Rasmus Hojlund Temui Petinggi Manchester United: Dipinggirkan Ruben Amorim, Masa Depannya di Ujung Tanduk?

Dipublikasikan 13 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola, khususnya Liga Inggris, memang tak pernah sepi dari drama. Apalagi jika menyangkut klub sebesar Manchester United. Kali ini, sorotan tajam mengarah pada salah satu penyerang muda mereka, Rasmus Hojlund. Kabar terbaru menyebutkan bahwa sang pemain akan segera bertemu dengan petinggi Manchester United untuk membahas kelanjutan kariernya di Old Trafford. Pertemuan ini mencuat setelah ia seolah dipinggirkan Ruben Amorim, manajer baru Setan Merah.

Rasmus Hojlund Temui Petinggi Manchester United: Dipinggirkan Ruben Amorim, Masa Depannya di Ujung Tanduk?

Rasmus Hojlund dikabarkan bertemu petinggi Manchester United di tengah spekulasi masa depannya pasca dipinggirkan Ruben Amorim dan kedatangan Benjamin Sesko.

Mengapa situasi ini begitu menarik? Karena ini bukan hanya tentang satu pemain, melainkan cerminan dari perombakan besar yang sedang terjadi di bawah tangan dingin Ruben Amorim. Dari pemain bintang yang harganya selangit hingga talenta muda yang digadang-gadang, semua kini berada di persimpangan jalan. Artikel ini akan mengupas tuntas apa yang terjadi di balik layar, siapa saja pemain lain yang merasakan nasib serupa, dan bagaimana masa depan pemain ini di klub raksasa tersebut. Siap-siap, karena bursa transfer musim panas ini di Manchester United jauh dari kata membosankan!

Hojlund: Dari Harapan Mahal ke Bangku Cadangan

Rasmus Hojlund tiba di Manchester United pada tahun 2023 dengan ekspektasi tinggi, diboyong dari Atalanta dengan biaya fantastis £64 juta. Namun, perjalanannya di Premier League musim lalu tidak semulus yang diharapkan, hanya mencetak empat gol dari 32 penampilan. Meski lebih produktif di Liga Europa dengan sembilan gol dari 15 pertandingan, performanya di liga domestik belum memuaskan.

Kini, situasinya semakin rumit dengan kedatangan striker baru, Benjamin Sesko, dari RB Leipzig. Sesko, yang diperkenalkan ke Old Trafford tepat sebelum laga persahabatan pramusim melawan Fiorentina, langsung mendapatkan menit bermain, sementara Hojlund hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Ini menjadi indikasi kuat bahwa Hojlund kini berada di bawah bayang-bayang Sesko.

Menurut jurnalis Daniele Longo, Hojlund dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan krusial dengan petinggi Man United pada hari Selasa. Topik utamanya? Potensi kepindahannya ke AC Milan dengan status pinjaman senilai €6 juta, plus opsi pembelian permanen yang kabarnya masih dalam negosiasi di angka €30-40 juta. Meskipun Hojlund sempat ingin memperjuangkan tempatnya, kenyataan pahit bahwa kariernya di Manchester United telah berakhir sepertinya harus ia terima.

Bukan Hanya Hojlund: “Bomb Squad” ala Ruben Amorim

Kedatangan Ruben Amorim sebagai manajer baru Manchester United membawa filosofi dan gaya permainan yang berbeda. Pelatih asal Portugal ini dikenal dengan taktik 3-4-2-1 yang mengedepankan intensitas tinggi, mobilitas, dan kerja keras. Pemain yang tidak memenuhi standar ini berisiko besar dipinggirkan Amorim.

Istilah “bomb squad” kini santer terdengar di kalangan penggemar MU, merujuk pada para pemain yang tersisih dari skuad pramusim dan masuk daftar jual. Awalnya, daftar ini mencakup lima nama: Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, Antony, Jadon Sancho, dan Tyrell Malacia. Marcus Rashford sendiri sudah menemukan jalan keluar dengan bergabung ke Barcelona sebagai pemain pinjaman.

