Yogyakarta, zekriansyah.com – Banjir kembali merendam sebagian wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kondisi terkini menunjukkan bahwa luapan air semakin meluas, bahkan kini mencapai 51 Rukun Tetangga (RT) yang terdampak. Titik terparah ada di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, di mana ketinggian air dilaporkan mencapai hingga tiga meter.
Ilustrasi: Air bah setinggi 3 meter menggenangi Cawang, salah satu dari 51 RT yang terendam banjir di Jakarta.
Artikel ini akan memberikan gambaran lengkap mengenai situasi banjir di Jakarta saat ini, termasuk wilayah mana saja yang terdampak, penyebabnya, serta langkah-langkah yang sudah diambil oleh pihak berwenang. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi terkini dan penting agar bisa lebih waspada atau mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Kondisi Terkini Banjir Jakarta: Meluas ke 51 RT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa jumlah RT yang terendam banjir terus bertambah. Sebelumnya, pada Minggu pagi (6/7/2025), tercatat 49 RT terdampak, namun data terbaru menunjukkan angka tersebut meningkat menjadi 51 RT.
“Data terakhir ada 51 RT yang terendam dari sebelumnya 49 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, Minggu (6/7/2025).
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat dampak yang ditimbulkan pada aktivitas warga dan kerugian material yang mungkin terjadi.
Cawang Terendam Paling Dalam: Capai 3 Meter
Dari puluhan RT yang terendam, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, menjadi daerah yang paling parah terdampak. Ketinggian air di beberapa titik di Cawang dilaporkan mencapai puncaknya hingga tiga meter. Angka ini merupakan ketinggian air tertinggi yang tercatat dalam sepekan terakhir.
Selain Cawang, wilayah lain di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur juga mengalami genangan dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 60 sentimeter hingga tiga meter. Beberapa daerah yang kerap menjadi langganan banjir seperti Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Pejaten Timur juga tidak luput dari rendaman air.
Mengapa Jakarta Banjir? Ini Penyebabnya
Banjir yang melanda Jakarta kali ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, terutama curah hujan tinggi dan luapan air dari sungai.
Mohamad Yohan menjelaskan, pemicu utama banjir adalah:
- Curah Hujan Tinggi: Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7/2025) malam.
- Luapan Kali Ciliwung: Intensitas hujan yang tinggi di hulu menyebabkan kenaikan debit air di Bendung Katulampa dan Pos Depok.
- Bendung Katulampa naik status menjadi Siaga 3 (Waspada).
- Pos Depok juga naik menjadi Siaga 3 pada pukul 21.00 WIB.
Kondisi ini menyebabkan air mulai meluap ke permukiman warga sejak Minggu dini hari pukul 03.00 WIB.
Wilayah Terdampak Banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur
Berikut adalah daftar wilayah RT yang terdampak banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, beserta ketinggian airnya:
Jakarta Selatan (Total 18 RT)
Kelurahan | Jumlah RT | Ketinggian Air (cm) |
---|---|---|
Tanjung Barat | 2 RT | 90 – 190 |
Rawa Jati | 6 RT | 140 – 265 |
Pejaten Timur | 4 RT | 230 |
Kebon Baru | 2 RT | 90 – 110 |
Manggarai | 4 RT | 60 |
Jakarta Timur (Total 33 RT)
Kelurahan | Jumlah RT | Ketinggian Air (cm) |
---|---|---|
Bidara Cina | 14 RT | 180 – 200 |
Kampung Melayu | 4 RT | 175 |
Balekambang | 3 RT | 130 – 140 |
Cawang | 7 RT | 200 – 300 |
Cililitan | 2 RT | 250 |
Gedong | 3 RT | 100 – 140 |
Respons Cepat Pemerintah dan Harapan Surutnya Banjir
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah bergerak cepat menangani banjir ini. Petugas BPBD DKI Jakarta sudah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk membantu proses evakuasi warga dan penanganan banjir.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa banjir kali ini didominasi oleh banjir kiriman, yang menurutnya lebih mudah ditangani dibandingkan banjir akibat curah hujan lokal yang buruk.
“Memang banjir yang terjadi pada hari ini adalah banjir kiriman yang paling utama. Karena curah hujan yang cukup tinggi di atas 200 liter,” ujar Pramono setelah menghadiri Hari Keluarga Nasional di TMII, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025).
Pramono juga menambahkan bahwa semua pompa air sudah dihidupkan dan pintu-pintu air diatur untuk mempercepat surutnya genangan.
“Sehingga dengan demikian penanganannya semua pompa sudah kita hidupkan, kemudian air sudah kita atur, pintu-pintu air. Dan mudah-mudahan siang ini banjirnya sudah surut,” harapnya.
BPBD DKI Jakarta terus mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika kondisi air terus meningkat, mengingat cuaca yang masih belum menentu.
Banjir memang menjadi tantangan tahunan bagi Jakarta. Dengan meluasnya dampak banjir hingga 51 RT dan ketinggian air mencapai tiga meter di Cawang, penting bagi kita semua untuk tetap memantau informasi terkini dari pihak berwenang dan saling membantu dalam situasi sulit ini. Semoga upaya penanganan yang dilakukan dapat segera membuahkan hasil, dan kondisi Jakarta kembali normal.