Yogyakarta, zekriansyah.com – Musisi kondang Ahmad Dhani kembali menjadi perbincangan hangat. Kali ini bukan soal karya musiknya, melainkan langkah hukum serius yang ia ambil terhadap psikolog Lita Gading. Pasalnya, putri Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, Safeea Ahmad (SA/SF), diduga menjadi korban perundungan atau cyberbullying di media sosial, dan nama Lita Gading disebut-sebut terlibat.
Ilustrasi: Ahmad Dhani siap ambil langkah hukum usai putrinya, Safeea, diduga menjadi korban perundungan siber oleh Lita Gading.
Melalui artikel ini, Anda akan memahami duduk perkara kasus ini dari awal, mengapa Ahmad Dhani begitu geram, hingga langkah-langkah hukum yang akan ditempuhnya. Penting bagi kita semua untuk mengetahui kasus ini, agar semakin sadar akan bahaya cyberbullying dan pentingnya perlindungan anak di era digital.
Safeea Diduga Jadi Korban Bully Online, Ahmad Dhani Bertindak
Putri Ahmad Dhani, Safeea Ahmad (14 tahun), belakangan ini menjadi sorotan dan diduga jadi sasaran perundungan di media sosial. Komentar-komentar negatif dan penuh kebencian kerap menghiasi kolom media sosialnya. Isu masa lalu orang tuanya, terutama tudingan terhadap Mulan Jameela sebagai “perebut suami orang”, seringkali dijadikan alasan untuk menyerang Safeea, padahal sang anak tidak ada kaitannya langsung dengan masalah tersebut.
Melihat kondisi putrinya, Ahmad Dhani dan istrinya, Mulan Jameela, tak tinggal diam. Pada Rabu, 9 Juli 2025, mereka mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta Pusat. Kedatangan mereka ini bertujuan untuk mengadukan dugaan pelanggaran perlindungan anak terhadap Safeea.
Konten Lita Gading yang Bikin Ahmad Dhani Geram
Menurut Ahmad Dhani dan kuasa hukumnya, Aldwin Rahadian, ada beberapa akun media sosial yang terindikasi melanggar perlindungan anak, dan salah satunya adalah akun milik psikolog Lita Gading. Mereka menyoroti salah satu unggahan Lita Gading yang menampilkan nama dan wajah Safeea, sambil membahas permasalahan rumah tangga Ahmad Dhani di masa lalu.
Aldwin Rahadian menjelaskan bahwa unggahan tersebut memprovokasi persoalan stigma orang tuanya, seolah membenarkan tindakan netizen mem-bully anak itu.
“Ada indikasi beberapa akun, yang salah satunya akun Lita Gading. Di situ kita lihat itu menampilkan di bawah umur, nama anak, yang memprovokasi persoalan-persoalan stigma orang tuanya, seolah-olah membenarkan tindakan netizen mem-bully anak itu,” jelas Aldwin Rahadian di Kantor KPAI, Rabu (9/7/2025).
Ahmad Dhani menegaskan bahwa apa yang dilakukan Lita Gading sudah tidak etis dan bisa mengganggu psikologis putrinya. Ia merasa kecewa karena seorang yang berprofesi sebagai psikolog justru melakukan hal yang dinilainya salah.
“Kalau sudah ngaku psikiater dan psikolog, nggak ada kata maaf. Jadi pembelajaran, sebagai masyarakat berpendidikan lebih mereka harus melindungi anak-anak dari kekerasan baik psikis dan fisik, bukan dibully,” tegas Ahmad Dhani.
Rencana Lapor Polisi dan Sikap Tanpa Maaf
Setelah mengadu ke KPAI, Ahmad Dhani tidak akan berhenti sampai di situ. Ia berencana melaporkan Lita Gading ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 11 Juli 2025. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera kepada para pelaku cyberbullying yang menargetkan anak di bawah umur.
Dhani menutup rapat pintu maaf untuk Lita Gading. Ia membandingkan responsnya terhadap netizen biasa dengan orang yang berpendidikan tinggi seperti psikolog.
