Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar mengenai Shin Tae-yong batal berangkat ke Indonesia untuk mendampingi Timnas Korea Selatan U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 sempat menjadi perbincangan hangat. Banyak penggemar sepak bola di Tanah Air yang menantikan kehadiran sosok pelatih yang akrab disapa STY ini. Namun, harapan itu harus pupus. Lantas, apa alasannya? Dan bagaimana pula Shin Tae-yong telan kekalahan dalam perjalanannya bersama klub barunya, Ulsan HD?
Artikel ini akan membahas tuntas mengapa Shin Tae-yong tidak jadi datang ke Indonesia, komitmen barunya sebagai pelatih klub, serta realitas pahit manis yang selalu menyertai perjalanan seorang juru taktik di dunia sepak bola. Simak terus agar Anda tidak ketinggalan informasi penting ini!
Mengapa Shin Tae-yong Tak Jadi ke Indonesia?
Awalnya, rumor kedatangan Shin Tae-yong ke Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang akan mempertemukan Korea Selatan U-23 dengan Timnas Indonesia U-23, begitu kencang berhembus. Namun, kini semuanya jelas: pelatih karismatik itu tidak bisa datang.
Komitmen Penuh dengan Ulsan HD
Alasan utama di balik pembatalan ini adalah komitmen baru Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Ulsan HD, salah satu klub raksasa di K-League. Penerjemah setianya, Jeong Seok Seo atau yang akrab disapa Jeje, memberikan konfirmasi langsung mengenai hal ini.
“Betul mau datang. Tapi, itu kan saat kami shoot podcast Coach Shin belum jadi pelatih Ulsan HD. Jadi, setelah menjadi pelatih Ulsan HD, sekarang sudah tidak bisa meninggalkan timnya untuk menemani Timnas U-23 Korsel ke Surabaya,” ujar Jeje.
Ini menunjukkan bahwa perannya di Ulsan HD membutuhkan fokus dan kehadiran penuh. Seorang pelatih klub profesional tidak bisa begitu saja meninggalkan timnya untuk tugas lain, apalagi di tengah jadwal kompetisi yang padat.
Miskomunikasi Awal dan Permintaan Maaf
Kabar awal mengenai kedatangan Shin Tae-yong memang sempat beredar luas, bahkan melalui kanal YouTube milik Jeje sendiri. Namun, Jeje menjelaskan bahwa informasi tersebut diambil sebelum Shin Tae-yong resmi bergabung dengan Ulsan HD.
“Jadi ini harus diklarifikasi, Coach Shin tidak akan bisa datang di September ini ke Surabaya. Jadi mohon maaf, sebelumnya memang kami harusnya spill dulu ya, waktu itu beliau memang belum menjadi pelatih Ulsan HD,” tambah Jeje. Klarifikasi ini penting untuk meluruskan kesalahpahaman yang sudah terlanjur menyebar di kalangan penggemar sepak bola.
Reaksi PSSI Terhadap Pembatalan Kedatangan STY
Meskipun kabar pembatalan ini cukup mengejutkan, pihak PSSI menunjukkan sikap yang pengertian. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, yang sebelumnya sempat menantikan perjumpaan dengan Shin Tae-yong, menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
“Oh ya tidak apa-apa, nanti kan ketemu saya juga. Nanti kan sebelah sana ada Coach Shin Tae Yong, sebelah sini ada saya. Enggak apa-apa, kita jumpa, nanti buktikan di sepak bola itu. Sportivitas nomor satu,” ujar Sumardji. Ini mencerminkan hubungan baik dan profesionalisme antara PSSI dan Shin Tae-yong, meskipun ia kini memiliki komitmen lain.
Menghadapi Kekalahan: Realita di Balik Perjalanan Shin Tae-yong
Perjalanan seorang pelatih, bahkan sekelas Shin Tae-yong, tidak selalu mulus. Bersama Ulsan HD, Shin Tae-yong telan kekalahan kedua di K-League. Ini adalah bagian tak terpisahkan dari dunia sepak bola, di mana kemenangan dan kekalahan silih berganti.
Menghadapi hasil yang kurang memuaskan adalah tantangan nyata bagi setiap juru taktik. Kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Shin Tae-yong dan timnya untuk terus berbenah dan mencari strategi terbaik. Fokus penuh pada Ulsan HD, termasuk dalam menghadapi hasil pertandingan, menjadi bukti profesionalismenya yang tinggi.
Pengalaman menghadapi kekalahan bukanlah hal baru bagi Shin Tae-yong. Ia pernah merasakan hal serupa saat melatih Timnas Indonesia U-19 maupun Timnas Indonesia senior, di mana setiap kekalahan selalu dijadikan evaluasi untuk performa yang lebih baik di masa depan. Ini menunjukkan mentalitas seorang pelatih papan atas yang selalu belajar dari setiap hasil.
Kesimpulan
Pembatalan kedatangan Shin Tae-yong ke Indonesia untuk mendampingi Korea Selatan U-23 adalah konsekuensi logis dari komitmen barunya sebagai pelatih Ulsan HD. Meskipun mengecewakan bagi sebagian penggemar, keputusan ini menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi Shin Tae-yong terhadap tugasnya saat ini.
Di balik gemerlapnya dunia sepak bola, realitas bahwa seorang pelatih pasti akan telan kekalahan adalah bagian dari proses. Kekalahan dengan Ulsan HD menjadi pengingat bahwa tantangan selalu ada, dan seorang pelatih harus selalu siap menghadapinya dengan evaluasi dan strategi yang tepat. Mari kita terus dukung perjalanan Shin Tae-yong di mana pun ia berkarya, dan tentunya, terus semangati Timnas Indonesia U-23 dalam perjuangannya!