Terobosan Medis: China Sukses Lakukan Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia, Organ Bertahan 9 Hari!

Dipublikasikan 9 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia medis kembali dihebohkan dengan sebuah terobosan yang mengguncang: para ilmuwan di China berhasil melakukan transplantasi paru-paru babi ke manusia untuk pertama kalinya! Kabar ini menjadi sorotan karena organ babi hasil rekayasa genetika tersebut mampu bertahan dan berfungsi di dalam tubuh manusia selama sembilan hari. Ini bukan sekadar berita biasa, melainkan langkah raksasa dalam bidang xenotransplantasi yang membuka harapan baru bagi jutaan pasien yang membutuhkan donor organ.

Terobosan Medis: China Sukses Lakukan Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia, Organ Bertahan 9 Hari!

Ilustrasi ini menggambarkan terobosan medis di China yang sukses melakukan transplantasi paru-paru babi yang dimodifikasi secara genetik ke manusia, dengan organ tersebut berfungsi selama sembilan hari.

Penelitian ini menunjukkan betapa pesatnya kemajuan teknologi kedokteran, terutama dalam upaya mengatasi krisis kekurangan organ yang melanda seluruh dunia. Bayangkan, jika suatu hari nanti kita bisa menggunakan organ hewan yang dimodifikasi secara aman, berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan? Mari kita selami lebih dalam detail dari pencapaian bersejarah ini dan apa artinya bagi masa depan medis.

Apa Itu Xenotransplantasi? Memahami Transplantasi Lintas Spesies

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sih sebenarnya “xenotransplantasi” itu? Sederhananya, xenotransplantasi adalah proses transplantasi organ, sel, atau jaringan dari satu spesies ke spesies lain. Dalam kasus ini, berarti menggunakan organ dari hewan, yaitu babi, untuk ditanamkan ke tubuh manusia.

Ide ini sudah lama menjadi impian para ahli bedah transplantasi karena adanya kekurangan organ manusia yang sangat parah. Antrean panjang daftar tunggu transplantasi seringkali membuat pasien kehabisan waktu. Oleh karena itu, mencari sumber organ alternatif menjadi sangat krusial. Babi dipilih sebagai donor ideal karena beberapa alasan, seperti ukuran organ yang mirip dengan manusia dan kemampuannya untuk diproduksi secara massal.

Sebelumnya, sudah ada beberapa upaya transplantasi organ babi ke manusia yang berhasil, seperti jantung dan ginjal. Namun, transplantasi paru-paru dianggap sebagai tantangan yang jauh lebih besar.

Di Balik Operasi Bersejarah: Detail Transplantasi Paru-paru Babi di China

Operasi transplantasi paru-paru babi ke manusia ini dilakukan pada Mei 2024 oleh tim dokter dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Guangzhou, China. Hasil studi ini kemudian dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature Medicine pada 25 Agustus 2025.

Penerima organ adalah seorang pria berusia 39 tahun yang telah dinyatakan mati otak akibat pendarahan intrakranial. Tim ahli bedah, yang dipimpin oleh Jianxing He, mengganti paru-paru kiri pasien dengan paru-paru babi yang telah direkayasa genetik. Hebatnya, organ babi tersebut mampu berfungsi layaknya paru-paru manusia, mengalirkan oksigen ke darah dan membuang karbon dioksida selama sembilan hari penuh.

Namun, seperti yang sudah diperkirakan, sistem kekebalan tubuh manusia mulai bereaksi. Dalam 24 jam pertama, paru-paru menunjukkan pembengkakan. Kemudian, pada hari ketiga dan keenam, antibodi tubuh mulai menyerang organ. Meskipun demikian, kerusakan pada paru-paru sempat berkurang pada hari kesembilan sebelum penelitian dihentikan atas permintaan keluarga pasien. Organ tersebut diangkat untuk dianalisis lebih lanjut.

Mengapa Babi Menjadi Pilihan Utama Donor Organ?

Ada beberapa alasan kuat mengapa babi menjadi “bintang” dalam dunia xenotransplantasi:

  • Ukuran dan Anatomi Mirip: Organ babi, seperti jantung, ginjal, dan paru-paru, memiliki ukuran dan fungsi yang sangat mirip dengan organ manusia.
  • Ketersediaan Massal: Babi sudah diproduksi secara massal untuk pertanian, sehingga pasokan organ potensial jauh lebih besar dibandingkan primata lain.
  • Waktu Fleksibel: Operasi transplantasi bisa dijadwalkan sebelumnya, tidak seperti donor manusia yang harus segera dilakukan setelah donor meninggal.
  • Penyaringan Lebih Baik: Ilmuwan bisa melakukan penyaringan dan modifikasi genetik yang lebih mendalam pada babi donor untuk mengurangi risiko penolakan dan infeksi.

