**IDAI Minta Orang Tua Lengkapi Imunisasi Anak: Kunci Masa Depan Sehat Bebas Penyakit Berbahaya**

Dipublikasikan 3 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Sebagai orang tua, tentu kita selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, terutama dalam hal kesehatan. Nah, baru-baru ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kembali menyerukan ajakan penting kepada para orang tua di seluruh Indonesia: lengkapi imunisasi anak Anda! Ini bukan sekadar anjuran biasa, melainkan sebuah seruan untuk memastikan anak-anak kita terlindungi dari berbagai penyakit menular berbahaya yang bisa mengancam masa depan mereka.

**IDAI Minta Orang Tua Lengkapi Imunisasi Anak: Kunci Masa Depan Sehat Bebas Penyakit Berbahaya**

IDAI imbau orang tua lengkapi imunisasi anak sebagai langkah krusial pencegahan penyakit berbahaya demi masa depan yang sehat.

Ketua IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menekankan bahwa imunisasi anak adalah hak dasar yang wajib dipenuhi. Mengapa begitu penting? Karena ketika cakupan imunisasi menurun, ancaman Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit seperti campak dan polio bisa kembali menghantui, seperti yang sudah terlihat di beberapa wilayah Indonesia. Padahal, penyakit-penyakit ini seharusnya sudah bisa kita atasi bersama dengan baik.

Mengapa Imunisasi Anak Sangat Penting? Lindungi Buah Hati dari Penyakit Serius

Mungkin ada yang bertanya, “Memangnya seberapa penting sih imunisasi ini?” Jawabannya sangat sederhana: ini adalah benteng pertahanan paling efektif bagi anak-anak kita. Bayangkan saja, tanpa vaksinasi anak yang lengkap, buah hati kita rentan terhadap penyakit-penyakit yang bisa berakibat fatal.

  • Campak: Penyakit menular ini bukan main-main. Gejalanya bisa dimulai dari demam tinggi yang sulit turun, lalu muncul ruam merah di seluruh tubuh. Komplikasinya? Bisa menyebabkan radang paru, radang otak, diare, dehidrasi, bahkan kematian.
  • Polio: Ancaman kelumpuhan seumur hidup! Ketua IDAI, dr. Piprim, bahkan sempat mengungkapkan rasa geramnya kepada orang tua yang menghalangi anaknya divaksin polio, “Kalau polio, lumpuh seumur hidup. Anak itu susah mau jadi pemain bola. Ya kan? Susah jadi atlet sprinter. Kita bisa bayangkan bagaimana sedihnya seorang anak yang lumpuh seperti itu.”
  • Difteri: Bisa mengakibatkan sumbatan napas yang berujung kematian.
  • Tetanus: Menyebabkan kejang-kejang yang sangat berbahaya.
  • Penyakit Infeksi Lain: Selain itu, ada juga Hepatitis B, pertusis (batuk rejan), pneumonia (radang paru) yang bisa dicegah dengan imunisasi rutin.

Prof. Hartono Gunardi, Ketua Satgas Imunisasi IDAI, menegaskan bahwa imunisasi lengkap dapat mencegah anak dari penyakit infeksi berbahaya ini. Bukan hanya melindungi dari sakit berat, imunisasi juga membantu meningkatkan kekebalan tubuh anak sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, serta mengantisipasi masalah stunting.

Jangan Khawatir Efek Samping: IDAI Jelaskan Keamanan Vaksinasi Anak

Salah satu hambatan terbesar bagi orang tua untuk melengkapi imunisasi anak adalah ketakutan akan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Wajar jika khawatir, namun mari kita luruskan informasinya.

Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Imunisasi IDAI, menjelaskan bahwa efek samping seperti demam ringan, rewel, atau kemerahan dan bengkak di lokasi suntikan adalah reaksi normal. “Memang bisa menyebabkan rewel (ditambah risiko demam), dan itu merupakan istilahnya ‘harga’ yang harus ditempuh atau harus dibayar untuk mendapatkan manfaat jangka panjang proteksi terhadap penyakit buat anak kita,” ujarnya. KIPI yang serius sangat jarang terjadi.

