Mengejutkan! Hipertensi Ditemukan pada Siswa Saat Cek Kesehatan Gratis, Ada Apa?

Dipublikasikan 6 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar mengejutkan datang dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tengah gencar dilakukan di berbagai sekolah. Beberapa siswa, termasuk di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan dan Bojonegoro, ditemukan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Fenomena ini tentu saja memunculkan pertanyaan besar: mengapa penyakit yang identik dengan orang dewasa ini kini mulai mengintai para remaja? Mari kita selami lebih dalam fakta dan penyebabnya, serta bagaimana kita bisa melakukan pencegahan hipertensi sejak dini.

Mengejutkan! Hipertensi Ditemukan pada Siswa Saat Cek Kesehatan Gratis, Ada Apa?

Temuan mengejutkan dari program cek kesehatan gratis di sekolah menunjukkan lonjakan kasus hipertensi pada siswa, menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan generasi muda dan perlunya intervensi dini.

Fenomena Hipertensi pada Usia Muda: Sebuah Alarm Kesehatan

Pada Senin, 4 Agustus 2025, dalam program cek kesehatan gratis yang dipantau langsung oleh Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dua siswa di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi. Hal serupa juga terjadi di Bojonegoro, di mana program CKG sekolah gratis menemukan sejumlah pelajar mengalami hipertensi bahkan hingga diabetes.

Ini bukan sekadar kasus terisolasi. Sebuah studi dari American Heart Association pada tahun 2024 mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan: satu dari tujuh anak-anak di Amerika Serikat hidup dengan tekanan darah tinggi. Artinya, sekitar 14% anak dan remaja di sana berisiko atau sudah mengidap hipertensi.

“Hipertensi dapat dimulai sejak masa kanak-kanak, dan ini merupakan faktor risiko penyakit jantung dan strok,” ujar Dr. Ahlia Sekkarie, ahli epidemiologi dari Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat. Beliau menekankan pentingnya memantau tekanan darah anak muda, karena mereka yang memiliki faktor risiko di usia dini lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskular saat dewasa.

Mengapa Remaja Bisa Terkena Hipertensi?

Selama ini, kita mungkin mengira hipertensi adalah “penyakit orang tua”. Namun, temuan hipertensi pada siswa saat cek kesehatan gratis ini membuka mata kita bahwa usia muda pun tak luput dari ancaman. Lantas, apa saja pemicunya?

Meskipun penyebab pasti sulit diketahui, para ahli sepakat bahwa gaya hidup memegang peranan penting. Dr. Cherilyn Davis, dokter spesialis anak di Elliston Pediatrics, menyebutkan faktor-faktor seperti diet dan olahraga sangat memengaruhi. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Gaya Hidup Tidak Sehat:
    • Konsumsi Garam Berlebih: Makanan cepat saji, camilan asin, dan makanan olahan seringkali mengandung kadar garam (natrium) yang sangat tinggi. Natrium berlebih ini bisa membuat tubuh menahan cairan, sehingga jantung harus memompa lebih keras dan menaikkan tekanan darah.
    • Kurang Sayur dan Buah: Diet yang tidak seimbang, minim asupan serat dan nutrisi dari sayuran serta buah-buahan, berkontribusi pada risiko hipertensi.
    • Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang minim gerak dan terlalu banyak duduk (sedentary lifestyle) meningkatkan risiko obesitas dan pada akhirnya, hipertensi.
    • Merokok dan Konsumsi Alkohol: Zat kimia berbahaya dalam rokok dan alkohol dapat merusak pembuluh darah serta mengganggu regulasi tekanan darah.
  • Obesitas atau Kelebihan Berat Badan: Ini adalah salah satu faktor risiko terbesar. Remaja yang mengalami obesitas cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi.
  • Stres Berlebihan: Kondisi stres yang berkepanjangan juga dapat memicu peningkatan tekanan darah.
  • Riwayat Keluarga: Faktor genetik atau keturunan juga berperan. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat hipertensi, risiko pada anak dan remaja bisa lebih tinggi.
  • Penyakit Tertentu: Dalam beberapa kasus, hipertensi pada anak bisa bersifat sekunder, artinya disebabkan oleh penyakit lain seperti gangguan ginjal atau hormonal.

