Yogyakarta, zekriansyah.com – Melihat Si Kecil lemas karena terus-menerus buang air besar cair dan muntah tentu jadi kekhawatiran terbesar bagi setiap orang tua. Kondisi ini, yang sering disebut muntaber atau gastroenteritis, sangat umum terjadi pada anak-anak dan bisa membuat mereka rentan mengalami dehidrasi serius. Dehidrasi yang parah bahkan dapat menghambat penyerapan nutrisi, membuat tubuh anak lemah, dan memengaruhi tumbuh kembangnya.
Jangan panik dulu, Bunda. Ada beberapa langkah pertolongan pertama dan cara mengatasi anak alami diare muntah di rumah yang bisa Bunda lakukan. Artikel ini akan membahas tuntas penyebabnya, solusi rumahan yang efektif, hingga tanda-tanda kapan Si Kecil harus segera dibawa ke dokter. Mari kita pelajari bersama agar Bunda bisa lebih siap menghadapinya!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara meredakan demam, kunjungi: cara meredakan demam.
Mengapa Anak Bisa Mengalami Diare dan Muntah?
Diare dan muntah pada anak seringkali datang bersamaan, menandakan adanya gangguan pada saluran pencernaan mereka. Ada beberapa penyebab umum yang perlu Bunda ketahui:
- Infeksi Virus: Ini adalah penyebab paling sering, terutama pada bayi dan balita. Virus seperti rotavirus, adenovirus, dan astrovirus dapat menyerang usus dan memicu gejala muntaber.
- Infeksi Bakteri: Bakteri seperti E. coli, Salmonella, atau Campylobacter juga bisa menjadi biang keladi. Infeksi bakteri sering terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
- Keracunan Makanan: Anak-anak rentan terhadap keracunan makanan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa. Makanan yang tidak diolah dengan benar atau kurang matang bisa menjadi sumber masalah.
- Intoleransi Laktosa atau Alergi Makanan: Beberapa anak mungkin mengalami diare dan muntah setelah mengonsumsi produk susu atau makanan tertentu karena tubuh mereka tidak bisa mencernanya dengan baik.
- Efek Samping Obat-obatan: Beberapa jenis obat juga bisa memicu diare sebagai efek samping.
Pertolongan Pertama: Cara Mengatasi Anak Alami Diare Muntah di Rumah
Saat anak mengalami diare dan muntah, hal paling utama yang harus Bunda pastikan adalah kecukupan cairan. Seperti yang diungkapkan ahli gastroenterologi anak, Lauren Lazar, MD, “Diare itu seperti batuk ketika Anda sedang pilek. Usus sedang mencoba mengeluarkan penyebab masalahnya.” Oleh karena itu, fokus utama adalah mencegah dehidrasi.
Prioritas Utama: Mencegah Dehidrasi dengan Cairan yang Tepat
Dehidrasi adalah bahaya terbesar saat anak diare dan muntah. Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup:
- Oralit: Ini adalah solusi terbaik untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Bunda bisa membeli oralit siap saji di apotek atau membuatnya sendiri di rumah.
- Cara Membuat Oralit Rumahan: Campurkan ½ sendok teh garam dan 2 sendok makan gula ke dalam 1 liter air matang. Aduk hingga larut. Berikan beberapa sendok makan setiap jam sekali kepada anak.
- Air Putih: Berikan air putih sedikit demi sedikit tapi sering. Jangan menunggu anak merasa sangat haus.
- Air Kelapa: Air kelapa kaya akan elektrolit seperti kalium, yang sangat baik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
- Kuah Sup Bening atau Kaldu Ayam: Selain menghidrasi, kuah sup bening juga bisa memberikan sedikit nutrisi yang mudah dicerna.
Makanan Ramah Perut untuk Si Kecil
Saat diare, usus anak menjadi lebih sensitif. Berikan makanan yang hambar, mudah dicerna, dan rendah serat untuk membantu memadatkan feses:
- Pola Makan BRAT: Ini adalah singkatan dari Banana (pisang), Rice (nasi), Applesauce (saus apel), dan Toast (roti panggang). Pola makan ini rendah lemak dan mudah dicerna.
- Pisang: Mengandung kalium yang menggantikan elektrolit hilang, serta pektin yang membantu memadatkan tinja.
- Nasi Putih, Bubur, atau Nasi Tim: Ini adalah sumber karbohidrat yang mudah dicerna dan tidak membebani usus.
- Sup Ayam atau Kaldu Bening: Memberikan nutrisi dan membantu hidrasi. Pastikan sup dibuat bening tanpa banyak bumbu.
- Kentang Rebus atau Tumbuk: Kentang kaya akan kalium dan zinc (yang direkomendasikan WHO/UNICEF untuk diare), serta mudah dicerna.
- Roti Panggang dan Biskuit Hambar: Makanan kering ini bisa membantu meredakan mual dan memberikan energi.
- Telur Rebus: Teksturnya yang lunak mudah dicerna dan bisa membantu memperlambat gerakan usus.
Manfaatkan Kekuatan Alam: Obat Diare Alami untuk Anak
Beberapa bahan alami juga bisa menjadi obat diare alami untuk anak yang efektif sebagai pertolongan pertama:
- Jahe: Rempah ini terkenal ampuh mengatasi mual dan muntah. Jahe memiliki sifat antiradang dan antibakteri yang dapat membantu meredakan sakit perut dan diare. Bunda bisa membuat teh jahe hangat dengan menambahkan sedikit madu atau perasan lemon agar lebih disukai anak.
