Yogyakarta, zekriansyah.com – Banjir kembali menyapa Ibu Kota Jakarta. Sejak awal Maret 2025, sejumlah wilayah di Jakarta terendam genangan air, bahkan ada yang mencapai ketinggian ekstrem. Data terbaru menunjukkan bahwa banjir meluas hingga merendam ratusan Rukun Tetangga (RT) dan beberapa ruas jalan penting, membuat aktivitas warga terganggu.
Ilustrasi: Jakarta tergenang air, ratusan kawasan permukiman dan jalan utama lumpuh akibat banjir, sementara potensi hujan susulan mengintai.
Artikel ini akan mengulas kondisi terkini banjir di Jakarta, meliputi wilayah mana saja yang terdampak, apa penyebab utamanya, serta langkah-langkah penanganan yang sedang dilakukan pemerintah. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi lengkap untuk memahami situasi banjir, membantu Anda tetap waspada, dan mengetahui cara menghadapi dampaknya.
Sebaran Banjir di Berbagai Wilayah Jakarta
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta per Selasa, 4 Maret 2025 pukul 16.00 WIB, banjir meluas hingga merendam 122 RT di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Ketinggian air bervariasi, mulai dari puluhan sentimeter hingga ada yang mencapai 5 meter. Selain itu, setidaknya 5 ruas jalan juga ikut terendam, mengganggu kelancaran lalu lintas.
Berikut adalah gambaran sebaran banjir di Jakarta:
Jakarta Barat (12 RT Terdampak):
- Kelurahan Rawa Buaya: 4 RT dengan ketinggian 30 cm.
- Kelurahan Kedoya Selatan: 4 RT dengan ketinggian 70-90 cm.
- Kelurahan Kembangan Selatan: 2 RT dengan ketinggian 70 cm.
- Kelurahan Kebon Jeruk: 2 RT dengan ketinggian 100 cm.
Jakarta Selatan (46 RT Terdampak):
- Kelurahan Pondok Pinang: 5 RT dengan ketinggian 100-140 cm.
- Kelurahan Rawajati: 7 RT dengan ketinggian 170-350 cm.
- Kelurahan Pejaten Timur: 6 RT dengan ketinggian 30-120 cm.
- Kelurahan Bintaro: 6 RT dengan ketinggian 200 cm.
- Beberapa kelurahan lain seperti Lenteng Agung, Cipulir, Pengadegan, Cilandak Timur, Pesanggrahan, Kebon Baru, dan Manggarai juga mengalami genangan.
Jakarta Timur (47 RT Terdampak):
- Kelurahan Bidara Cina: 3 RT dengan ketinggian 120-370 cm.
- Kelurahan Kampung Melayu: 27 RT dengan ketinggian 200 cm.
- Kelurahan Cawang: 7 RT dengan ketinggian 320 cm.
- Kelurahan Gedong: 3 RT dengan ketinggian 300-500 cm.
- Kelurahan Cipinang Muara, Bale Kambang, dan Cililitan juga terdampak.
Ruas Jalan yang Terendam Banjir:
Setidaknya 5 ruas jalan dilaporkan terendam banjir, antara lain:
- Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat: Ketinggian 50 cm.
- Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat: Ketinggian 50 cm.
- Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat: Ketinggian 20 cm.
- Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan: Ketinggian 100 cm.
- Jl. Komplek Joglo Baru RT 07 RW, Kel. Joglo, Jakarta Barat: Ketinggian 20 cm.
Mengapa Banjir Jakarta Terus Meluas?
Penyebab utama meluasnya banjir di Jakarta adalah kombinasi dari curah hujan tinggi dan luapan air dari beberapa sungai penting yang melintasi Ibu Kota.
- Curah Hujan Tinggi: Wilayah Jabodetabek, termasuk Jakarta, diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan mencatat curah hujan ekstrem di Bogor, yang menjadi hulu bagi sungai-sungai di Jakarta.
- Luapan Sungai: Hujan deras ini menyebabkan beberapa sungai utama seperti Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Angke, Kali Mampang, dan Kali Serua meluap. Air kiriman dari hulu, seperti Bendung Katulampa di Bogor, juga memperparah kondisi banjir di Jakarta.