Namun, drama tak berhenti di situ. Alejandro Garnacho dikabarkan ingin meninggalkan MU dan bahkan rela tidak bermain jika tak bisa bergabung dengan klub incarannya, Chelsea. Situasinya semakin panas setelah Amorim secara terbuka “memperingatkan” Garnacho untuk “berdoa” agar menemukan klub baru di depan seluruh skuad, sebuah teguran yang cukup mempermalukan.

Sementara itu, Antony, pemain sayap asal Brasil yang diboyong dengan mahar fantastis £86 juta, juga menghadapi ultimatum tegas dari Manchester United. Setelah gagal memenuhi ekspektasi dan tampil lebih baik saat dipinjamkan ke Real Betis musim lalu, MU menginginkan penjualan permanen. Jika Antony tidak menerima tawaran permanen sebelum Premier League dimulai akhir pekan ini, ia harus siap menghangatkan bangku cadangan hingga Januari.

Strategi Amorim dan Tantangan Finansial MU

Ruben Amorim, yang baru bergabung dari Sporting CP pada November 2024, mengakui bahwa ia menghadapi tantangan besar di United, termasuk keterbatasan dana transfer. Situasi finansial klub mengharuskan setiap perekrutan pemain baru didanai oleh penjualan pemain. Amorim menegaskan akan bersikap “jujur” kepada para pemainnya mengenai masa depan mereka.

“Direktur Teknis Jason [Wilcox], Eksekutif Utama Omar Berrada, dan klub telah memiliki angka transfer untuk pemain-pemain ini,” kata Amorim. “Jika tidak tercapai angka itu, mereka akan menjadi pemain Manchester United, tidak diragukan lagi.”

Ini menunjukkan bahwa meskipun ada pemain yang terpinggirkan, klub tidak akan menjual mereka dengan harga murah. Artinya, jika klub peminat tidak memenuhi harga yang ditetapkan, pemain-pemain tersebut, termasuk Antony, Garnacho, atau Malacia, kemungkinan besar akan tetap berada di Old Trafford, dan Amorim siap menerima mereka kembali ke dalam tim.

Perombakan Skuad: Siapa Lagi yang Terancam?

Selain “bomb squad”, beberapa nama besar lain juga berisiko kehilangan tempat di tim utama di bawah arahan Amorim:

  • Casemiro: Gelandang veteran ini diprediksi akan menyusut perannya, terutama setelah performa buruknya. Amorim lebih condong pada opsi seperti Kobbie Mainoo atau Manuel Ugarte untuk posisi gelandang pivot.
  • Matthijs de Ligt: Jika Amorim menerapkan formasi tiga bek, posisi De Ligt bisa terancam. Ia belum menunjukkan adaptasi yang mulus di lini belakang MU.
  • Joshua Zirkzee: Penyerang yang baru bergabung ini memulai kariernya dengan mengecewakan, hanya mencetak satu gol dari 15 penampilan. Ia harus segera menemukan ritme permainannya.

Amorim berharap dengan pramusim penuh dan amunisi baru seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, ia bisa mengubah United menjadi tim yang lebih terstruktur, terkontrol, dan konsisten. Namun, proses adaptasi ini tentu memakan waktu dan mengorbankan beberapa nama besar.

Kesimpulan

Situasi Rasmus Hojlund yang akan temui petinggi Manchester United setelah dipinggirkan Ruben Amorim hanyalah puncak gunung es dari gejolak di Old Trafford. Dengan filosofi taktik yang kuat dan kebutuhan klub untuk menyeimbangkan neraca keuangan, Ruben Amorim sedang melakukan perombakan skuad yang signifikan.

Bursa transfer kali ini akan menjadi penentu masa depan pemain seperti Hojlund, Garnacho, dan Antony. Akankah mereka menemukan klub baru, atau justru kembali memperjuangkan tempat di bawah manajer baru? Yang jelas, dinamika di Manchester United akan terus menarik untuk disimak. Mari kita tunggu bagaimana drama bursa transfer ini akan berakhir dan seperti apa wajah Setan Merah di Premier League musim depan!