Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak terpesona dengan kilau emas? Logam mulia ini sudah ribuan tahun menjadi simbol kekayaan dan kekuatan. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana sih sebenarnya emas bisa sampai di permukaan Bumi, siap untuk ditambang dan diolah? Ternyata, sebagian besar “harta karun” kuning ini justru tersembunyi jauh di dalam lapisan Bumi yang tak terjangkau.
Ilmuwan mengungkap fenomena langka bagaimana emas dari kedalaman inti bumi berpindah ke permukaan, membuka tabir asal-usul logam mulia yang selama ini terkonsentrasi di lokasi tak terjangkau.
Selama ini, para ilmuwan telah lama dibuat penasaran dengan teka-teki ini. Sebuah studi terbaru berhasil mengungkap cara emas muncul dari kedalaman Bumi dan membentuk deposit yang bisa kita temukan. Artikel ini akan membawa Anda menelusuri perjalanan menakjubkan emas dari “dapur” planet kita hingga ke tambang-tambang di seluruh dunia. Bersiaplah untuk memahami rahasia geologi yang selama ini tersembunyi!
Misteri Emas: Dimana Sebenarnya Ia Bersembunyi?
Sebelum kita membahas bagaimana emas bisa muncul, mari kita pahami dulu di mana sebenarnya sebagian besar emas di Bumi ini berada. Anda mungkin terkejut, karena menurut para peneliti, sekitar 99 persen emas di planet ini tidak berada di kerak atau permukaan yang kita injak. Sebaliknya, mayoritas emas justru terkonsentrasi di inti Bumi, sebuah lokasi yang nyaris mustahil dijangkau oleh teknologi manusia saat ini.
Peneliti seperti Bernard Wood dari Macquarie University, Australia, mengungkapkan bahwa cadangan emas di inti Bumi sangat melimpah, bahkan diperkirakan mencapai 1,6 kuadriliun ton—jumlah yang fantastis! Jika semua emas ini bisa dikeluarkan, konon bisa melapisi seluruh permukaan Bumi dengan lapisan emas setebal setengah meter. Namun, dengan kedalaman lebih dari 5.000 kilometer dan suhu ekstrem setara permukaan Matahari, emas di inti ini akan tetap menjadi misteri yang tak tersentuh. Lalu, bagaimana dengan emas yang kita temukan dan tambang? Nah, di sinilah cerita sebenarnya dimulai.
“Dapur” Bumi: Jalur Pelarian Emas dari Kedalaman
Emas yang muncul ke permukaan Bumi sebagian besar berasal dari proses geologis yang sangat dinamis di dalam mantel Bumi, jauh di bawah kaki kita. Bayangkan ada sebuah “dapur” raksasa di bawah sana, tempat bahan-bahan kimia dan tekanan ekstrem bekerja sama.
Zona Subduksi: Kunci Terbukanya Rahasia Emas
Salah satu mekanisme utama yang mengungkap cara emas muncul kedalaman bumi adalah melalui zona subduksi. Ini adalah area di mana satu lempeng samudra perlahan-lahan terseret dan menukik ke bawah lempeng benua. Saat lempeng samudra ini “menyelam” ke dalam mantel Bumi, ia membawa serta air dan berbagai bahan kimia yang telah terperangkap selama jutaan tahun.
Pada kedalaman sekitar 30 hingga 50 mil (sekitar 48-80 kilometer) di bawah permukaan, tekanan dan panas yang luar biasa memeras keluar cairan super-panas dan asin dari lempeng yang tenggelam tersebut. Cairan inilah yang kemudian naik ke atas, membantu membentuk magma yang kelak memicu letusan gunung berapi. Dan menariknya, dalam kondisi tertentu, cairan ini juga menjadi “kendaraan” utama bagi emas.
Sulfur: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa bagi Emas
Sendirian, emas itu “pemalu” dan jarang mau berpindah tempat. Ia tidak mudah larut dan cenderung “diam di rumah”. Namun, ketika bertemu dengan pasangan yang tepat—yaitu sulfur—sifat emas berubah total!
Dalam kondisi mantel yang menjadi lebih oksidatif akibat cairan dari lempeng samudra, sulfur bertransformasi ke bentuk yang tidak biasa. Salah satunya adalah membentuk kompleks emas-trisulfur, di mana satu atom emas terikat dengan tiga atom sulfur.
“Model termodinamika yang kami publikasikan adalah yang pertama kali mengungkap keberadaan kompleks emas-trisulfur pada kondisi ini, sesuatu yang sebelumnya belum diketahui,” jelas Adam Simon, profesor Ilmu Bumi dan Lingkungan di University of Michigan. “Ini menjadi penjelasan paling masuk akal mengapa terdapat konsentrasi emas yang sangat tinggi di beberapa sistem mineral di zona subduksi.”
