Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar terbaru dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kembali menjadi sorotan hangat para pecinta sepak bola Tanah Air. Setelah serangkaian isu kontroversial yang kerap merugikan Timnas Indonesia di berbagai ajang, kini giliran jadwal babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang memicu tanda tanya besar. Apakah ini lagi-lagi Timnas Indonesia dirugikan AFC umumkan jadwal yang kurang berpihak? Mari kita telusuri lebih dalam.
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dirilis AFC menuai sorotan, menimbulkan kekhawatiran Timnas Indonesia dirugikan dengan rentang waktu antar laga yang mepet.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana keputusan jadwal terbaru dari AFC ini berpotensi membebani skuad Garuda, sekaligus menyoroti beberapa insiden sebelumnya di mana Timnas Indonesia merasa dirugikan. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami mengapa jadwal ini menjadi perhatian dan bagaimana dampaknya bagi perjuangan Timnas menuju Piala Dunia.
Jadwal Padat Ancam Fisik Skuad Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026
AFC baru saja mengumumkan jadwal resmi Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, dan sekilas melihatnya, Timnas Indonesia tampaknya harus bekerja ekstra keras. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi dua pertandingan krusial dalam rentang waktu yang sangat singkat, yang jelas berpotensi menguras fisik para pemain.
Pada Kamis, 9 Oktober 2025, Timnas Indonesia akan menantang Arab Saudi di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. Ini adalah laga tandang yang berat, mengingat Arab Saudi selalu menjadi lawan yang tangguh. Belum sempat beristirahat maksimal, hanya berselang dua hari, tepatnya Sabtu, 11 Oktober 2025, Timnas Indonesia sudah harus kembali bertanding menghadapi Irak.
Perbandingan Jadwal Timnas Indonesia vs Lawan di Grup B:
- Timnas Indonesia:
- 9 Oktober 2025: vs Arab Saudi
- 11 Oktober 2025: vs Irak
- Irak:
- 11 Oktober 2025: vs Timnas Indonesia (pertandingan pertama mereka)
- 15 Oktober 2025: vs Arab Saudi
- Arab Saudi:
- 9 Oktober 2025: vs Timnas Indonesia
- 15 Oktober 2025: vs Irak
Terlihat jelas bahwa Irak memulai laga pertama mereka melawan Indonesia yang sudah menjalani pertandingan sebelumnya. Sementara itu, Arab Saudi mendapat keuntungan waktu istirahat yang sangat panjang, yakni enam hari, antara pertandingan pertama mereka melawan Indonesia dan pertandingan pamungkas melawan Irak. Kondisi ini tentu membuat fisik Thom Haye dan kawan-kawan otomatis tidak sebaik lawan-lawan mereka.
Bukan Kali Pertama, Timnas Indonesia Kerap Merasa Dirugikan Keputusan AFC
Sorotan terhadap keputusan AFC yang berpotensi merugikan Timnas Indonesia sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, publik juga sempat heboh dengan keputusan AFC terkait penempatan pot untuk drawing Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Meski Timnas Indonesia U-23 berhasil melaju hingga semifinal Piala Asia U-23 2024 di bawah asuhan Shin Tae-yong, sebuah prestasi gemilang, mereka justru “digeser” dari pot 1. Ini terjadi karena AFC mengubah ketentuan perhitungan, yang kini didasarkan pada kiprah tim di tiga edisi terakhir Piala Asia U-23. Mengingat edisi 2024 adalah debut Timnas Indonesia U-23, catatan dua edisi sebelumnya adalah nol, sehingga secara otomatis merugikan posisi mereka di pot drawing. Media Vietnam bahkan sempat “girang bukan kepalang” atas keputusan ini.
Selain itu, insiden kontroversial terkait kepemimpinan wasit juga seringkali mewarnai perjalanan Timnas Indonesia di kompetisi AFC. Misalnya, saat melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (Sumber 5), gol kontroversial Irak di Piala Asia (Sumber 9), hingga kekalahan dari Qatar di Piala Asia U-23 2024 (Sumber 13) yang diwarnai protes keras PSSI atas kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan VAR Sivakorn Pu-Udom. Bahkan gol Muhammad Ferrari ke gawang Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 juga dianulir karena dianggap offside oleh VAR (Sumber 15). Serangkaian kejadian ini menambah daftar panjang rasa “dirugikan” yang dialami skuad Garuda.
Reaksi dan Harapan: PSSI Siap Berjuang?
Meski kerap diterpa keputusan yang kurang menguntungkan, semangat juang Timnas Indonesia tidak pernah padam. PSSI, sebagai federasi tertinggi sepak bola Indonesia, juga seringkali menunjukkan respons proaktif terhadap insiden yang merugikan. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, maupun anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, seringkali memberikan pernyataan tegas dan bahkan melayangkan protes resmi kepada AFC atau FIFA terkait keputusan wasit maupun regulasi yang dianggap merugikan.
Harapan besar kini tertumpu pada Timnas untuk tetap bisa menampilkan performa terbaik, terlepas dari tantangan jadwal yang padat ini. Dukungan penuh dari para suporter dan strategi matang dari tim pelatih akan menjadi kunci untuk menghadapi rintangan di babak kualifikasi yang semakin ketat ini.
Kesimpulan
Keputusan AFC umumkan jadwal Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia memang memunculkan kekhawatiran baru bagi Timnas Indonesia. Dengan jadwal pertandingan yang begitu rapat, risiko kelelahan fisik pemain menjadi sangat tinggi. Ditambah lagi, ini bukan kali pertama Timnas merasa dirugikan oleh keputusan otoritas sepak bola Asia, baik dari segi regulasi maupun perwasitan.
Namun, sejarah telah membuktikan bahwa Timnas Indonesia memiliki mental baja dan tidak mudah menyerah. Dengan persiapan yang maksimal dan semangat pantang menyerah, kita semua berharap skuad Garuda bisa mengatasi tantangan ini dan terus melaju di jalur Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mari terus berikan dukungan terbaik untuk Timnas kebanggaan kita!