Banjir dan Longsor Parah Landa Kabupaten Bogor, Ratusan Warga Terdampak, Tiga Orang Meninggal Dunia

Dipublikasikan 6 Juli 2025 oleh admin
Berita Indonesia

Yogyakarta, zekriansyah.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor pada Sabtu (5/7/2025) malam menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di berbagai titik. Akibatnya, ratusan warga terdampak, puluhan rumah rusak, dan tragisnya, tiga orang dilaporkan meninggal dunia.

Banjir dan Longsor Parah Landa Kabupaten Bogor, Ratusan Warga Terdampak, Tiga Orang Meninggal Dunia

Ilustrasi: Warga Bogor berjuang melewati puing-puing setelah banjir dan longsor dahsyat merenggut tiga nyawa dan meluluhlantakkan ratusan rumah.

Artikel ini akan merangkum kondisi terkini, lokasi-lokasi yang terdampak parah, data lengkap mengenai korban dan kerusakan, serta upaya penanganan yang sedang dilakukan oleh pihak berwenang. Dengan membaca informasi ini, Anda akan memahami seberapa serius dampak bencana ini dan pentingnya kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem.

Hujan Deras Picu Bencana: Puluhan Titik Longsor dan Banjir

Bencana hidrometeorologi, yaitu banjir dan longsor, menerjang Kabupaten Bogor setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sepanjang Sabtu (5/7/2025) malam. Kondisi geografis Bogor yang banyak memiliki perbukitan dan area resapan air membuat wilayah ini rentan terhadap bencana longsor dan banjir saat musim hujan.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa data sementara menunjukkan ada total 18 kecamatan dan 33 desa/kelurahan yang tergenang air atau terdampak longsor.

“Di antaranya terbanyak bencana longsor yakni di 21 titik dan 7 titik bencana banjir,” ujar Rudy Susmanto, Minggu (6/7/2025).

Sebaran Bencana Longsor: Delapan Titik Terparah di Kabupaten Bogor

Longsor tercatat terjadi di setidaknya delapan titik di wilayah selatan dan barat Kabupaten Bogor. Beberapa di antaranya berada di kawasan Puncak, yang memang dikenal memiliki kontur tanah labil.

Berikut adalah beberapa lokasi longsor yang terdampak cukup parah:

  • Kampung Babakan Raya RT 02/RW 01, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga
  • Kampung Kandang RT. 02/05, Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang
  • Kampung Pasar Rebo Citavillle RT 03/07, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Ciampea
  • Kampung Ciletuh RT 04/01, Desa Cipayung Girang
  • Kampung Rawasedek RT 01/04, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung
  • Kampung Cibatok RT. 001/008, Desa Cibatok I, Kecamatan Cibungbulang
  • Kampung Kabandungan RT.01/04, Kampung Ciomas RT 01/06, Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari
  • Kampung Jalan Cagak RT 004 / 001, Desa Kalong I, Kecamatan Leuwisadeng

Selain itu, longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa titik di Kecamatan Cisarua, seperti Desa Tugu Utara, Desa Tugu, dan Desa Kopo, yang menyebabkan kerusakan pada akses jalan dan rumah warga.

Banjir Merendam Tiga Lokasi, Puluhan Rumah Terdampak

Tidak hanya longsor, banjir juga melanda tiga lokasi utama di Kabupaten Bogor akibat luapan air sungai setelah hujan deras.

Lokasi-lokasi yang terdampak banjir antara lain:

  • Kampung Paku RT 02 / RW 04, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng
  • Kampung Bubulak RT 03 / RW 09, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas
  • Kampung Kebonjati Kabandungan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari

Banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Cipayung, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, serta Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, yang sempat menyebabkan sejumlah pecinta alam terjebak.