Peran Penting Rekayasa Genetika dalam Keberhasilan Awal

Kunci dari keberhasilan awal ini terletak pada rekayasa genetika babi donor. Para ilmuwan menggunakan teknologi penyuntingan gen canggih seperti CRISPR untuk melakukan beberapa modifikasi:

  • Penghapusan Gen Pemicu Penolakan: Mereka menghilangkan setidaknya tiga hingga enam gen babi yang menghasilkan protein tertentu (misalnya, molekul gula α-Gal) yang dapat memicu penolakan hiperakut (serangan kekebalan tubuh yang sangat cepat dan parah) pada tubuh manusia.
  • Penambahan Gen Manusia: Beberapa penelitian juga melibatkan penambahan gen manusia pada babi donor, dengan harapan organ tersebut bisa lebih mudah diterima oleh sistem kekebalan tubuh penerima.

Modifikasi ini sangat penting untuk “menyamarkan” organ babi agar tidak langsung dianggap “asing” oleh sistem imun manusia, memungkinkan organ tersebut bertahan lebih lama.

Tantangan Besar: Mengapa Paru-paru Menjadi Organ Paling Sulit Ditransplantasikan?

Meskipun transplantasi paru-paru babi ke manusia ini adalah kemajuan besar, paru-paru sendiri adalah organ yang paling sulit untuk ditransplantasikan, bahkan antar manusia. Mengapa demikian?

Mengapa Paru-paru Sangat Sulit Ditransplantasikan?

  • Benteng Pertahanan Pertama: Paru-paru langsung berhubungan dengan udara luar. Ini berarti organ ini terus-menerus terpapar bakteri, virus, dan partikel asing. Akibatnya, paru-paru memiliki mekanisme imun yang sangat kompleks dan sensitif.
  • Kerentanan Tinggi: Paru-paru memiliki pembuluh darah terbanyak dibandingkan organ lain yang dapat ditransplantasikan. Ini membuatnya sangat rentan terhadap serangan sistem kekebalan tubuh, yang bisa menyebabkan pembekuan darah, peradangan, dan kerusakan jaringan.
  • Jaringan Rapuh: Jaringan paru-paru yang berfungsi menukar oksigen dan karbon dioksida sangat rapuh. Serangan imun sekecil apa pun bisa berdampak parah pada fungsinya.

Muhammad Mohiuddin, seorang ahli bedah dan peneliti dari Universitas Maryland yang memimpin transplantasi jantung babi pertama ke manusia, memuji upaya ini. “Paru-paru adalah organ yang paling sulit untuk ditransplantasikan,” katanya, menekankan betapa signifikannya pencapaian tim China ini.

Respons Tubuh dan Batasan Waktu

Dalam kasus ini, meskipun organ bertahan sembilan hari, munculnya pembengkakan dan serangan antibodi menunjukkan bahwa tantangan respons imun tubuh manusia masih menjadi hambatan utama. Para peneliti berharap, dengan perbaikan modifikasi genetik donor dan penggunaan obat penekan sistem kekebalan yang lebih baik, fungsi jangka panjang organ babi bisa tercapai.

Menilik Masa Depan Xenotransplantasi: Harapan di Tengah Tantangan

Pencapaian ilmuwan China ini, meskipun masih dalam tahap eksperimental pada pasien mati otak, memberikan cahaya terang bagi masa depan xenotransplantasi. Ini adalah bukti bahwa transplantasi paru-paru babi ke manusia bukan lagi sekadar fiksi ilmiah, melainkan sebuah kemungkinan yang semakin nyata.

Kita telah melihat beberapa kasus sukses, seperti Tim Andrews di AS, yang menerima transplantasi ginjal babi pada Januari 2025 dan hingga kini masih hidup serta bebas dari dialisis. Kisahnya menjadi inspirasi dan bukti nyata potensi kemajuan medis ini.

Tentu saja, jalan menuju penerapan klinis secara luas masih panjang. Diperlukan lebih banyak penelitian praklinis untuk mengatasi tantangan terkait penolakan organ dan infeksi. Namun, satu hal yang pasti: China lakukan transplantasi paru-paru babi manusia bertahan selama sembilan hari telah membuka lembaran baru dalam sejarah kedokteran. Ini adalah langkah berani yang membawa kita semakin dekat untuk mewujudkan solusi bagi krisis kekurangan organ di seluruh dunia, memberikan harapan hidup bagi mereka yang selama ini hanya bisa menunggu.

Pada akhirnya, penelitian ini bukan hanya tentang inovasi ilmiah, tetapi juga tentang memberikan harapan dan kesempatan kedua bagi kehidupan.

FAQ

Tanya: Apa yang dimaksud dengan xenotransplantasi paru-paru babi ke manusia?
Jawab: Xenotransplantasi paru-paru babi ke manusia adalah proses transplantasi organ paru-paru dari hewan babi yang telah direkayasa secara genetik ke dalam tubuh manusia.

Tanya: Mengapa para ilmuwan melakukan transplantasi organ hewan ke manusia?
Jawab: Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan organ donor manusia yang parah dan menyelamatkan lebih banyak nyawa pasien yang membutuhkan transplantasi.

Tanya: Apa arti terobosan ini bagi masa depan transplantasi organ?
Jawab: Terobosan ini membuka harapan baru untuk mengatasi krisis kekurangan organ dan berpotensi menjadi solusi jangka panjang bagi pasien yang membutuhkan organ baru.