- Teh Chamomile: Teh herbal ini memiliki efek menenangkan dan dapat membantu meredakan mual, muntah, serta diare.
- Yoghurt dan Makanan Probiotik: Yoghurt plain (tanpa pemanis buatan) mengandung probiotik atau bakteri baik yang bisa membantu memulihkan keseimbangan bakteri dalam usus, sehingga memperpendek durasi diare. Namun, hati-hati jika anak memiliki intoleransi laktosa.
- Air Tajin: Air rebusan beras ini diduga dapat menggantikan cairan tubuh dan membantu memadatkan tekstur tinja. Rebus 1 gelas beras dengan 2 gelas air selama 10 menit, lalu saring airnya dan berikan kepada Si Kecil.
- Daun Jambu Biji: Beberapa sumber menyebut daun jambu biji sebagai obat herbal diare. Tumbuk beberapa lembar, saring airnya, dan berikan sedikit demi sedikit.
- Madu: Madu memiliki sifat antiperadangan dan bisa membantu mengurangi gejala diare. Namun, sangat penting untuk diingat: madu TIDAK BOLEH diberikan pada anak berusia di bawah 1 tahun karena risiko botulisme.
Yang Perlu Dihindari Saat Anak Diare dan Muntah
Agar kondisi anak tidak memburuk, hindari beberapa jenis makanan dan minuman berikut:
- Minuman Manis, Bersoda, Berkafein, dan Beralkohol: Ini dapat memperparah dehidrasi dan iritasi usus.
- Makanan Pedas, Berlemak, dan Digoreng: Sulit dicerna dan dapat memperburuk diare.
- Produk Olahan Susu (selain yoghurt probiotik): Laktosa dapat memperparah diare pada beberapa anak.
- Sayuran yang Menghasilkan Gas Tinggi: Contohnya brokoli atau kol, dapat membuat perut kembung.
- Buah Asam atau Berserat Tinggi: Contohnya jeruk, mangga, nanas, atau pepaya, sebaiknya dihindari sementara.
- Obat Antidiare Tanpa Resep Dokter: Hindari memberikan obat yang langsung menghentikan diare tanpa anjuran dokter, karena bisa menahan infeksi di dalam tubuh.
Kapan Harus Segera Bawa Anak ke Dokter?
Meskipun banyak cara mengatasi anak alami diare muntah di rumah yang bisa dilakukan, ada beberapa tanda bahaya yang mengharuskan Bunda segera membawa Si Kecil ke dokter:
- Diare Tidak Membaik: Jika diare tidak kunjung membaik setelah 24 hingga 48 jam, atau justru semakin parah.
- Tanda-tanda Dehidrasi Parah:
- Tidak ada popok basah selama 3 jam atau lebih.
- Terlihat sangat lemas, mengantuk, lesu, atau mudah marah.
- Mulut atau lidah kering.
- Menangis tanpa air mata.
- Mata atau pipi tampak cekung.
- Kulit tidak kembali cepat setelah dicubit dan dilepas (tanda turgor kulit menurun).
- Demam Tinggi: Suhu tubuh anak mencapai 39°C atau lebih.
- Feses Berdarah atau Berwarna Kehitaman: Ini bisa menjadi tanda infeksi yang lebih serius.
- Nyeri Perut yang Parah: Anak terus-menerus mengeluh sakit perut hebat.
- Diare Kronis atau Saat Tidur: Diare yang berlangsung berminggu-minggu atau terjadi saat anak tidur.
- Penurunan Berat Badan Drastis: Berat badan anak menurun signifikan dalam beberapa hari.
Dengan memahami cara mengatasi anak alami diare muntah di rumah dan kapan harus mencari bantuan medis, Bunda dapat memberikan penanganan terbaik untuk Si Kecil.
Kesimpulan
Diare dan muntah pada anak adalah kondisi yang umum, namun perlu penanganan yang tepat agar tidak berujung pada dehidrasi yang berbahaya. Prioritaskan asupan cairan dengan oralit, air putih, atau air kelapa. Berikan makanan yang mudah dicerna dan hambar, serta manfaatkan obat diare alami untuk anak seperti jahe, teh chamomile, atau yoghurt. Selalu waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi dan jangan ragu untuk segera membawa Si Kecil ke dokter jika kondisi tidak membaik atau muncul gejala serius. Kesehatan Si Kecil adalah prioritas utama kita, Bunda!
FAQ
Tanya: Apa saja tanda-tanda dehidrasi pada anak yang mengalami diare dan muntah?
Jawab: Tanda dehidrasi meliputi mulut kering, jarang buang air kecil, mata cekung, dan anak terlihat lemas atau sangat mengantuk.
Tanya: Selain infeksi virus dan bakteri, adakah penyebab lain anak mengalami diare dan muntah?
Jawab: Ya, keracunan makanan, alergi makanan tertentu, atau bahkan stres emosional juga bisa menjadi penyebabnya.
Tanya: Apa langkah pertama yang harus dilakukan orang tua saat anak mengalami diare dan muntah?
Jawab: Langkah pertama adalah mencegah dehidrasi dengan memberikan cairan yang cukup, seperti oralit atau air putih.