Program Cek Kesehatan Gratis: Deteksi Dini Kunci Masa Depan Sehat

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara nasional sejak 10 Februari 2025, sebagai bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto. Program ini menargetkan 16 juta siswa di seluruh Indonesia dan akan menjangkau hingga 50 juta siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Hingga 12 Juni 2025, lebih dari 8,2 juta masyarakat telah mengikuti CKG. Hasilnya, ditemukan banyak kasus hipertensi, diabetes melitus, dan masalah gigi. Data menunjukkan, 1 dari 5 peserta CKG mengalami hipertensi, dan 1 dari 2 peserta memiliki masalah gigi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini:

“Kalau kita tahu lebih awal, kita bisa perbaiki. Entah dengan mengubah gaya hidup atau dengan pengobatan. Sehat itu investasi.”

Program CKG sekolah ini sangat vital karena memungkinkan deteksi dini masalah kesehatan yang mungkin tidak disadari siswa, seperti gangguan penglihatan, anemia, gula darah ringan, hingga tekanan darah tinggi. Dengan demikian, sekolah dan orang tua bisa mengambil langkah tindak lanjut yang tepat.

Langkah Nyata Mencegah Hipertensi Sejak Dini

Hipertensi sering disebut “pembunuh senyap” karena seringkali tanpa gejala awal yang jelas. Jika tidak terkontrol, bisa menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan kebutaan. Oleh karena itu, pencegahan hipertensi dan deteksi dini sangat krusial, terutama bagi para remaja.

Kementerian Kesehatan menggalakkan perilaku CERDIK untuk mencegah penyakit tidak menular, termasuk hipertensi:

  • Cek kesehatan secara berkala: Jangan menunggu sakit. Rutin periksa tekanan darah, setidaknya setiap lima tahun sekali untuk orang dewasa, atau lebih sering jika ada riwayat keluarga.
  • Enyahkan asap rokok: Hindari merokok aktif maupun pasif.
  • Rajin beraktivitas fisik: Lakukan olahraga teratur minimal 30 menit setiap hari.
  • Diet seimbang: Kurangi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih. Perbanyak makan sayur, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak. Biasakan lidah dengan rasa “anyep” atau hambar untuk mengurangi asupan garam.
  • Istirahat yang cukup: Pola tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.
  • Kelola stres: Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

Bagi yang sudah terdiagnosis hipertensi, terapkan perilaku PATUH:

  • Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.
  • Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur.
  • Tetap diet sehat dengan gizi seimbang.
  • Upayakan beraktivitas fisik dengan aman.
  • Hindari rokok, alkohol, serta zat karsinogenik lainnya.

Mari Jaga Kesehatan Bersama!

Temuan hipertensi pada siswa saat cek kesehatan gratis adalah pengingat penting bagi kita semua. Kesehatan tidak mengenal usia, dan gaya hidup modern dapat memicu berbagai penyakit, bahkan pada usia muda. Program CKG adalah kesempatan emas untuk mengetahui kondisi kesehatan kita dan mengambil tindakan preventif.

Yuk, manfaatkan program ini melalui Puskesmas terdekat atau aplikasi Satu Sehat Mobile. Ingat, menjaga kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan yang lebih baik dan produktif. Dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat, kita bisa melindungi diri dari ancaman “pembunuh senyap” ini.

FAQ

Tanya: Mengapa siswa remaja bisa mengalami hipertensi?
Jawab: Hipertensi pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stres, dan riwayat keluarga.

Tanya: Apa saja gejala umum hipertensi pada remaja yang perlu diwaspadai?
Jawab: Gejala hipertensi pada remaja seringkali tidak spesifik, namun bisa meliputi sakit kepala, pusing, pandangan kabur, atau mimisan.

Tanya: Bagaimana cara mencegah hipertensi pada anak dan remaja?
Jawab: Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, mengelola stres, dan membatasi konsumsi garam serta makanan olahan.