Rahasia Sehat dari Dokter: **Hindari Makanan Cepat Saji** untuk **Cegah Diabetes**, Termasuk Faktor Genetik

Dipublikasikan 16 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak suka makanan cepat saji atau gorengan? Aromanya yang menggoda dan rasanya yang lezat seringkali sulit ditolak. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan ini bisa menjadi bumerang bagi kesehatan, terutama dalam hal risiko diabetes? Kabar baiknya, ada langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk cegah diabetes, bahkan jika kita memiliki riwayat genetik.

Menurut dr. Pandu Tridana Sakti, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Eka Hospital Permata Hijau, mengubah gaya hidup dan pola makan adalah kunci utama. Beliau menekankan bahwa dengan menghindari makanan cepat saji dan segala sesuatu yang digoreng, kita bisa sangat mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis ini. Jadi, jika Anda ingin hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit yang semakin mengkhawatirkan ini, mari kita selami lebih dalam penjelasannya.

Mengapa Makanan Cepat Saji Jadi Musuh Utama Diabetes?

Makanan cepat saji dan gorengan memang praktis dan nikmat, tetapi di balik itu tersimpan bahaya tersembunyi. Jenis makanan ini seringkali tinggi kalori, lemak tidak sehat (terutama lemak jenuh dan trans), serta gula tersembunyi. Ketika kita terlalu sering mengonsumsi asupan seperti ini, tubuh kita bisa mengalami peningkatan resistensi insulin.

Apa itu resistensi insulin? Gampangnya, sel-sel tubuh kita jadi “bandel” dan tidak mau lagi merespons insulin dengan baik. Padahal, insulin adalah hormon penting yang bertugas membawa gula dari darah ke dalam sel untuk dijadikan energi. Akibatnya, gula menumpuk di dalam darah, memicu lonjakan kadar gula darah yang tak terkendali. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa berakhir pada diabetes melitus tipe 2, bahkan pada usia muda.

Pola Makan Sehat: Kunci Utama Melawan Diabetes

Meskipun faktor genetik bisa berperan, dr. Pandu menegaskan bahwa gaya hidup sehat lebih dominan dalam upaya cegah diabetes. Jadi, bagaimana caranya?

Pertama, hindari makanan cepat saji dan gorengan sebisa mungkin. Gantilah dengan pilihan yang lebih sehat dan kaya nutrisi. Dokter menyarankan untuk memperbanyak konsumsi:

  • Karbohidrat kompleks: Seperti beras merah, gandum utuh, dan ubi jalar. Jenis karbohidrat ini dicerna lebih lambat, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
  • Serat: Konsumsi banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Serat sangat berfungsi untuk memperlambat penyerapan gula dalam tubuh. Selain itu, serat juga membuat kita kenyang lebih lama, membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan ideal.

Dengan beralih ke pola makan yang lebih seimbang, kita tidak hanya menekan risiko diabetes, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Lebih dari Sekadar Makanan: Gaya Hidup Sehat Pencegah Diabetes

Selain menjaga asupan makanan, ada beberapa pilar gaya hidup sehat lainnya yang sangat berperan dalam pencegahan diabetes:

  1. Jaga Indeks Massa Tubuh (IMT) Ideal:

    • IMT yang sehat berada di rentang 18,5 hingga 24,9. Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko utama diabetes tipe 2. Menjaga berat badan ideal akan sangat membantu tubuh mengelola gula darah dengan lebih efisien.
  2. Rutin Berolahraga:

    • Luangkan waktu 30 hingga 45 menit untuk berolahraga, setidaknya lima kali dalam seminggu. Olahraga seperti berenang dan bersepeda sangat disarankan karena efektif membakar kalori dan meningkatkan sensitivitas insulin. Aktivitas fisik membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa dengan lebih baik.
  3. Lakukan Pemeriksaan Kadar Gula Darah Secara Berkala:

    • Deteksi dini sangat penting. Setelah pemeriksaan awal di fasilitas kesehatan, Anda bisa melakukan pemeriksaan mandiri di rumah menggunakan alat ukur gula darah. Pemantauan rutin ini membantu Anda mengetahui kondisi gula darah dan mengambil tindakan lebih cepat jika ada indikasi masalah.
  4. Kelola Stres dengan Baik:

    • Stres yang berkepanjangan dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang meningkatkan kadar gula darah. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menenangkan.
  5. Tinggalkan Kebiasaan Buruk:

    • Berhenti merokok, batasi konsumsi minuman beralkohol dan bersoda, serta pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup (setidaknya 7 jam setiap malam). Kebiasaan-kebiasaan ini juga berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes.

Waspada Diabetes di Usia Muda: Gejala dan Pemicunya

Mungkin kita berpikir diabetes hanya menyerang orang tua, namun faktanya, penyakit ini kini semakin banyak menjangkiti anak muda. Data menunjukkan peningkatan kasus diabetes pada anak-anak yang mengkhawatirkan. Gejala diabetes di usia muda seringkali berkembang secara bertahap, bahkan bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, sehingga tak jarang baru terdeteksi saat medical check-up.

Baca juga: diabetes bukan lagi

Beberapa ciri-ciri diabetes di usia muda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Mudah lapar dan mudah haus berlebihan.
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Pandangan kabur.
  • Mudah lelah dan lemahnya kekuatan otot.
  • Perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
  • Luka membutuhkan waktu sangat lama untuk sembuh dan kering.
  • Pada pria, bisa terjadi disfungsi ereksi atau menurunnya gairah seksual.

Penyebab utama diabetes pada generasi muda seringkali berkaitan erat dengan pola makan yang tidak sehat. Konsumsi gula berlebihan memicu peningkatan resistensi insulin, yang membuat tubuh kesulitan memproses kelebihan gula. Lonjakan kadar gula darah inilah yang kemudian menjadi pemicu diabetes melitus tipe 2.

Kesimpulan

Penting bagi kita untuk memahami bahwa meskipun ada faktor genetik, diabetes bukanlah takdir yang tidak bisa dihindari. Dengan menghindari makanan cepat saji dan gorengan, serta menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten, kita memiliki kekuatan besar untuk cegah diabetes. Mulailah dengan memilih makanan yang lebih baik, bergerak aktif setiap hari, dan rutin memantau kesehatan Anda. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang. Yuk, mulai hidup sehat dari sekarang!

FAQ

Tanya: Mengapa makanan cepat saji dan gorengan sangat berisiko menyebabkan diabetes?
Jawab: Makanan ini tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan gula tersembunyi yang dapat menyebabkan resistensi insulin pada tubuh.

Tanya: Apakah saya tetap berisiko diabetes meskipun tidak sering makan makanan cepat saji jika ada riwayat keluarga?
Jawab: Ya, faktor genetik meningkatkan risiko, namun gaya hidup sehat seperti menghindari makanan cepat saji tetap sangat penting untuk pencegahan.

Tanya: Apa itu resistensi insulin dan bagaimana kaitannya dengan diabetes?
Jawab: Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik, sehingga gula darah menumpuk dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Tanya: Selain menghindari makanan cepat saji, apa lagi yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes?
Jawab: Mengubah gaya hidup secara keseluruhan, termasuk pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur, adalah kunci utama pencegahan diabetes.