaya Pemerintah dan Komunitas Hadapi Bencana

Menanggapi bencana ini, Gubernur Texas, Greg Abbott, telah memperluas deklarasi bencana negara bagian dan meminta bantuan federal tambahan dari Presiden Trump. Presiden Trump pun telah menandatangani deklarasi bencana besar untuk Kerr County, yang memungkinkan akses terhadap dana federal untuk upaya pemulihan. Ia juga dijadwalkan akan mengunjungi Texas.

Upaya penyelamatan dan pemulihan menjadi prioritas utama bagi pihak berwenang. Fokus mereka saat ini adalah menemukan semua korban yang hilang dan mengidentifikasi jenazah agar dapat memberi tahu keluarga. Solidaritas dan dukungan juga terus mengalir dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Raja Charles III dari Inggris yang menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Trump.

Kesimpulan

Banjir dahsyat di Texas adalah tragedi kemanusiaan yang memilukan, menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerugian besar. Proses pencarian dan pemulihan masih terus berlangsung di tengah tantangan medan yang berat dan harapan yang kian menipis.

Bencana ini juga membuka diskusi penting mengenai kesiapan dan efektivitas sistem peringatan dini, serta pentingnya investasi dalam infrastruktur dan sumber daya yang memadai untuk menghadapi ancaman bencana alam. Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.

Banjir Dahsyat Texas Tak Kunjung Surut, Ratusan Orang Hilang dan Tewas - zekriansyah.com