Bukan Cuma Liga Champions! Ini Alasan ‘Nyeleneh’ Manuel Akanji Pilih Inter ketimbang AC Milan

Dipublikasikan 4 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola sering kali menghadirkan cerita transfer yang tak terduga. Salah satunya adalah kepindahan Manuel Akanji ke Inter Milan. Bek tangguh asal Swiss ini, yang sebelumnya membela Manchester City, membuat banyak pihak bertanya-tanya. Pasalnya, rival sekota Inter, AC Milan, juga dikabarkan sangat tertarik merekrutnya. Namun, ada beberapa alasan unik dan personal yang membuat Akanji mantap berlabuh ke Nerazzurri, bukan hanya sekadar ambisi bermain di kasta tertinggi Eropa.

Bukan Cuma Liga Champions! Ini Alasan 'Nyeleneh' Manuel Akanji Pilih Inter ketimbang AC Milan

Manuel Akanji ungkap alasan tak terduga pilih Inter ketimbang AC Milan: bukan hanya Liga Champions, namun juga jaminan menit bermain demi ambisi level Eropa tertinggi.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Manuel Akanji memilih Inter Milan, termasuk “alasan nyeleneh” yang mungkin belum banyak Anda tahu. Siap-siap terkejut dengan cerita di baliknya!

Ambisi Eropa dan Jaminan Menit Bermain: Faktor Profesional Utama

Tentu saja, sebagai pesepak bola profesional, Manuel Akanji memiliki prioritas karier yang jelas. Salah satu alasan terkuatnya memilih Inter Milan adalah kesempatan untuk terus berkompetisi di level tertinggi Eropa.

Liga Champions, Kunci Utama

Saat bursa transfer musim panas 2025 memanas, Akanji dihadapkan pada beberapa pilihan. Namun, satu hal yang tak bisa ditawar adalah bermain di Liga Champions. Inter Milan menawarkan panggung elite ini, sementara AC Milan sayangnya tidak berpartisipasi di musim tersebut.

“Saya ingin terus main di level top sepakbola Eropa dan bersama Inter saya jelas akan melakukan itu,” ujar Akanji, menegaskan ambisinya. Ini adalah faktor krusial yang membuatnya tak ragu memilih Nerazzurri.

Mencari Menit Bermain Reguler di Nerazzurri

Selain Liga Champions, masalah menit bermain juga menjadi pertimbangan penting bagi bek berusia 30 tahun ini. Di Manchester City, persaingan di lini belakang sangat ketat. Ada enam bek tengah di skuad asuhan Pep Guardiola, dan Akanji merasa sulit mendapatkan jaminan bermain reguler.

“Ada enam bek tengah di City, (pelatih) Pep Guardiola secara terbuka mengatakan bahwa akan sangat sulit bagi pemainnya untuk bermain reguler,” jelas Akanji. Situasi ini mendorongnya untuk mencari tantangan baru di mana ia bisa menjadi pilar utama pertahanan. Inter Milan melihatnya sebagai solusi ideal untuk memperkuat lini belakang mereka yang sempat inkonsisten musim lalu.

Lebih dari Sekadar Karier: Ikatan Personal yang Kuat

Di balik alasan profesional yang rasional, ternyata ada serangkaian ikatan emosional dan “alasan nyeleneh” yang membuat hati Manuel Akanji condong ke Inter Milan. Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa sepak bola kadang melibatkan perasaan yang jauh lebih dalam.

Kenangan Masa Kecil dengan Jersey Vieri

Siapa sangka, kenangan masa kecil bisa memengaruhi keputusan besar seorang bintang sepak bola? Akanji mengungkapkan bahwa jersey pertama yang ia miliki adalah milik legenda Inter Milan, Christian Vieri.

“Selain itu, jersey pertama yang saya punya adalah punya Christian Vieri, ketika dia main di sini,” katanya. Sebuah nostalgia manis yang mungkin tanpa sadar menanamkan benih kecintaan pada Nerazzurri sejak dini. Ini tentu bukan alasan umum yang sering kita dengar dari seorang pemain.

Pengaruh Tak Terduga dari Keluarga

Faktor keluarga juga ikut berperan dalam keputusan unik Manuel Akanji. Ia menyebutkan bahwa pacar kakak perempuannya adalah seorang suporter berat Inter Milan.

“Dan yang tidak kalah penting, pacar kakak perempuan saya adalah suporter Inter. Jadi ya, saya sudah punya beberapa hubungan dengan klub ini,” ungkap Akanji. Bayangkan, keputusan transfer besar dipengaruhi oleh preferensi calon ipar! Ini menambahkan sentuhan humanis pada kisah kepindahannya.

Inter Sudah Mengincar Sejak Lama

Tak hanya itu, Inter Milan ternyata bukan “cinta pandangan pertama” bagi Akanji. Klub Italia ini sudah menunjukkan ketertarikan padanya jauh sebelum transfer ini terjadi.

“Inter sudah mencoba merekrut saya tiga tahun lalu,” kenang Akanji. Minat yang berkelanjutan dari sebuah klub bisa menjadi sinyal kuat tentang seberapa besar mereka menghargai seorang pemain, dan ini tentu menjadi nilai tambah bagi Akanji.

Kesimpulan

Keputusan Manuel Akanji memilih Inter Milan memang merupakan kombinasi antara ambisi profesional dan ikatan personal yang unik. Selain mengejar panggung Liga Champions dan jaminan menit bermain yang tidak ia dapatkan di Manchester City, kenangan masa kecil dengan jersey Christian Vieri dan pengaruh dari pacar kakaknya yang merupakan fans Inter berat, menjadi bumbu pelengkap yang membuat kisah transfer ini semakin menarik.

Jadi, di balik setiap transfer besar, terkadang ada “alasan nyeleneh” yang membuat sepak bola terasa lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kepindahan bek Swiss ini ke Nerazzurri membuktikan bahwa hati dan emosi, sekecil apa pun, bisa turut andil dalam menentukan perjalanan karier seorang atlet. Kita nantikan bagaimana Manuel Akanji akan bersinar bersama Inter Milan di musim ini!