Rio Ferdinand: “Bau Busuknya Hilang!” Legenda Manchester United Bicara Blunder Transfer Hingga Kritikan Pedas untuk Andre Onana

Dipublikasikan 9 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tak kenal Rio Ferdinand? Legenda hidup Manchester United ini memang selalu punya pandangan tajam, kadang pedas, soal klub kesayangannya. Baru-baru ini, komentarnya tentang kepindahan Andre Onana yang akan mengusir “bau tidak sedap” dari Old Trafford menjadi sorotan banyak pihak. Tapi, apakah hanya itu saja? Ternyata, suara lantang mantan bek tangguh ini jauh lebih dalam, menyoroti berbagai masalah yang membelit Setan Merah, mulai dari kebijakan transfer yang keliru hingga performa pemain terkini. Mari kita selami lebih jauh pemikiran legenda Manchester United Rio Ferdinand yang tak pernah berhenti mencintai sekaligus mengkritik klubnya.

Rio Ferdinand:

Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan transfer dan performa klub, bahkan menyamakan potensi kepergian Andre Onana dengan hilangnya “bau busuk” dari Old Trafford.

“Bau Busuknya Akan Hilang”: Komentar Pedas Rio Ferdinand untuk Andre Onana

Ketika kabar kepindahan Andre Onana ke Trabzonspor semakin santer terdengar, Rio Ferdinand tak bisa menahan diri untuk berkomentar. Dalam pandangannya, kepergian Onana akan menghilangkan “bau tidak sedap” yang selama ini menyelimuti Manchester United. Ini adalah ungkapan metaforis yang jelas, menggambarkan kekecewaan Ferdinand terhadap performa kiper asal Kamerun tersebut yang kerap melakukan blunder fatal.

“Bau busuknya akan hilang,” kata Rio Ferdinand, seolah lega dengan potensi kepergian Onana. Kiper yang baru semusim membela Man Utd itu memang santer disebut akan meninggalkan Old Trafford dengan status pinjaman ke klub Turki, Trabzonspor. Bahkan, kabarnya gaji Onana bisa naik dua kali lipat di sana. Bagi Ferdinand, ini adalah langkah yang baik untuk klub agar bisa memulai lembaran baru tanpa “beban” yang selama ini dirasakan.

Lebih dari Sekadar Kiper: Kritikan Ferdinand terhadap Kebijakan Transfer MU

Kritik Rio Ferdinand terhadap Manchester United tidak hanya berhenti pada Andre Onana. Legenda ini punya penyesalan besar, terutama terkait kebijakan transfer klub beberapa tahun terakhir. Ia meyakini bahwa keterpurukan Setan Merah pasca-era Sir Alex Ferguson sebenarnya bisa dihindari, andai saja klub mendengarkan sarannya pada musim panas 2023.

Ferdinand percaya, hanya dengan dua rekrutan kunci, nasib Manchester United bisa sangat berbeda. Sayangnya, kesempatan emas itu justru dilewatkan. Analisis tajam Ferdinand ini seolah membuka kembali diskusi soal keputusan-keputusan di bursa transfer yang seringkali keliru dan berdampak panjang bagi tim.

Blunder Fatal: Melewatkan Harry Kane dan Declan Rice

Dua pemain yang dimaksud Rio Ferdinand adalah bintang timnas Inggris, Declan Rice dan Harry Kane. Keduanya dianggap memiliki karakter dan kualitas untuk mengubah arah Manchester United secara instan.

Rio Ferdinand tanpa ragu menunjuk satu momen spesifik sebagai kesalahan terbesar klub: kegagalan merekrut Harry Kane.

“Saya pikir jika mereka membayar angka yang diinginkan Spurs, mereka akan mendapatkannya,” kata Rio Ferdinand. “Dan jika kita percaya itu, maka saya pikir jika itu tidak terjadi hanya karena selisih beberapa juta di sana-sini, saya pikir itu adalah keputusan yang mengerikan.”

Selain Kane, Ferdinand juga percaya bahwa Declan Rice bisa menjadi tandem sempurna. Kombinasi keduanya diyakini bisa memberikan dampak instan bagi Manchester United, sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh tim yang sedang terpuruk.

“Saya sejujurnya berpikir, saya akan mengatakan ini dan saya yakin, jika United pergi dan mendapatkan Declan Rice dan Harry Kane di jendela transfer itu, Man United berada di tempat yang berbeda sekarang,” tegas Ferdinand. Ia melihat kedua pemain ini sebagai “tipe orang yang rendah hati, para profesional top” yang bisa mendorong lingkungan positif dalam tim.

