Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia MotoGP memang selalu penuh drama, tak hanya di lintasan balap, tapi juga di balik layar. Kali ini, sorotan tertuju pada juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia, dan emosinya yang sempat meledak di tengah musim yang penuh tantangan. Performa Bagnaia di MotoGP Hungaria 2025 menjadi buah bibir, memicu banyak pertanyaan, dan tentu saja, mengundang komentar bos Ducati, Gigi Dall’Igna. Jika Anda penasaran dengan dinamika di balik tim merah Italia dan kondisi mental pembalap andalannya, artikel ini akan mengupas tuntas semuanya.
Emosi Pecco Bagnaia meledak pasca MotoGP Austria, komentarnya tentang tim Ducati jadi sorotan jelang seri Hungaria, akankah Gigi Dall’Igna buka suara?
Mengurai Ledakan Emosi Pecco Bagnaia Pasca MotoGP Austria
Jauh sebelum hiruk-pikuk MotoGP Hungaria, Pecco Bagnaia sempat membuat pernyataan mengejutkan setelah MotoGP Austria 2025. Kala itu, performanya di Sirkuit Red Bull Ring jauh dari harapan, hanya finis di posisi kedelapan pada Main Race. Rasa frustrasi yang memuncak membuat Bagnaia mengaku “kehabisan kesabaran” dengan tim Ducati dan mendesak adanya solusi untuk masalah pada motor Ducati Desmosedici GP25 miliknya.
Namun, jelang balapan di Sirkuit Balaton Park, Hungaria, Pecco menarik kembali komentarnya. Ia menjelaskan bahwa kata-kata tersebut hanyalah luapan emosi sesaat setelah menjalani “balapan bencana.”
“Masalah saya, kesalahan saya, adalah selalu sangat transparan saat berbicara dengan semua orang. Terkadang itu baik, tapi terkadang tidak,” ungkap Bagnaia. “Saat Anda menyelesaikan balapan bencana seperti di Austria, gugup dan marah, kamu datang ke sini untuk berbicara kepada semua jurnalis yang bertanya ‘apa masalahmu,’ kamu kehilangan lebih banyak kesabaran. Terkadang Anda membuat pernyataan yang salah. Jadi, tidak ada masalah sama sekali dengan tim.”
Pernyataan ini menunjukkan sisi manusiawi seorang pembalap yang berada di bawah tekanan besar, sekaligus menegaskan komitmennya terhadap tim Ducati.
Performa Mengecewakan di MotoGP Hungaria 2025 dan Keluhan Motor GP25
Sayangnya, harapan untuk bangkit di MotoGP Hungaria 2025 tidak berjalan mulus bagi Pecco. Ia kembali kesulitan dan hanya mampu finis di posisi ke-13 pada sesi Sprint Race hari Sabtu. Hasil ini bahkan menempatkannya sebagai pembalap Ducati terakhir yang melintasi garis finis, jauh di belakang rekan setimnya, Marc Marquez, yang justru berhasil meraih kemenangan di lintasan baru ini.
Di tengah kesulitan itu, Bagnaia sempat mengeluhkan bahwa motor GP25 yang ia tunggangi terasa jauh berbeda dengan GP24 yang sebelumnya lebih cocok dengannya. Ia merasa ada masalah yang terus menghantuinya sepanjang musim ini. Sirkuit Balaton Park sendiri merupakan sirkuit baru bagi semua pembalap, yang seharusnya memberikan kesempatan yang sama, namun kenyataannya Pecco tetap kesulitan menemukan ritme terbaiknya.
Bantahan Tegas dari Bos Ducati, Gigi Dall’Igna
Melihat kondisi Pecco Bagnaia yang terus berjuang dan keluhannya tentang motor, Bos Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, akhirnya angkat bicara. Dall’Igna memiliki alasan untuk tersenyum karena performa keseluruhan Ducati yang impresif di Hungaria, dengan tiga motor mereka finis di depan. Namun, ia juga memberikan tanggapan lugas terkait keluhan Bagnaia mengenai motor GP25.
Dall’Igna dengan tegas membantah pernyataan Bagnaia yang merasa GP25 jauh berbeda dengan GP24.
“Seperti yang selalu kami katakan, motor-motor ini sangat mirip. GP25 hanyalah evolusi dari GP24. Memang, GP25 sedang kami kembangkan sepanjang musim ini, tapi dasarnya sama. Setiap pembalap memilih material yang paling disukainya,” jelas Dall’Igna.
Pernyataan ini seolah menjadi bantahan halus dan penegasan bahwa masalah yang dialami Bagnaia mungkin bukan sepenuhnya pada motor, melainkan pada penyesuaian atau pemilihan material yang tepat. Sebelumnya, Dall’Igna juga sempat mengomentari performa Bagnaia di Austria sebagai “membosankan,” mengisyaratkan bahwa Pecco Bagnaia harus punya sikap tepat di MotoGP 2025 untuk mengatasi tantangan.
Tantangan Berat Juara Dunia di Musim 2025
Musim MotoGP 2025 memang menjadi ujian berat bagi Pecco Bagnaia. Meskipun telah mengklarifikasi emosi meledak yang sempat ia rasakan, performanya yang belum konsisten dan keluhan tentang motor menunjukkan bahwa ada pekerjaan rumah besar bagi dirinya dan tim Ducati. Bagnaia sendiri mengakui bahwa ia merasa lebih lambat dibandingkan tahun lalu, dan hal ini menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab oleh tim.
“Tapi setelah tujuh bulan sejak awal musim saya selalu mengalami kesulitan dengan hal yang sama, kami hanya perlu mengubah sesuatu,” katanya. “Saya tidak tahu apa, tapi jelas saya selalu lebih lambat dibanding tahun lalu – semua orang lebih lambat dibanding waktu lap yang kami lakukan tahun lalu. Jadi, kami perlu memahami kenapa – Ducati maksud saya – dan memahami apa yang harus dilakukan.”
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada bantahan dari bos, Bagnaia dan timnya masih berjuang keras untuk menemukan harmoni sempurna antara pembalap dan motor, demi kembali ke jalur juara.
Kesimpulan
Emosi Pecco Bagnaia yang meledak di MotoGP Austria, diikuti dengan performa yang kurang memuaskan di MotoGP Hungaria 2025, serta komentar bos Ducati Gigi Dall’Igna yang membantah keluhan motor, menunjukkan dinamika kompleks di tim pabrikan Italia ini. Bagnaia, sebagai juara dunia, berada di bawah tekanan besar untuk tampil prima, sementara Ducati berupaya keras memberikan yang terbaik.
Meskipun ada perbedaan pandangan tentang masalah motor, satu hal yang jelas: Pecco dan Ducati berada dalam satu kapal yang sama, berjuang untuk menemukan solusi. Musim MotoGP 2025 masih panjang, dan kita akan terus menantikan bagaimana Pecco Bagnaia dan Ducati akan mengatasi tantangan ini dan kembali menunjukkan performa terbaik mereka di lintasan.