Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola memang tak pernah berhenti menyajikan drama, terutama di bursa transfer. Seringkali, satu pergerakan besar bisa memicu serangkaian transfer lainnya, mirip seperti efek domino. Nah, kali ini, ada kisah menarik tentang bagaimana kepindahan Victor Osimhen ke Galatasaray justru menjadi berkah tak terduga bagi Alvaro Morata yang akhirnya bisa merapat ke Como. Mari kita bedah tuntas bagaimana “silakan” ini terjadi dan siapa saja yang diuntungkan!
Efek domino transfer Victor Osimhen ke Galatasaray membuka peluang Alvaro Morata bergabung dengan Como, menciptakan angin segar bagi semua pihak di bursa transfer pemain.
Victor Osimhen: Kepingan Pertama Domino di Galatasaray
Semua bermula dari saga transfer Victor Osimhen. Striker tajam yang musim lalu dipinjamkan Galatasaray dari Napoli ini, kini selangkah lagi akan dipermanenkan oleh klub raksasa Turki tersebut. Kabar ini bukan isapan jempol belaka, karena pakar transfer terkemuka, Fabrizio Romano, telah mengonfirmasinya dengan detail.
Galatasaray dikabarkan siap merogoh kocek fantastis sebesar 80 juta Euro atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk Osimhen. Pembayarannya pun cukup fleksibel: setengah dibayar di muka, 35 juta Euro dicicil setahun, dan 5 juta Euro sisanya berupa bonus. Tentu saja, kedatangan striker sekaliber Osimhen ini adalah berita besar bagi Galatasaray, tapi ternyata, dampaknya jauh lebih luas dari yang kita kira.
Alvaro Morata dan Mimpi Bersama Como: Terganjal Hak Galatasaray
Di sisi lain cerita, ada Alvaro Morata. Striker yang saat ini berstatus pemain AC Milan ini sudah lama mengidamkan kepindahan ke Como. Apa alasannya? Tak lain dan tak bukan adalah kesempatan untuk reuni dengan sahabat lamanya, Cesc Fabregas, yang kini menjabat sebagai pelatih di Como. Impian Morata untuk bergabung dengan proyek Fabregas di Como sudah sangat kuat, bahkan kesepakatan pribadi dengan gaji 4 juta Euro per tahun sudah tercapai.
Como pun sudah siap menebus Morata dari AC Milan dengan harga 9 juta Euro. Namun, ada satu ganjalan besar yang membuat transfer ini tertunda. Galatasaray ternyata memiliki hak atas Morata! Ya, Milan sempat meminjamkan Morata ke Galatasaray di paruh kedua musim lalu, dan ada klausul rumit di dalamnya. Galatasaray telah memperpanjang masa pinjaman Morata hingga akhir tahun 2025 dengan biaya 6 juta Euro, membuat mereka memegang kendali atas sang pemain.
Galatasaray sendiri sempat enggan melepas Morata karena lini depan mereka sedang bermasalah, terutama setelah Mauro Icardi mengalami cedera ACL. Situasi ini membuat Morata, yang sejatinya ingin ke Como, harus menunggu dalam ketidakpastian.
Ketika Osimhen Datang, Morata Pun ‘Disilakan’ ke Como
Nah, di sinilah berkah efek domino Osimhen bermain. Dengan hampir resminya Victor Osimhen kembali ke Galatasaray secara permanen, kebutuhan lini depan mereka yang sempat kosong kini terisi penuh. Ini adalah angin segar bagi semua pihak!
Galatasaray, yang kini memiliki amunisi baru di lini serang, akhirnya bersedia untuk mengakhiri masa pinjaman Morata lebih awal. Mereka hanya meminta AC Milan mengembalikan setengah dari biaya 6 juta Euro yang sudah mereka bayarkan untuk memperpanjang pinjaman Morata.
Menurut konfirmasi terbaru dari Fabrizio Romano di akun X-nya, kepindahan Alvaro Morata ke Como kini tinggal menunggu waktu. “Álvaro Morata, kini siap bergabung dengan Como dari Galatasaray segera setelah semua dokumen untuk kesepakatan Osimhen ditandatangani minggu depan,” tulis Romano. Ini adalah kabar yang sangat dinanti oleh Morata, yang sudah menunggu kepindahan ini selama sebulan penuh.
Keuntungan bagi AC Milan dan Como
Transfer ini membawa keuntungan besar bagi beberapa pihak:
- AC Milan: Penjualan Morata ke Como akan bersifat permanen dengan biaya sekitar 10 juta Euro. Angka ini sangat membantu I Rossoneri untuk menghindari kerugian modal di neraca keuangan mereka dan sekaligus menambah anggaran belanja klub untuk bursa transfer.
- Como: Mendapatkan striker berpengalaman seperti Morata dengan harga yang relatif terjangkau adalah sebuah coup. Apalagi, Morata sangat termotivasi untuk bergabung dengan proyek yang dipimpin oleh sahabatnya, Cesc Fabregas.
- Galatasaray: Mendapatkan striker kelas dunia seperti Victor Osimhen untuk mengisi lini depan mereka yang kuat, sekaligus bisa melepas pemain yang tidak lagi mereka butuhkan.
Kesimpulan
Apa yang terjadi dalam bursa transfer seringkali bukan sekadar jual-beli pemain, melainkan sebuah jaring laba-laba yang saling terkait. Kasus Victor Osimhen ke Galatasaray yang memicu kepindahan Alvaro Morata ke Como adalah contoh nyata dari berkah efek domino ini. Semua pihak yang terlibat, mulai dari pemain, klub penjual, klub pembeli, hingga klub peminjam, pada akhirnya mendapatkan solusi yang menguntungkan. Sebuah bukti bahwa di dunia sepak bola, satu keputusan besar bisa membuka banyak pintu lainnya!