Alih-alih mendengarkan saran implisit para legendanya, Manchester United justru mendatangkan Rasmus Hojlund dan Mason Mount pada musim panas 2023. Sayangnya, Hojlund kini dipinjamkan setelah dua musim sulit, sementara Mount masih berjuang menemukan performa terbaiknya.

Dari Lapangan ke Grup WhatsApp: Semangat Kritik Legenda MU

Menariknya, semangat kritik Rio Ferdinand terhadap Manchester United juga tertuang di ranah pribadi. Ia membocorkan keberadaan grup WhatsApp eksklusif yang beranggotakan para legenda Setan Merah, bernama “Band of Brothers”. Grup ini bukan sekadar ajang nostalgia, melainkan juga tempat ‘rasan-rasan’ (berdiskusi dan mengkritik pedas) soal performa United terkini.

“Kami saling serang. Acara ini hanya menghujani tim United. Rooney adalah orang terakhir yang bicara,” ungkap Ferdinand sambil tertawa. Bahkan, beberapa mantan pemain seperti Patrice Evra sering keluar-masuk grup karena tidak sepakat dengan komentar rekan-rekannya. Ini menunjukkan betapa ikatan emosional dan kepedulian para legenda MU masih begitu kuat, meskipun terkadang dibumbui perdebatan sengit.

Kritik Terkini: Altay Bayindir Jadi Sasaran Ferdinand

Semangat kritik ini juga terlihat saat Manchester United membuka perjalanan di Premier League 2025/2026 dengan hasil mengecewakan, kalah 0-1 dari Arsenal. Kiper Altay Bayindir, yang diberi kesempatan tampil menggantikan Andre Onana, menjadi sasaran kritik pedas Rio Ferdinand.

“Gol itu murahan. Kami memberi Anda gol. Kiper itu harus bermain lebih baik. Ia akan sangat kecewa, karena ini adalah kesempatannya,” ujar Ferdinand dalam podcastnya. Ia menilai kesalahan Bayindir sangat fatal dan sulit dimaafkan, apalagi ini adalah momen pembuktian bagi sang kiper.

Rio Ferdinand dan “Bau Alkohol”: Sebuah Analogi untuk Kehilangan Fokus

Dalam salah satu kesempatan, Rio Ferdinand pernah blak-blakan menceritakan pengalaman konyolnya. Ia mengaku pernah bermain untuk Manchester United dalam kondisi mulut berbau alkohol setelah berpesta seminggu penuh usai memastikan gelar juara. Wayne Rooney bahkan sempat menegur, “Wow, kamu bau alkohol!”

Pengalaman pribadi ini digunakan Ferdinand sebagai ilustrasi untuk menjelaskan penurunan performa tim yang sudah mencapai tujuannya. Ini bisa menjadi analogi sederhana yang relevan dengan komentarnya tentang “bau busuk” di Manchester United saat ini: terkadang, masalah bukan hanya pada kualitas individu, tetapi juga pada hilangnya fokus, motivasi, atau suasana tim yang kurang sehat.

Harapan Rio Ferdinand untuk Manchester United: Mencium Bau Darah Lawan

Meski sering melontarkan kritik pedas, kecintaan Rio Ferdinand terhadap Manchester United tak pernah luntur. Ia selalu berharap Setan Merah bisa kembali ke puncak. Menjelang duel besar melawan rival abadi seperti Liverpool, Ferdinand selalu menyuarakan semangat juang.

“Liverpool rentan, Manchester United perlu mencium bau darah dan berusaha membunuh,” tulisnya di Instagram beberapa waktu lalu, melecut semangat pemain. Ia menginginkan tim kembali bermain agresif, mengendalikan emosi, dan menghukum setiap kesalahan lawan. Bagi Ferdinand, itulah esensi bermain untuk Man Utd.

Kesimpulan

Dari komentar pedas tentang “bau busuknya hilang” terkait Andre Onana, penyesalan mendalam soal kegagalan merekrut Harry Kane dan Declan Rice, hingga kritik vokal di grup WhatsApp para legenda, Rio Ferdinand terus menunjukkan dedikasi dan kepeduliannya terhadap Manchester United. Suara-suara seperti Ferdinand, meskipun kadang menusuk, adalah cerminan harapan besar para penggemar agar Setan Merah bisa kembali menemukan identitas dan kejayaannya di kancah Liga Inggris dan Eropa. Semoga kritikan dari legenda Manchester United Rio Ferdinand ini bisa menjadi cambuk positif bagi klub untuk berbenah dan kembali ke jalur kemenangan.