Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia astronomi kembali dihebohkan dengan penemuan luar biasa yang dilakukan oleh para ilmuwan. Berkat kecanggihan Teleskop Antariksa James Webb (JWST), sebuah galaksi unik berbentuk simbol tak terhingga berhasil diidentifikasi. Penemuan ini bukan sekadar keindahan kosmik, melainkan juga kunci penting untuk memahami salah satu misteri terbesar di alam semesta: bagaimana lubang hitam supermasif bisa terbentuk, bahkan sejak awal waktu.
Ilmuwan temukan galaksi berbentuk simbol tak terhingga menggunakan teleskop James Webb, membuka tabir misteri kelahiran lubang hitam supermasif.
Jika Anda penasaran tentang asal-usul monster-monster kosmik ini dan bagaimana galaksi baru ini bisa menjadi “tempat lahir” mereka, artikel ini akan membawa Anda menyelami penemuan paling menarik di antariksa. Siap-siap terkagum-kagum!
Galaksi “Infinity”: Simbol Tak Terhingga di Antariksa
Bayangkan sebuah bentukan kosmik yang menyerupai angka delapan tidur atau simbol tak terhingga (∞). Itulah gambaran dari Galaksi Infinity, sebuah nama yang diberikan oleh para astronom untuk formasi galaksi yang menakjubkan ini. Galaksi ini bukanlah entitas tunggal, melainkan hasil dari tabrakan kosmik dahsyat antara dua galaksi cakram yang saling bertabrakan secara langsung.
Peristiwa penggabungan ini menghasilkan struktur yang benar-benar unik dan menjadi fokus utama pengamatan JWST. Keindahan bentuknya bukan hanya memanjakan mata, tetapi juga menyimpan rahasia besar tentang evolusi alam semesta.
Lubang Hitam “Bayi” yang Tak Biasa
Yang membuat Galaksi Infinity begitu istimewa adalah keberadaan lubang hitam supermasif yang sangat aktif di dalamnya. Namun, lokasinya sungguh mengejutkan para peneliti. Alih-alih berada di inti salah satu galaksi yang bertabrakan—tempat lubang hitam supermasif biasanya ditemukan—lubang hitam ini justru terletak di antara kedua inti galaksi tersebut, tepat di dalam awan gas padat yang terbentuk akibat tabrakan.
Para ilmuwan bahkan menemukan bahwa sistem ini memiliki total tiga lubang hitam aktif: dua di inti galaksi induk, dan satu yang diduga baru saja lahir di bagian tengah. Lubang hitam “bayi” inilah yang menjadi pusat perhatian, karena tampaknya ia terbentuk langsung dari awan gas raksasa di sekitarnya dan kini aktif “memakan” materi.
Menurut Pieter van Dokkum, peneliti dari Universitas Yale yang memimpin studi ini, “Segalanya di galaksi ini tidak biasa. Bentuknya aneh, lubang hitamnya sangat aktif, dan letaknya tidak di inti, tapi di tengah.”
Menantang Teori Pembentukan Lubang Hitam
Penemuan ini menjadi sangat penting karena dapat memberikan jawaban atas sebuah misteri lama: bagaimana lubang hitam supermasif bisa muncul begitu cepat di alam semesta awal, hanya sekitar 500 juta tahun setelah peristiwa Big Bang.
Sebelumnya, teori dominan (disebut light seeds) menyatakan bahwa lubang hitam supermasif terbentuk secara perlahan dari penggabungan lubang hitam kecil yang merupakan sisa-sisa ledakan bintang. Namun, proses ini membutuhkan waktu lebih dari satu miliar tahun, sementara pengamatan JWST telah menemukan lubang hitam raksasa yang sudah ada lebih cepat dari perkiraan.
Kini, Galaksi Infinity memberikan petunjuk kuat untuk teori alternatif (disebut heavy seeds atau direct-collapse black hole). Teori ini mengusulkan bahwa lubang hitam supermasif bisa lahir langsung dari runtuhan awan gas raksasa, tanpa perlu melewati tahap bintang terlebih dahulu. Tabrakan galaksi seperti yang terjadi pada Galaksi Infinity bisa memadatkan gas secara ekstrem, menciptakan kondisi yang sempurna untuk pembentukan lubang hitam langsung ini. Ini berarti tabrakan galaksi bisa menjadi semacam “pabrik” pembentukan lubang hitam langsung!
Bagaimana Ilmuwan Menemukan Buktinya?
Untuk mengonfirmasi fenomena luar biasa ini, tim ilmuwan menggunakan kombinasi data dari berbagai teleskop canggih:
- Teleskop Antariksa James Webb (JWST): Mengamati awan gas terionisasi yang mengelilingi lubang hitam di antara dua inti galaksi.
- Observatorium Sinar-X Chandra: Memberikan data tambahan yang menunjukkan bahwa lubang hitam ini sedang aktif tumbuh.
- Teleskop Radio Very Large Array: Juga mengonfirmasi aktivitas pertumbuhan lubang hitam tersebut.
Meskipun belum 100% dipastikan, data awal sangat menjanjikan. Gas di sekitar inti galaksi bergerak menuju pusat, dan lubang hitam ini berada tepat di tengah distribusi kecepatan gas—sesuai dengan skenario kelahiran langsung. Para peneliti akan terus menganalisis data untuk memastikan temuan ini.
Sekilas Tentang Lubang Hitam: Monster Kosmik yang Misterius
Sebagai pengingat, lubang hitam adalah area di ruang angkasa di mana gravitasi begitu kuat sehingga tidak ada apa pun, bahkan cahaya sekalipun, yang bisa lepas. Mereka tidak terlihat secara langsung, tetapi keberadaannya dapat dideteksi melalui efeknya pada materi di sekitarnya.
Ketika materi, seperti gas, debu, atau bahkan bintang, terlalu dekat dengan lubang hitam, ia akan tertarik dan memanas hingga memancarkan radiasi kuat sebelum akhirnya “dimakan”. Proses ini seringkali membentuk piringan akresi yang berputar dan bercahaya di sekitar lubang hitam, memberikan petunjuk bagi para astronom.
Masa Depan Penemuan Kosmik
Penemuan Galaksi Infinity dan lubang hitam “bayi” di dalamnya adalah langkah maju yang signifikan dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Ini tidak hanya memberikan petunjuk tentang asal-usul lubang hitam supermasif di masa awal kosmos, tetapi juga membuka kemungkinan baru tentang peran tabrakan galaksi dalam pembentukan struktur masif di alam semesta.
Teleskop Antariksa James Webb terus membuktikan dirinya sebagai instrumen revolusioner yang mampu mengungkap misteri-misteri terdalam alam semesta. Kita bisa berharap lebih banyak lagi penemuan menakjubkan yang akan mengubah pandangan kita tentang kosmos di masa mendatang. Alam semesta memang selalu punya kejutan!