Siap Jelajahi Bulan Lagi: **Astronot Artemis Jalani Latihan Malam Darurat** Ekstrem Jelang Misi 2026

Dipublikasikan 21 Agustus 2025 oleh admin
Pendidikan Dan Pengetahuan Umum

Yogyakarta, zekriansyah.com – Petualangan manusia ke Bulan sebentar lagi akan berlanjut! Empat astronot pemberani yang tergabung dalam misi Artemis 2 NASA baru-baru ini menjalani serangkaian latihan super intensif. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah simulasi darurat di malam hari. Latihan ini adalah bagian krusial dari persiapan mereka sebelum terbang mengelilingi Bulan pada tahun 2026.

Siap Jelajahi Bulan Lagi: **Astronot Artemis Jalani Latihan Malam Darurat** Ekstrem Jelang Misi 2026

Astronot Artemis II menjalani latihan darurat malam ekstrem di Kennedy Space Center, AS, sebagai persiapan vital menjelang misi orbit Bulan pada 2026.

Misi Artemis 2 ini bukan sekadar penerbangan biasa. Ini akan menjadi penerbangan pertama kapsul Orion dengan awak, setelah sukses diuji coba tanpa awak lewat misi Artemis 1 pada tahun 2022. Bayangkan, mereka akan mengitari Bulan, persis seperti para penjelajah antariksa di era Apollo! Artikel ini akan membawa Anda menyelami bagaimana para astronot Artemis ini mempersiapkan diri untuk tantangan luar angkasa yang menanti.

Latihan Intensif di Bawah Cahaya Bulan Buatan

Persiapan menuju Bulan membutuhkan ketelitian dan kesiapan ekstra. Di Kennedy Space Center (KSC), Florida, keempat astronot Artemis 2 – Reid Wiseman, Victor Glover, Christina Koch, dan Jeremy Hansen dari Badan Antariksa Kanada – menghadapi skenario yang dirancang untuk menguji batas kemampuan mereka. Latihan ini berlangsung pada pertengahan Agustus, di mana mereka berlatih prosedur keberangkatan dan evakuasi darurat di tengah kegelapan malam.

Mereka mengenakan baju antariksa penuh yang berat, menjalani setiap langkah seolah-olah hari peluncuran sudah tiba. Ini bukan sekadar latihan fisik, tapi juga mental. Setiap detail harus diperhatikan, setiap komunikasi harus jelas, dan setiap gerakan harus presisi, terutama ketika visibilitas terbatas.

Menguji Batas dalam Skenario Darurat

Dalam misi ke luar angkasa, segala kemungkinan harus diantisipasi, termasuk yang terburuk. Itulah mengapa simulasi darurat ini sangat vital.

  • Simulasi “Launch Scrub” yang Menegangkan:
    Bayangkan jika peluncuran harus dibatalkan mendadak di menit-menit terakhir. Inilah yang disebut “launch scrub”. Para kru harus menempuh jarak 14 kilometer dari gedung persiapan kembali ke landasan peluncuran LC-39B, lalu kembali lagi. Latihan ini dirancang untuk menguji jalur evakuasi, sistem komunikasi, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dalam kondisi darurat.

  • Evakuasi Cepat dengan Keranjang Kabel:
    Skenario lain yang tak kalah menegangkan adalah jika terjadi kebakaran atau ledakan di pad peluncuran. Untuk situasi ini, para astronot berlatih menggunakan keranjang kabel darurat. Keranjang ini dirancang untuk membawa mereka menjauhi roket dengan cepat. Setelah berhasil turun, mereka segera diangkut menggunakan kendaraan lapis baja menuju zona aman di sekitar KSC.

Mengapa Latihan Malam Ini Begitu Penting?

Mungkin Anda bertanya, mengapa harus berlatih di malam hari? Jawabannya sederhana: keselamatan. Misi Artemis 2 adalah langkah besar. Ini adalah penerbangan pertama kapsul Orion yang membawa manusia. Berbeda dengan penerbangan tanpa awak, keselamatan kru menjadi prioritas utama.

Latihan malam ini melengkapi simulasi serupa yang sudah dilakukan pada siang hari tahun lalu. Dengan menguasai prosedur darurat di segala kondisi cahaya, para astronot dipastikan siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi, baik saat peluncuran di siang hari maupun jika ada kejadian tak terduga di tengah kegelapan. Ini adalah investasi waktu dan tenaga untuk memastikan misi berjalan seaman mungkin.

Menuju Bulan: Jadwal dan Misi Selanjutnya

Meskipun persiapan sudah matang, perjalanan ke Bulan memang penuh tantangan. Beberapa penundaan teknis, termasuk kerusakan pelindung panas Orion saat uji coba tahun 2022, membuat jadwal Artemis 2 mundur dari rencana awal 2024. Kini, penerbangan ini diperkirakan paling cepat pada Februari 2026, meskipun kru menganggap April 2026 lebih realistis.

Namun, semangat eksplorasi tidak pernah padam. Jika Artemis 2 berjalan sukses, ini akan membuka jalan bagi Artemis 3 yang dijadwalkan pada tahun 2027. Misi Artemis 3 inilah yang menargetkan pendaratan astronot di Bulan untuk pertama kalinya sejak era Apollo lebih dari 50 tahun lalu. NASA telah menunjuk roket Starship milik SpaceX sebagai pendarat, meskipun proyek ini juga menghadapi keterlambatan pengembangan.

Menariknya, program Artemis juga melibatkan kolaborasi internasional. Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah sepakat bahwa Jepang akan menjadi negara non-AS pertama yang mendaratkan manusia di permukaan Bulan. Astronot Jepang direncanakan akan bergabung dalam misi Artemis 3 atau Artemis 4 (dijadwalkan 2028), menunjukkan bahwa eksplorasi antariksa adalah upaya global.

Kesimpulan

Latihan malam darurat yang dijalani para astronot Artemis ini adalah bukti nyata komitmen dan persiapan luar biasa untuk misi yang akan datang. Dari simulasi “launch scrub” hingga evakuasi keranjang kabel, setiap skenario dilatih dengan serius demi memastikan keselamatan dan kesuksesan misi.

Meskipun ada penundaan, semangat untuk kembali ke Bulan dan bahkan melampauinya tetap membara. Dengan dedikasi para astronot dan dukungan teknologi canggih, mimpi manusia untuk menjelajahi alam semesta selangkah demi selangkah semakin mendekati kenyataan. Mari kita nantikan bersama momen bersejarah ketika manusia kembali menginjakkan kaki di permukaan Bulan!

FAQ

Tanya: Apa tujuan utama dari misi Artemis 2 NASA?
Jawab: Misi Artemis 2 bertujuan untuk menerbangkan kapsul Orion dengan awak pertama kali mengelilingi Bulan, melanjutkan eksplorasi antariksa manusia.

Tanya: Siapa saja astronot yang terlibat dalam misi Artemis 2?
Jawab: Misi Artemis 2 akan diterbangkan oleh astronot Reid Wiseman, Victor Glover, Christina Koch, dan Jeremy Hansen.

Tanya: Mengapa latihan malam darurat sangat penting bagi astronot Artemis 2?
Jawab: Latihan malam darurat menguji kesiapan dan kemampuan astronot dalam menghadapi skenario evakuasi dan keberangkatan dalam kondisi minim cahaya, seperti yang mungkin terjadi saat peluncuran atau situasi darurat.