Keluarga Kecewa, Anak Hamdan ATT Ungkap Nama Sang Ayah Sering Dimanfaatkan

Dipublikasikan 4 Juli 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Yogyakarta, zekriansyah.com – Jakarta – Kepergian pedangdut legendaris Hamdan ATT pada Selasa, 1 Juli 2025, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para penggemarnya. Namun, di balik suasana duka tersebut, tersimpan kekecewaan yang membekas di hati keluarga. Anak-anak almarhum, Haikal Attamimi dan Aisyah Kamaliah Attamimi, mengungkapkan bahwa nama dan kisah Hamdan ATT kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, bahkan sejak sang ayah masih berjuang melawan sakit.

Keluarga Kecewa, Anak Hamdan ATT Ungkap Nama Sang Ayah Sering Dimanfaatkan

Ilustrasi: Keluarga Hamdan ATT berjuang melindungi nama sang legenda dangdut dari penyalahgunaan pasca kepergiannya.

Artikel ini akan mengupas tuntas perasaan keluarga Hamdan ATT, mulai dari kekecewaan yang mereka rasakan hingga perjuangan untuk menjaga nama baik dan hak-hak sang legenda. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami lebih dalam perspektif keluarga serta mengenang kembali sosok Hamdan ATT yang dikenal sebagai maestro dangdut Tanah Air.

Kekecewaan Keluarga Hamdan ATT Usai Kepergian Sang Legenda

Haikal Attamimi, putra Hamdan ATT, secara terbuka menyuarakan keprihatinan keluarga atas apa yang terjadi setelah ayahnya sakit hingga wafat. Ia merasa nama sang ayah sering kali dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi, bukan untuk mengenang jasa-jasanya.

“Dari sakit sampai wafat, Aba terlalu sering dimanfaatkan. Namanya dipakai, kisahnya dijual bukan untuk mengenang, tapi untuk keuntungan,” tulis Haikal di media sosial.

Adiknya, Aisyah Kamaliah Attamimi, menambahkan bahwa kekecewaan ini muncul salah satunya karena minimnya perhatian yang dirasakan keluarga di tengah banyaknya orang yang menyebut Hamdan ATT sebagai “legend”.

“Sebenarnya itu bentuk keprihatinan Mama ketika pemakaman kemarin. Banyak yang bilang, Aba itu legend, tapi bentuk perhatiannya kurang terasa,” ungkap Aisyah.

Keluarga tidak meminta perhatian yang berlebihan. Mereka memahami kesibukan banyak orang. Namun, menurut Aisyah, sedikit saja perhatian seperti menghubungi via pesan singkat atau sekadar mengunggah ulang di media sosial sudah cukup berarti. Meski demikian, keluarga Hamdan ATT tetap berharap doa-doa baik terus dipanjatkan untuk almarhum.

Perjuangan Hidup Hamdan ATT Melawan Penyakit

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya di usia 76 tahun, Hamdan ATT telah berjuang melawan berbagai penyakit sejak 2017. Ia sempat mengalami stroke berulang, pecah pembuluh darah, masalah ginjal, hingga pembesaran jantung. Kondisi kesehatannya memang terus menurun dan beberapa kali mengharuskannya dirawat di rumah sakit.

Aisyah menceritakan detik-detik terakhir kepergian sang ayah yang disebutnya sangat tenang.

“Papa meninggal dengan tenang. Kayak dipermudah gitu, seperti orang tidur. Jadi saat nyawanya dicabut benar-benar tenang gitu,” tutur Aisyah.

Baginya, kepergian sang ayah yang damai adalah jawaban dari doa-doanya agar Hamdan ATT tidak terlalu menderita di akhir hayatnya.

Mengenal Lebih Dekat Sosok Hamdan ATT: Sang Maestro Dangdut dan Ayah Penyayang

Hamdan ATT dikenal luas sebagai salah satu ikon dangdut Indonesia. Lagu-lagu seperti “Termiskin di Dunia” yang dirilis pada 1989, “Tidak Semua Laki-Laki” (1992), “Doa Suci”, “Air Mata Darah”, dan “Bekas Pacar” menjadi hits yang melambungkan namanya. Ia memiliki gaya vokal dan penghayatan yang khas, dengan nuansa melankolis yang membedakannya dari pedangdut lain yang cenderung glamor.

Di balik panggung, Hamdan ATT adalah sosok ayah dan suami yang penyayang. Haikal mengenang bagaimana hubungan dengan ayahnya berubah setelah ia dewasa. Dari sosok yang dulu “galak” karena kesibukan, Hamdan ATT berubah menjadi lebih santai dan bisa diajak bicara seperti teman.

Dalam setiap obrolan, ada satu nasihat yang selalu ditekankan oleh Hamdan ATT kepada Haikal:

“Nasihat yang paling sering dari beliau adalah soal sholat,” ujar Haikal.

Meskipun Haikal sendiri tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai penyanyi dangdut dan memilih genre disko, Hamdan ATT tetap mendukung pilihan putranya. “Kami dekat ya, katanya enggak usah di dangdut juga enggak apa-apa, kata ayahku,” kenang Haikal.

Upaya Keluarga Memperjuangkan Hak Cipta Hamdan ATT

Keluarga Hamdan ATT tidak tinggal diam melihat nama dan karya sang legenda. Haikal Attamimi menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak moral dan ekonomi dari karya-karya sang ayah. Khususnya untuk royalti performing rights, Haikal memilih untuk berjuang bersama Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI).

“Saya gabung sama AKSI salah satunya sih. Kalau semua detail untuk mechanical, semua sudah diurus. Kalau untuk performing right saya, mewakili ke AKSI,” jelas Haikal.

Ia menambahkan bahwa banyak pihak yang turut mendorong dan membantu keluarga dalam upaya memperjuangkan hak cipta almarhum Hamdan ATT.

Kesimpulan

Kepergian Hamdan ATT merupakan kehilangan besar bagi industri musik dangdut Indonesia. Namun, kekecewaan keluarga atas pemanfaatan nama dan kisah sang legenda menjadi pengingat penting akan perlunya menghargai warisan seorang seniman secara tulus.

Semoga dengan adanya pengungkapan ini, masyarakat dapat lebih memahami perjuangan dan keinginan keluarga untuk menjaga kehormatan Hamdan ATT. Mari terus kenang karya-karya beliau dan doakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.