Kompleks emas-trisulfur inilah yang memungkinkan emas larut dalam cairan super-panas dan ikut naik ke atas. Jumlah emas yang bisa terbawa bisa mencapai gram per meter kubik cairan, ribuan kali lebih banyak dibanding yang biasanya terjebak di mantel.
Resep Sempurna: Mengapa Tidak Semua Zona Subduksi Menghasilkan Emas?
Meski banyak zona subduksi di dunia, tidak semuanya melahirkan deposit emas yang melimpah. Riset ini memberikan jawabannya:
- Harus ada cairan oksidatif dari lempeng yang tenggelam.
- Air sangat penting—tanpa air, sistem transport emas tidak bisa bekerja.
- Tekanan dan suhu harus pas untuk membentuk kompleks emas-trisulfur.
Ketika semua kondisi ini berpadu, magma yang naik membawa emas, mendingin, lalu menyimpannya di celah dan urat batuan. Dalam jutaan tahun, terbentuklah deposit emas yang bernilai tinggi.
“Air bukan pilihan, tapi wajib. Sistem yang memiliki air mampu mengangkut emas jauh lebih banyak dibanding sistem kering. Air adalah truk pengiriman yang membuat semuanya berjalan,” tegas Adam Simon.
Gempa Bumi: Pemicu Tak Terduga Munculnya Bongkahan Emas
Selain zona subduksi, ada mekanisme menarik lain yang juga bisa berkontribusi pada cara emas muncul kedalaman bumi dan terkumpul di dekat permukaan: gempa bumi. Studi dari ilmuwan Australia mengungkapkan bahwa aktivitas seismik dapat memicu terbentuknya bongkahan emas raksasa di terumbu karang dan bawah tanah.
Bagaimana bisa? Saat terjadi getaran pada kerak Bumi, lapisan kuarsa—mineral yang sering ditemukan bersama emas—akan berderak akibat arus statis. Lonjakan muatan ini dapat menyebabkan reaksi elektrokimia yang menarik emas dari larutan di sekitarnya.
“Masing-masing gelombang [seismik gempa bumi] ini dapat mendistorsi kristal kuarsa dan menyebabkan tegangan piezoelektrik terbentuk, yang berpeluang mengurangi emas dari larutan di dekatnya,” jelas Chris Voisey, geolog di Monash University.
Artinya, aktivitas tektonik lempeng dan gempa bumi secara berulang, meskipun dalam skala kecil, dapat membuat partikel emas terkonsentrasi dan menumpuk menjadi bongkahan yang lebih besar seiring waktu geologis.
Implikasi di Masa Depan: Memahami untuk Menemukan Lebih Banyak Emas
Pengetahuan baru tentang bagaimana ilmuwan ungkap cara emas muncul kedalaman bumi ini bukan hanya soal sains murni, tapi juga sangat praktis. Dengan memahami mekanisme pembentukan emas ini, para geolog bisa lebih cerdas memilih lokasi eksplorasi. Bekas zona subduksi dengan kondisi ideal mungkin menyimpan deposit emas besar berikutnya yang belum ditemukan.
Dari Lingkar Pasifik yang penuh gunung berapi—mulai dari Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Jepang, hingga Amerika—kita bisa melihat bukti nyata proses ini. Proses yang sama yang memicu letusan gunung api juga membentuk deposit emas.
Jadi, Bumi kita ternyata memiliki “pabrik kimia” sendiri yang meramu sulfur, air, dan panas untuk mengangkut emas dari kedalaman. Jika kondisinya tepat, planet ini secara alami menjalankan proses konsentrasi emas—hingga akhirnya manusia menemukannya dalam kilau kuning yang memesona di permukaan. Pemahaman ini tentu akan meningkatkan eksplorasi tambang emas di masa depan dan membantu kita menemukan lebih banyak harta karun geologis.
FAQ
Tanya: Mengapa sebagian besar emas tersembunyi di inti Bumi?
Jawab: Selama pembentukan Bumi, unsur-unsur yang lebih berat seperti emas tenggelam ke inti karena gravitasi.
Tanya: Bagaimana emas dari inti Bumi bisa sampai ke permukaan?
Jawab: Emas dibawa ke permukaan melalui aktivitas geologis seperti pergerakan lempeng tektonik dan letusan gunung berapi.
Tanya: Berapa banyak emas yang diperkirakan ada di inti Bumi?
Jawab: Diperkirakan ada sekitar 1,6 kuadriliun ton emas yang terkonsentrasi di inti Bumi.