Malik (58), warga Rawajati, Jakarta Selatan, menceritakan pengalamannya. “Tadi pagi pukul 07.00 WIB, tiba-tiba banjir datang lagi. Lebih dahsyat sampai (ketinggian) 3 meter lebih. Untungnya saya sudah siaga, barang-barang sudah saya pindahkan ke rumah tetangga,” ujarnya.
Senada dengan Malik, Ketua RT 016 RW 007 Cililitan, Cici Marlina, juga mengeluhkan kondisi banjir yang kembali parah.
“Pukul 05.00 WIB air masuk lagi ke rumah warga. Benar-benar kencang airnya, enggak ketampung. Luber dari Kali Ciliwung,” kata Cici.
Dampak Banjir dan Upaya Penanganan
Banjir yang meluas ini tentu berdampak besar bagi warga Jakarta. Hingga Selasa sore (4/3/2025), BPBD Jakarta mencatat sebanyak 1.792 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman seperti musala, masjid, aula kelurahan, RPTRA, hingga gedung sekolah. Pengungsi terbanyak berasal dari Kelurahan Pejaten Timur, mencapai 750 jiwa.
Pemerintah Provinsi Jakarta dan BPBD tidak tinggal diam. Berbagai upaya penanganan telah dan sedang dilakukan:
- Pengerahan Personel: BPBD DKI Jakarta mengerahkan seluruh personelnya untuk memantau dan menangani kondisi genangan di setiap wilayah.
- Koordinasi Lintas Instansi: BPBD berkoordinasi erat dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta unsur TNI dan Polri untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.
- Program Pengerukan Sungai: Pemerintah Provinsi Jakarta berkomitmen untuk fokus membenahi Sungai Ciliwung dan telah memulai program pengerukan di 17 sungai dan kanal. Program ini melibatkan 1.000 petugas dengan 122 alat berat dan ditargetkan mengangkut 1 juta meter kubik sedimen lumpur hingga Agustus 2025.
- Relokasi Warga: Pemprov juga meminta warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk bersedia direlokasi ke rumah susun demi keamanan dan kenyamanan jangka panjang.
Pentingnya Waspada dan Informasi Cuaca
BMKG mengingatkan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi masih dapat terjadi di wilayah Jabodetabek pada periode 4-11 Maret 2025. Ini berarti masyarakat harus tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan atau genangan yang belum surut.
Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Ini hingga 4 Juli 2025!
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk:
- Tetap Berhati-hati dan Waspada: Pantau terus informasi perkembangan cuaca dan kondisi banjir dari sumber resmi.
- Siapkan Kebutuhan Darurat: Siapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan pribadi, makanan ringan, dan perlengkapan dasar lainnya.
- Hubungi Nomor Darurat: Jika Anda atau orang di sekitar Anda berada dalam situasi darurat banjir, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.
Kesimpulan
Banjir Jakarta yang meluas hingga merendam ratusan RT dan beberapa ruas jalan adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh kombinasi hujan deras dan luapan sungai. Meski pemerintah terus berupaya menangani dengan berbagai program, peran serta dan kewaspadaan masyarakat sangatlah penting. Mari kita bersama-sama menghadapi tantangan ini dengan tetap tenang, saling membantu, dan selalu memperbarui informasi dari sumber terpercaya. Dengan begitu, dampak banjir bisa diminimalisir dan kita bisa kembali beraktivitas dengan aman.
FAQ
Tanya: Wilayah Jakarta mana saja yang paling terdampak banjir berdasarkan data terbaru?
Jawab: Berdasarkan data BPBD Jakarta per 4 Maret 2025, banjir terparah melanda Jakarta Selatan dengan 46 RT terdampak, diikuti Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Ketinggian air bervariasi, ada yang mencapai 5 meter.
Tanya: Apa penyebab utama banjir yang meluas di Jakarta kali ini?
Jawab: Artikel ini menyebutkan banjir terjadi sejak awal Maret 2025 dan meluas, namun penyebab utamanya belum dirinci lebih lanjut dalam kutipan yang diberikan.
Tanya: Berapa banyak ruas jalan penting yang terendam banjir?
Jawab: Setidaknya 5 ruas jalan penting di Jakarta terendam banjir, yang menyebabkan gangguan pada kelancaran lalu lintas.