Data Korban dan Kerusakan: Tiga Meninggal, Ratusan Jiwa Mengungsi

Dampak dari bencana ini cukup signifikan. Berdasarkan laporan BPBD Provinsi Jawa Barat, berikut rinciannya:

Dampak Bencana Longsor:

  • Total: 43 Kepala Keluarga (KK) atau 186 jiwa terdampak.
  • Korban Meninggal:
    • Muhammad Resa (22 tahun) ditemukan meninggal dunia di Desa Megamendung.
    • Dua korban meninggal dunia lainnya ditemukan di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.
    • Total 3 orang meninggal dunia akibat longsor.
  • Korban Luka: Suhendar (22 tahun) mengalami luka ringan di Desa Megamendung. Tiga orang lainnya juga mengalami luka ringan di Desa Tugu Utara.
  • Kerusakan Rumah/Bangunan:
    • Desa Semplak Barat: 1 unit rumah rusak ringan, 3 unit rumah terancam, 1 sarana pendidikan, 1 fasilitas umum terdampak.
    • Desa Bojongjengkol: 1 unit rumah rusak ringan, 1 unit bangunan terdampak.
    • Desa Megamendung: 13 unit rumah terdampak.
    • Desa Cibatok I: 1 unit rumah rusak sedang.
    • Desa Sirnagalih: 2 unit rumah terancam.
    • Desa Pasireurih: 1 unit rumah rusak sedang, 2 unit bangunan, 1 unit kendaraan terdampak.
    • Desa Cigudeg: 1 unit rumah rusak sedang.
    • Kecamatan Cisarua: 3 akses jalan rusak, 1 rumah warga rusak, 2 rumah rusak berat (di Tugu Utara/Selatan).

Dampak Bencana Banjir:

  • Total: 46 KK atau 197 jiwa terdampak.
  • Kerusakan Rumah/Fasilitas Umum:
    • Desa Sadeng: 5 unit rumah terendam.
    • Desa Laladon: 20 unit rumah terendam, 1 unit tempat ibadah terendam.
    • Desa Sirnagalih: 1 unit rumah rusak ringan, 19 unit rumah terdampak.

Secara keseluruhan, ratusan jiwa dari berbagai desa dan kecamatan harus mengungsi atau terdampak langsung oleh bencana ini.

Gerak Cepat BPBD dan Pemerintah Daerah dalam Penanganan Bencana

Menyikapi kondisi darurat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bogor segera berkoordinasi untuk melakukan upaya penanganan. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tim Reaksi Cepat (TRC), Tim Mata Garuda, TNI, Polri, Damkar, Tagana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta relawan, langsung diterjunkan ke lokasi terdampak.

“Kami pastikan semua unsur pemerintah hadir di lapangan. Penanganan cepat, evakuasi warga, dan pemulihan pasca bencana menjadi fokus utama,” tegas Bupati Bogor Rudy Susmanto.

Upaya yang telah dilakukan meliputi:

  • Kaji cepat dan analisis di lokasi kejadian untuk memetakan dampak.
  • Evakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman.
  • Pemberian edukasi kebencanaan dan himbauan kepada masyarakat.
  • Penanganan korban luka dan evakuasi korban meninggal dunia ke RSUD Ciawi untuk proses lebih lanjut.
  • Penyaluran bantuan logistik dan pendirian posko darurat.

Meskipun demikian, Pranata Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, menyatakan bahwa sebagian besar material longsoran di Bogor belum sepenuhnya dibersihkan. Pemerintah Kabupaten Bogor dan BPBD Provinsi Jawa Barat terus memantau situasi dan berupaya meminimalisir dampak bencana.

Imbauan Waspada dan Mitigasi Bencana di Kawasan Puncak

Bencana banjir dan longsor yang kerap melanda Bogor, khususnya kawasan Puncak, juga disoroti sebagai dampak dari perubahan tata ruang. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya pernah menyebut adanya kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan resapan air menjadi area wisata dan permukiman di Puncak. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah jangka panjang bagi pemerintah.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, karena dikhawatirkan potensi banjir dan longsor susulan masih bisa terjadi.

“Segera hubungi layanan darurat 112 apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana,” imbau Bupati Bogor Rudy Susmanto.

Meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi kunci untuk mengurangi risiko di masa mendatang. Ini termasuk tidak membangun di area rawan longsor, menjaga kebersihan saluran air, serta aktif mengikuti informasi dan himbauan dari pemerintah setempat.