Fakta Penting Seputar KIPI:

  • Demam: Biasanya paling lama berlangsung 24-48 jam. Paracetamol bisa disiapkan dan diberikan setelah demam muncul (di atas 38°C), bukan sebelum imunisasi, karena bisa mengganggu pembentukan antibodi optimal.
  • Mitos Autisme: IDAI dan WHO telah berulang kali menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim imunisasi menyebabkan autisme.
  • Vaksin Haram: Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2016 telah mengeluarkan fatwa bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan. Produk vaksin saat ini juga sudah melalui proses penyaringan ketat dan aman.
  • Vaksin Biofarma: Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi di Indonesia, buatan PT Biofarma Bandung, telah diakui kualitasnya oleh WHO dan digunakan di 132 negara, termasuk 36 negara mayoritas Muslim.

Jika anak mengalami reaksi yang tidak biasa atau orang tua merasa khawatir, segera konsultasikan dengan dokter anak.

Panduan Lengkap Imunisasi Anak: Apa yang Perlu Orang Tua Tahu?

Bingung bagaimana mengecek atau melengkapi jadwal imunisasi anak? Jangan khawatir!

  1. Cek Buku KIA: Ini adalah panduan utama Anda. Di sana tertera jadwal imunisasi lengkap yang direkomendasikan.
  2. Tidak Perlu Mengulang: Jika ada beberapa vaksin yang terlewat, Anda tidak perlu mengulang dari awal. Dokter dapat melengkapi vaksin yang kurang dengan suntikan ganda dalam satu kunjungan. Sistem imun tubuh dapat “mengingat” rangsangan vaksin terdahulu.
  3. Akses Layanan: Imunisasi bisa didapatkan di Puskesmas atau rumah sakit. Banyak program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah secara gratis.
  4. Vaksin Terbaru: Pemerintah, dengan dukungan IDAI, terus memperbarui jadwal imunisasi. Beberapa vaksin penting yang kini direkomendasikan dan terus digalakkan antara lain:
    • PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine): Mencegah radang paru-paru (pneumonia).
    • HPV (Human Papillomavirus): Mencegah infeksi HPV yang menjadi penyebab utama kanker leher rahim pada remaja putri.
    • Rotavirus: Mencegah diare berat pada anak.
    • IPV (Inactive Polio Vaccine): Diberikan dua kali (usia 4 dan 9 bulan) sebagai pembaruan dari jadwal sebelumnya.
    • Vaksin COVID-19 anak: IDAI juga meminta orang tua melengkapi dosis vaksin COVID-19 untuk anak agar proteksi antibodi terbentuk maksimal.

Peran Orang Tua Cerdas: Dukungan untuk Imunisasi Lengkap Anak

Seruan IDAI minta orang tua lengkapi imunisasi anak adalah pengingat bahwa keputusan kita sebagai orang tua sangat memengaruhi kesehatan dan masa depan anak. Jangan sampai kita “gagal fokus” dan lebih mengkhawatirkan efek samping ringan vaksin daripada bahaya penyakit yang jauh lebih serius.

Menjadi orang tua cerdas berarti kita harus bijaksana dalam memilih prioritas, mencari informasi yang akurat dari sumber terpercaya seperti IDAI, dan tidak ragu untuk bertanya kepada dokter anak. Dengan melengkapi vaksinasi anak, kita bukan hanya melindungi buah hati kita sendiri, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) yang melindungi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tidak bisa divaksin karena kondisi tertentu.

Kesimpulan: Demi Anak Indonesia yang Sehat dan Kuat!

Imunisasi adalah investasi kesehatan jangka panjang yang tak ternilai harganya. Mari kita dukung penuh seruan IDAI untuk melengkapi imunisasi anak. Dengan begitu, kita memberikan kesempatan terbaik bagi anak-anak kita untuk tumbuh sehat, aktif, dan bebas dari ancaman penyakit berbahaya. Jangan tunda lagi, segera periksa buku KIA anak Anda dan pastikan jadwal imunisasi mereka terpenuhi. Anak sehat, Indonesia kuat!

FAQ

Tanya: Mengapa IDAI sangat menekankan pentingnya imunisasi anak?
Jawab: IDAI menekankan imunisasi sebagai hak dasar anak untuk melindungi mereka dari penyakit menular berbahaya yang dapat mengancam masa depan mereka.

Tanya: Apa dampak jika cakupan imunisasi anak menurun?
Jawab: Penurunan cakupan imunisasi dapat meningkatkan ancaman Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit seperti campak dan polio.

Tanya: Apa saja penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi anak?
Jawab: Imunisasi anak dapat mencegah penyakit berbahaya seperti campak, yang gejalanya meliputi demam tinggi dan ruam merah yang bisa berakibat fatal.