Yogyakarta, zekriansyah.com – Banjir kembali menyapa sebagian wilayah Jakarta pada Minggu pagi, 6 Juli 2025. Hujan deras yang mengguyur sejak semalam menyebabkan sejumlah titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam air, memaksa warga untuk berjuang menghadapi genangan. Artikel ini akan memberikan informasi terkini mengenai titik-titik banjir, penyebabnya, serta upaya penanganan yang sedang dilakukan, agar Anda bisa lebih waspada dan siap menghadapi situasi ini.
Ilustrasi: Warga Jakarta Selatan dan Timur berjuang melewati genangan air di Minggu pagi, dengan Cawang menjadi lokasi terdampak paling parah.
Penyebab Banjir Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Pagi Ini
Genangan air yang melanda Jakarta hari ini bukan tanpa sebab. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir ini dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Sabtu, 5 Juli 2025.
Hujan deras tersebut mengakibatkan kenaikan muka air di sejumlah pos pantau. Bendung Katulampa, yang menjadi indikator penting bagi Kali Ciliwung, terpantau naik hingga berstatus Siaga 3 atau Waspada. Kondisi serupa juga terjadi di Pos Depok yang mencapai Siaga 3 pada Sabtu malam pukul 21.00 WIB. Peningkatan debit air ini kemudian menyebabkan Kali Ciliwung meluap dan membanjiri permukiman warga di daerah yang lebih rendah, terutama yang berada di bantaran sungai. Genangan mulai terjadi secara signifikan pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dan terus meluas.
Daftar Wilayah Terdampak Banjir dan Ketinggian Air
Hingga Minggu pukul 12.15 WIB, BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa banjir telah meluas dan merendam total 51 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 60 centimeter hingga yang paling parah mencapai 3 meter.
Untuk informasi lebih mendalam, Anda bisa merujuk ke artikel berikut: Banjir Jakarta Meluas: 51 RT Terendam, Cawang Paling Parah Capai 3 Meter.
Berikut adalah rincian wilayah yang terdampak banjir:
Wilayah Terdampak | Jumlah RT | Ketinggian Air (cm) | Keterangan |
---|---|---|---|
Jakarta Selatan | 18 RT | ||
Kelurahan Tanjung Barat | 2 RT | 90 – 190 | |
Kelurahan Rawa Jati | 6 RT | 140 – 265 | |
Kelurahan Pejaten Timur | 4 RT | 230 | |
Kelurahan Kebon Baru | 2 RT | 90 – 110 | |
Kelurahan Manggarai | 4 RT | 60 | |
Jakarta Timur | 33 RT | ||
Kelurahan Bidara Cina | 14 RT | 180 – 200 | |
Kelurahan Kampung Melayu | 4 RT | 175 | |
Kelurahan Balekambang | 3 RT | 130 – 140 | |
Kelurahan Cawang | 7 RT | 200 – 300 | Terparah |
Kelurahan Cililitan | 2 RT | 250 | |
Kelurahan Gedong | 3 RT | 100 – 140 |
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, membenarkan data terbaru ini.
“Data terakhir ada 51 RT yang terendam dari sebelumnya 49 RT,” kata Mohamad Yohan.
Terlihat jelas bahwa Kelurahan Cawang di Jakarta Timur menjadi salah satu daerah terparah dengan ketinggian air yang mencapai 3 meter di beberapa titik.
Dampak Banjir bagi Warga dan Upaya Penanganan
Banjir yang datang tiba-tiba di Minggu pagi ini tentu mengagetkan banyak warga. Beberapa di antaranya harus bergegas menyelamatkan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi, bahkan ada yang terpaksa mengungsi ke posko atau rumah kerabat. Warga di Pejaten Timur, misalnya, sudah terbiasa dengan kondisi ini dan sebagian memilih bertahan di lantai dua rumah atau mengungsi ke tempat yang mereka anggap aman.
Menanggapi situasi ini, BPBD DKI Jakarta langsung bergerak cepat. Tim di lapangan terus memantau kondisi genangan di setiap wilayah terdampak. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan air. Ini dilakukan untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dan genangan bisa surut dalam waktu singkat.
Bantuan logistik juga mulai disalurkan. Sebanyak 1.000 kotak makanan siap saji telah didistribusikan untuk para pengungsi. Sebagian kecil warga yang mengungsi, seperti 30 jiwa, ditampung di SDN Kampung Melayu 01/02.
Imbauan BPBD DKI Jakarta untuk Kewaspadaan
Mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu dan potensi peningkatan debit air, BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Ketinggian debit air di Bendung Katulampa masih dalam status Siaga 1, yang mengindikasikan bahwa potensi banjir lanjutan akibat luapan Kali Ciliwung masih ada.
Masyarakat di daerah rawan banjir, khususnya yang tinggal di dekat aliran sungai, diminta untuk selalu memantau informasi terkini dari pihak berwenang. Jika terjadi kondisi darurat atau membutuhkan bantuan evakuasi, masyarakat dapat segera menghubungi nomor telepon darurat 112. Layanan ini beroperasi 24 jam penuh dan tanpa biaya.
Tetap Waspada di Tengah Genangan
Banjir yang melanda Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Minggu pagi ini menjadi pengingat penting akan tantangan musim hujan. Dengan 51 RT terendam dan beberapa wilayah seperti Cawang mengalami genangan hingga 3 meter, kewaspadaan dan kesiapan adalah kunci. Pemerintah daerah melalui BPBD DKI Jakarta terus berupaya maksimal dalam penanganan dan penyaluran bantuan. Mari kita bersama-sama tetap waspada, saling membantu, dan mengutamakan keselamatan di tengah kondisi ini.