Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar tak sedap datang menghampiri salah satu raksasa sepak bola Indonesia, PSM Makassar. Menjelang bergulirnya BRI Super League 2025/2026, klub berjuluk Juku Eja ini diterpa masalah serius. Mereka resmi masuk dalam daftar klub yang dikenai sanksi larangan transfer oleh FIFA, dan situasi ini bisa membuat PSM Makassar terancam tak bisa mendaftarkan pemain baru di musim kompetisi yang akan datang.
PSM Makassar terancam tak bisa merekrut pemain baru di musim 2025/2026 akibat sengketa FIFA dengan mantan pemainnya, Wiljan Pluim.
Situasi pelik ini tentu saja bikin was-was para penggemar setia Pasukan Ramang. Bayangkan saja, tim yang sudah mempersiapkan diri dengan mendatangkan amunisi anyar, tiba-tiba terganjal regulasi. Apa sebenarnya akar masalahnya? Mari kita selami lebih dalam.
Akar Masalah: Sengketa dengan Legenda Klub Wiljan Pluim
Sanksi FIFA ini bukan tanpa alasan. Menurut Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, PSM Makassar masih bersengketa dengan mantan pemainnya, Wiljan Pluim. Gelandang asal Belanda ini bukan sosok sembarangan bagi Juku Eja. Ia adalah ikon klub selama lebih dari enam tahun, bahkan turut mengantar PSM meraih gelar juara Piala Indonesia 2019 dan Liga 1 musim 2022/2023, menjadikannya salah satu legenda klub yang paling dicintai.
Namun, kisah manis itu kini diwarnai perselisihan. Ferry Paulus menjelaskan bahwa sengketa kepada Wiljan Pluim ini terkait “perpindahan transfer yang masih belum clear” atau belum menemui titik sepakat final. Masalah ini disinyalir berkaitan dengan hak finansial yang belum terselesaikan. Ketidakselesaian dalam proses administratif dan dokumen perpindahan inilah yang membuat FIFA belum mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada PSM.
Dampak Serius: PSM Makassar Terancam Tanpa Pemain Baru
FIFA menjatuhkan sanksi berupa larangan pendaftaran pemain baru atau yang dikenal dengan “FIFA Registrations Bans”. Ini berarti, jika masalah dengan Wiljan Pluim tak kunjung beres, PSM Makassar tak bisa mendaftarkan wajah-wajah baru yang sudah mereka rekrut.
Padahal, menyambut musim 2025/2026, PSM sudah mendatangkan setidaknya tujuh pemain anyar. Mereka adalah tiga pemain asing yaitu Savio Roberto, Lucas Dias, dan Alex Tanque, serta empat pemain lokal: Resky Fandi, Gala Pagamo, Tedja Kusuma, dan Rifky Dwi Septiawan.
“Kalau per hari ini berarti dua klub ini tidak dapat mendaftarkan pemain baru,” ujar Ferry Paulus, merujuk pada PSM dan satu klub lain yang juga masih dalam proses penyelesaian sengketa (Semen Padang yang diklaim sudah beres namun masih menunggu automatic clearance). Jika ini terjadi, PSM hanya bisa mengandalkan pemain-pemain yang sudah terdaftar dari musim sebelumnya. Tentu ini akan menjadi pukulan berat bagi kedalaman skuad dan strategi pelatih Bernardo Tavares.
Batas Waktu Mendesak dan Upaya Penyelesaian
Waktu terus berputar dan tenggat waktu pendaftaran pemain awal musim BRI Super League 2025/2026 adalah 29 Agustus 2025. Ini artinya, PSM Makassar memiliki waktu yang sangat singkat untuk menyelesaikan sengketa dengan Wiljan Pluim agar sanksi FIFA dicabut.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai fakta dan terbaru, kunjungi: fakta dan terbaru.
Ferry Paulus menyebutkan bahwa pihak PSM tengah mengupayakan penyelesaian dan telah melakukan asistensi. Harapannya, masalah ini bisa rampung dalam beberapa hari ke depan, sebelum kick-off BRI Super League pada Jumat, 8 Agustus 2025, di mana PSM akan menghadapi Persijap Jepara.
Jika hingga batas akhir pendaftaran pemain masalah ini tidak tuntas, bukan hanya tak bisa memainkan pemain baru, Ferry Paulus juga memperingatkan bahwa sanksi bisa semakin berat jika jumlah pemain yang terdaftar tidak mencukupi. Ini tentu menjadi tekanan besar bagi manajemen Juku Eja untuk segera mencari solusi terbaik demi masa depan tim di kompetisi paling bergengsi di Indonesia.
Kesimpulan
Situasi bersengketa Wiljan Pluim ini telah menempatkan PSM Makassar dalam posisi yang sangat sulit. Ancaman terancam pemain baru di musim 2025/2026 akibat sanksi FIFA bukan main-main. Penting bagi PSM untuk segera menyelesaikan masalah ini agar mereka bisa tampil maksimal dengan kekuatan penuh dan tidak kehilangan momentum dalam perburuan gelar juara. Semoga saja, PSM Makassar bisa menemukan titik terang dan kembali fokus menatap kerasnya persaingan di BRI Super League musim ini.