Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo warga Kendari! Ada kabar gembira nih dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari. Pemerintah Kota Kendari kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan memastikan bahwa layanan penanganan TBC kini bisa diakses secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit di Kota Kendari.
Dinkes Kendari luncurkan layanan gratis penanganan TBC di seluruh fasilitas kesehatan, dorong deteksi dini dan pengobatan demi kendalikan penyakit.
Ini adalah langkah serius untuk memberantas Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia, termasuk di Kota Kendari. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan masyarakat tidak lagi ragu atau takut untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan yang layak, demi Kendari yang lebih sehat.
Pengobatan TBC Gratis Sepenuhnya, dari Skrining Hingga Sembuh
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ibu Elfi, menegaskan bahwa layanan ini benar-benar tanpa biaya. “Pelayanan TBC di puskesmas dan rumah sakit dipastikan gratis mulai dari tahap skrining dan dideteksi hingga sembuh,” ujarnya.
Ini seperti punya asuransi kesehatan khusus untuk TBC yang biayanya nol rupiah! Seluruh jenis pengobatan yang dibutuhkan, baik untuk TBC sensitif obat maupun resisten obat, semuanya ditanggung pemerintah. Tujuannya jelas: agar tidak ada lagi alasan bagi warga untuk menunda atau mengabaikan gejala TBC yang mungkin mereka alami.
Data Kasus TBC di Kendari: Penanganan dan Kesembuhan Terus Bertambah
Komitmen Dinkes Kendari ini bukan tanpa alasan. Data menunjukkan bahwa kasus TBC di kota ini masih menjadi perhatian serius. Sejak Januari hingga Juli 2025, tercatat 934 kasus TBC berhasil ditangani dari 3.918 orang yang telah menjalani deteksi atau skrining. Hebatnya, hingga Juli 2025, sebanyak 500 pasien TBC di Kendari sudah dinyatakan sembuh. Angka ini menunjukkan bahwa dengan penanganan yang tepat dan disiplin, TBC bisa disembuhkan.
Kenali Gejala dan Tiga Kunci Sukses Penanganan TBC
Penting banget nih bagi kita semua untuk mengenali gejala-gejala awal TBC. Dinas Kesehatan Kendari selalu mengedukasi masyarakat untuk waspada jika mengalami demam dan batuk yang tak kunjung sembuh lebih dari dua minggu, apalagi jika sudah mencoba berbagai obat batuk namun tak ada perubahan. Jika mengalami gejala tersebut, jangan tunda lagi! Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan dan deteksi dini.
Menurut Ibu Elfi, ada tiga kunci utama keberhasilan dalam mencegah dan mengobati penyakit menular TBC di Kota Kendari:
- Pasien yang terpapar TBC harus menjalani pengobatan sampai benar-benar dinyatakan sembuh. Ini butuh komitmen dan kedisiplinan tinggi, karena pengobatan TBC bisa berlangsung 6 bulan untuk kasus sensitif obat, bahkan hingga 2 tahun untuk kasus resisten obat.
- Orang-orang yang menjalin kontak erat dengan pasien TBC (misalnya anggota keluarga serumah) bersedia mengikuti skrining untuk mengetahui status kesehatan mereka.
- Penting untuk mengetahui faktor risiko lingkungan pasien, seperti kondisi rumah atau tempat beraktivitas, apakah sudah aman dari potensi penyebaran virus TBC.
Menghapus Stigma dan Memutus Rantai Penularan
Sayangnya, masih ada stigma negatif terhadap penderita TBC. Padahal, ini adalah salah satu penghalang terbesar dalam upaya penanggulangan. Perlu diingat, menurut Kementerian Kesehatan RI, setelah satu bulan pengobatan yang rutin dan tepat, pasien TBC umumnya tidak lagi menular! Stigma justru membuat penderita enggan memeriksakan diri, sehingga memperburuk rantai penularan dan membahayakan orang lain.
Itulah mengapa Dinkes Kendari juga intens melakukan deteksi dini dan investigasi kontak erat untuk setiap pasien. Tujuannya sederhana: memutus mata rantai penularan TBC yang bisa menyebar cepat lewat percikan air ludah atau batuk.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kendari Bebas TBC
Upaya penanganan TBC bukan hanya tugas Dinas Kesehatan semata. Pemerintah Kota Kendari, melalui Bappeda, juga terus memperkuat perencanaan dan penganggaran untuk program penanggulangan AIDS, TBC, dan Malaria (ATM). Capaian penemuan kasus TBC di Kendari pada tahun 2024 bahkan mencapai 83%, sebuah angka yang patut diapresiasi.
Penguatan sistem surveilans, pencatatan kasus, dan keterlibatan lintas sektor adalah kunci untuk memastikan intervensi kesehatan tepat sasaran. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dan komitmen Pemkot Kendari, diharapkan visi eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030 dapat tercapai, dimulai dari Kota Kendari.
Dinkes Kendari siapkan layanan gratis penanganan TBC secara menyeluruh di puskesmas dan rumah sakit. Ini adalah kesempatan emas bagi kita semua untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Jangan tunda lagi jika ada gejala atau kekhawatiran. Manfaatkan fasilitas pengobatan TBC gratis ini dan jadilah bagian dari upaya memutus rantai penularan. Bersama, kita wujudkan Kota Kendari yang lebih sehat, maju, dan bebas TBC!
FAQ
Tanya: Apakah benar semua layanan penanganan TBC di Kendari gratis?
Jawab: Ya, seluruh layanan penanganan TBC di fasilitas kesehatan Kendari, mulai dari skrining hingga sembuh, sepenuhnya gratis.
Tanya: Di mana saja saya bisa mendapatkan layanan pengobatan TBC gratis ini?
Jawab: Anda bisa mendapatkan layanan ini di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Kendari, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Tanya: Apakah pengobatan TBC resisten obat juga ditanggung secara gratis?
Jawab: Ya, semua jenis pengobatan TBC, baik yang sensitif obat maupun resisten obat, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Tanya: Apa saja yang termasuk dalam layanan gratis penanganan TBC?
Jawab: Layanan gratis mencakup seluruh tahap, mulai dari skrining, deteksi, hingga pengobatan sampai pasien sembuh.