“Gak ada (maaf). Karena dia sudah mengaku sebagai psikiater, psikolog, itu nasibnya dia. Kalau netizen yang pendidikannya rendah ya kita maafkan. Beberapa sudah kita hubungi, sudah kita identifikasi, dan sudah banyak yang minta maaf. Tapi kalau ngakunya psikiater, psikolog, gak ada (maaf),” ujarnya dengan nada tegas.
Bahkan, bukan hanya Dhani yang geram. Putra sulungnya, Al Ghazali, juga sangat marah dan sempat ingin langsung melaporkan akun-akun yang menyerang adiknya. Namun, secara prosedur hukum, laporan harus dilakukan oleh orang tua kandung.
Tanggapan Lita Gading: Santai dan Sindir Balik
Menanggapi laporan Ahmad Dhani, Lita Gading melalui akun TikTok-nya (@litagading5) terlihat santai dan tidak menunjukkan rasa takut. Ia bahkan membalas beberapa komentar netizen dengan nada menyindir.
Lita Gading menduga bahwa laporan Ahmad Dhani ini hanyalah upaya untuk mencari pemberitaan, terutama setelah ia merasa Ahmad Dhani tidak berhasil menarik perhatian media dengan konten yang menyerang mantan istrinya, Maia Estianty.
“Krn nyerang bunda Maia gak tembus! Truss ngobok2 saya deeeh biar ada berita kasiiiiin padahal kerja DPR sibuk looh,” balas Lita Gading dalam salah satu komentarnya.
Ia juga menyindir KPAI:
“Tumben KPAI bangun???? Mending urusin anak2 gelandangan yg dpt pelecehan sexual,” tulisnya.
Kondisi Safeea dan Dukungan dari Keluarga
Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa Safeea menunjukkan reaksi atas perundungan yang dialaminya, bahkan sempat murung. Namun, beruntung Safeea memiliki teman-teman sekolah yang sangat mendukungnya.
“Ya ada lah reaksinya. Pasti (Safeea) ada reaksi. Kalau murung pasti,” ujar Ahmad Dhani. “Teman sekolahnya support banget. Untungnya teman-teman sekolahnya support, jadi, teman sekolahnya bahkan ikut jadi netizen juga membela Safeea. Alhamdulillah seperti itu,” tambahnya.
Dhani sendiri mengaku tidak perlu membawa Safeea ke psikolog. Ia dan Mulan Jameela langsung memberikan pengertian kepada putrinya.
“Gak perlu bawa ke psikiater. Justru kita kasih pengertian. Namanya juga keluarga high profile, wajar ada yang ngomongin,” ujar Dhani santai. Ia juga menambahkan, “Alhamdulillah, anak ini udah bisa mikir rasional. Jadi kita tinggal kasih penjelasan aja, maklumlah, ini akibat fitnah.”
Pesan Ahmad Dhani untuk Netizen dan Perlindungan Anak
Ahmad Dhani berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat luas, khususnya para pengguna media sosial. Ia ingin agar tidak ada lagi anak kecil yang menjadi korban bullying di kemudian hari.
“Ini untuk pembelajaran ke depan supaya kita sebagai masyarakat yang berpendidikan lebih daripada mereka-mereka, harus melindungi anak dari kekerasan terhadap anak, baik secara psikis maupun fisik,” pungkas Ahmad Dhani.
Ia juga mengingatkan bahwa cyberbullying terhadap anak di bawah umur dapat dikenakan ancaman pidana berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Kesimpulan
Langkah hukum yang diambil Ahmad Dhani terhadap Lita Gading ini menunjukkan keseriusannya dalam melindungi putrinya dari dampak negatif cyberbullying. Aduan ke KPAI dan rencana laporan ke polisi menjadi peringatan keras bagi siapapun yang berniat merundung anak-anak di dunia maya. Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bijak dalam bersosial media dan selalu mengedepankan empati, terutama saat berinteraksi dengan konten yang melibatkan anak-anak. Mari bersama-sama menciptakan ruang digital yang aman dan positif bagi generasi penerus.