Bali United Jadi Tim Paling Agresif di Awal Super League 2025/2026: Koleksi Tembakan Terbanyak, tapi Tanpa Kemenangan!

Dipublikasikan 23 Agustus 2025 oleh admin
Tak Berkategori

Yogyakarta, zekriansyah.com – Awal musim Super League 2025/2026 menyajikan banyak kejutan dan statistik menarik. Salah satu yang paling mencolok datang dari tim kebanggaan Pulau Dewata, Bali United. Serdadu Tridatu berhasil menahbiskan diri sebagai tim paling agresif di liga, setidaknya dari segi jumlah tembakan yang mereka koleksi. Namun, ada ironi yang menyertainya: agresivitas ini belum berbuah kemenangan.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas statistik mencengangkan Bali United, filosofi di balik gaya bermain agresif mereka, serta tantangan efektivitas yang harus diatasi. Bagi Anda pecinta sepak bola Indonesia, khususnya pendukung Serdadu Tridatu, mari kita selami lebih dalam performa tim kesayangan Anda di awal musim ini!

Menggali Statistik Ketajaman Serdadu Tridatu

Hingga pekan kedua Super League 2025/2026, Bali United benar-benar tampil beringas di lini serang. Mereka tercatat sudah melepaskan total 38 tembakan ke arah gawang lawan. Angka ini adalah yang tertinggi dibandingkan tim-tim kontestan lainnya, menjadikan mereka tim paling agresif koleksi tembakan di liga.

Untuk memberi gambaran, mari kita bandingkan dengan beberapa tim papan atas lainnya:

Tim Total Tembakan (Pekan ke-2) Poin (Pekan ke-2)
Bali United 38 2
Persija Jakarta 32 6
Dewa United 30 2
Persita Tangerang 22 1

Data berdasarkan dua laga awal Super League 2025/2026.

Meskipun memimpin dalam urusan jumlah tembakan, ironisnya, Bali United belum sekalipun meraih kemenangan. Dua pertandingan awal mereka berakhir dengan hasil imbang, membuat mereka hanya mengoleksi 2 poin dan duduk di posisi ke-14 klasemen sementara. Ini tentu menjadi PR besar bagi tim pelatih.

Filosofi Johnny Jansen: Agresif Bukan Berarti Ceroboh

Pelatih kepala Bali United, Johnny Jansen, menyadari betul bahwa timnya belum meraih kemenangan. Namun, ia tidak kecewa dengan performa anak asuhnya. Pelatih asal Belanda ini justru melihat jumlah 38 tembakan sebagai sinyal positif akan progres timnya.

“Saya tidak kecewa karena kami menciptakan banyak peluang, bahkan 38 tembakan. Itu tanda kami berkembang. Saya percaya besok akan menjadi pertandingan menarik,” ujar Johnny Jansen, merujuk pada pertandingan mendatang melawan Persebaya Surabaya.

Jansen juga menegaskan bahwa agresivitas timnya bukan berarti mengabaikan pertahanan atau hanya fokus pada satu atau dua pemain lawan. Ia dan staf pelatih telah menyiapkan strategi menyeluruh untuk menghadapi kolektivitas Persebaya Surabaya, yang menurutnya memiliki kualitas merata. Baginya, keseimbangan antara menyerang dan bertahan adalah kunci.

“Kami kecewa jika tidak bisa membuat peluang. Tapi kami sudah cetak empat gol dalam dua laga. Itu berarti permainan tim meningkat. Ketika bermain menyerang, transisi bertahan juga harus berjalan baik, dan tim sudah melakukannya,” tambahnya, menunjukkan optimisme pada peningkatan permainan tim secara keseluruhan.

Tantangan Efektivitas: Mengapa Banyak Tembakan Belum Berbuah Poin Penuh?

Pertanyaan besar yang muncul adalah: mengapa dengan begitu banyak tembakan, Bali United belum bisa meraih kemenangan? Jawabannya terletak pada efektivitas serangan. Menciptakan banyak peluang memang penting, tetapi mengubah peluang tersebut menjadi gol adalah hal yang krusial untuk meraih tiga poin.

Bandingkan dengan Persija Jakarta, yang meskipun memiliki jumlah tembakan lebih sedikit (32), mereka berhasil mencetak 7 gol dan meraih dua kemenangan sempurna. Ini menunjukkan bahwa Macan Kemayoran lebih efisien dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

Kasus Persita Tangerang juga bisa menjadi cerminan. Mereka melepaskan 22 tembakan, tapi mirisnya belum mencetak satu gol pun, dengan hanya lima tembakan yang mengarah tepat sasaran. Ini menandakan masalah besar di lini depan dalam hal penyelesaian akhir, sesuatu yang juga perlu diwaspadai oleh Bali United.

Duel Sengit Melawan Persebaya: Ujian Agresivitas Bali United

Ujian selanjutnya bagi Bali United adalah menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo. Persebaya sendiri baru saja bangkit setelah kalah di pekan pertama, dengan meraih kemenangan 1-0 atas Persita Tangerang. Momentum ini tentu akan dimanfaatkan Green Force untuk tampil lebih percaya diri di kandang.

Menariknya, rekor pertemuan kedua tim menunjukkan Bali United punya catatan superior atas Persebaya. Dari 15 pertemuan di semua ajang, Serdadu Tridatu memenangkan 8 laga, sementara Persebaya hanya 5 kali, dengan 2 laga berakhir imbang. Bahkan, dalam tujuh pertemuan terakhir, Bali United selalu menang atas Persebaya. Ini bisa menjadi modal mental yang kuat bagi pasukan Johnny Jansen.

Meski demikian, bermain di kandang lawan dengan dukungan Bonek yang luar biasa akan menjadi tantangan tersendiri. Pelatih Eduardo Perez dari Persebaya tentu akan menyiapkan strategi khusus untuk meredam agresivitas Bali United.

Memori Musim Lalu: Saat Agresivitas Bali United Berbuah Juara

Melihat Bali United jadi tim paling agresif koleksi tembakan di awal musim ini, teringat kembali pada musim BRI Liga 1 2021/2022. Kala itu, Serdadu Tridatu berhasil keluar sebagai juara dan mencatatkan sejarah sebagai klub pertama yang meraih dua gelar Liga 1 secara berturut-turut.

Pada musim juara tersebut, Bali United juga merupakan tim paling agresif dengan berhasil membobol gawang lawan sebanyak 57 gol. Ini menunjukkan bahwa agresivitas adalah bagian dari DNA permainan mereka. Pertanyaannya, apakah agresivitas di awal musim 2025/2026 ini akan berujung pada kesuksesan yang sama jika efektivitas bisa ditingkatkan? Hanya waktu yang akan menjawab.

Kesimpulan

Bali United telah menunjukkan identitas sebagai tim paling agresif koleksi tembakan di awal Super League 2025/2026. Dengan 38 tembakan dalam dua laga, potensi menyerang mereka tidak diragukan lagi. Pelatih Johnny Jansen pun optimistis melihat progres timnya. Namun, tantangan terbesar kini adalah mengubah dominasi tembakan menjadi kemenangan.

Pertandingan melawan Persebaya Surabaya akan menjadi barometer penting bagi Bali United untuk membuktikan bahwa agresivitas mereka bisa berbuah hasil maksimal. Mampukah Serdadu Tridatu menemukan sentuhan akhir yang hilang dan mulai mengumpulkan poin penuh? Kita tunggu saja aksi mereka di lapangan!