Ratusan Warga Sampang Positif Tuberkulosis: Dinkes Sampang Gencarkan Penanganan dan Pencegahan

Dipublikasikan 11 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar penting datang dari Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat baru-baru ini mengumumkan temuan yang cukup mengejutkan: ratusan warganya positif mengidap penyakit Tuberkulosis (TBC). Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan kondisi kesehatan yang perlu perhatian kita semua. Mari kita selami lebih dalam apa artinya temuan ini bagi masyarakat Sampang, bagaimana TBC bisa menyebar, dan langkah-langkah apa yang sedang dilakukan untuk mengatasinya. Informasi ini sangat penting agar kita bisa melindungi diri dan orang-orang terdekat dari ancaman penyakit menular ini.

Angka Mengejutkan: Berapa Banyak Warga Sampang yang Terkena TBC?

Menurut data terbaru dari Dinkes Kabupaten Sampang, terhitung sejak Januari hingga Juli 2025, sebanyak 828 warga positif mengidap TBC. Angka ini didapatkan dari laporan 14 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Sampang.

Meskipun jumlahnya terlihat tinggi, ada kabar baiknya yang patut kita apresiasi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Sampang, Dwi Herlinda Lusi Harini, menjelaskan bahwa sekitar 88 hingga 88,6 persen dari pasien ini sudah mendapatkan pengobatan intensif. Kondisi mereka pun dilaporkan mulai membaik berkat penanganan yang cepat. Menariknya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kasus TBC di Sampang ini sebenarnya sedikit menurun. Pada tahun 2024, tercatat ada 913 kasus TBC di Kabupaten Sampang.

Mengenal Lebih Dekat TBC: Apa Itu dan Bagaimana Menularnya?

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini sangat “pandai” menyerang, paling sering organ yang diserang adalah paru-paru. Namun, jangan salah, TBC juga bisa menyerang bagian tubuh lain seperti tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, hingga jantung.

Bagaimana penularannya? Bakteri ini menyebar melalui udara. Ketika penderita TBC aktif batuk, bersin, berbicara, tertawa, atau bahkan bernyanyi, mereka mengeluarkan percikan ludah (disebut droplet) yang mengandung bakteri. Percikan ini kemudian bisa terhirup oleh orang lain. Meski terdengar mudah menular, perlu diingat bahwa penularan TBC tidak secepat penyakit umum seperti pilek atau flu.

Siapa Saja yang Berisiko Tinggi Terkena TBC?

Ada beberapa kelompok masyarakat yang lebih rentan atau berisiko tinggi tertular TBC. Penting bagi kita untuk mengetahui hal ini agar bisa lebih waspada:

  • Lingkungan Padat: Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh.
  • Petugas Kesehatan: Tenaga medis yang sering merawat penderita TBC.
  • Kelompok Usia Rentan: Lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
  • Gaya Hidup: Pengguna NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif), penderita kecanduan alkohol, dan perokok.
  • Kondisi Medis Tertentu: Penderita penyakit ginjal stadium lanjut, orang yang mengalami kekurangan gizi, penderita HIV/AIDS, kanker, atau diabetes.
  • Pasien Khusus: Orang yang menjalani transplantasi organ atau sedang dalam terapi obat imunosupresif (misalnya penderita lupus, psoriasis, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn).

Upaya Dinkes Sampang: Pengobatan dan Pencegahan Berkelanjutan

Plt Kepala Dinkes Sampang, Dwi Herlinda Lusi Harini, menegaskan bahwa selain memberikan pengobatan khusus, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada warga untuk mencegah penularan penyakit ini. Saat ini, sosialisasi difokuskan pada keluarga terdekat dan tetangga pasien sebagai langkah antisipasi.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sampang, Samsul Hidayat, menambahkan bahwa tingginya mobilitas warga serta kurangnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pola makan yang sehat juga menjadi pemicu tingginya kasus.

Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti batuk yang tak kunjung sembuh (lebih dari dua minggu), penurunan berat badan tanpa sebab jelas, atau keringat dingin di malam hari tanpa aktivitas, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Pemerintah melalui Dinkes Sampang menyediakan pengobatan TBC secara gratis. Kedisiplinan minum obat sangat penting, karena pengobatan TBC bisa berlangsung 6 bulan atau lebih hingga pasien benar-benar sembuh.

Mari Bersama Ciptakan Sampang yang Lebih Sehat

Temuan ratusan warga positif Tuberkulosis di Sampang ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih peduli pada kesehatan. Dengan mengenali gejala, memahami cara penularan, dan mengetahui kelompok berisiko, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Dukungan dari Dinkes Sampang melalui pengobatan gratis dan sosialisasi adalah langkah nyata. Mari bersama-sama, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta tidak menunda pemeriksaan kesehatan, kita wujudkan masyarakat Sampang yang lebih sehat dan bebas TBC. Pencegahan lebih baik daripada mengobati, dan deteksi dini adalah kunci kesembuhan.