Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak kenal Hendra Setiawan? Legenda bulutangkis Indonesia yang dikenal dengan ketenangan dan kecerdikannya di lapangan ini kembali menjadi sorotan. Setelah sempat mengumumkan gantung raket dari turnamen profesional awal tahun ini, Hendra kini bidik juara nomor Kejuaraan Dunia Senior 2025. Ya, tidak tanggung-tanggung, ia menargetkan dua gelar sekaligus!
Hendra Setiawan tunjukkan ambisi tak pernah padam dengan target juara dua nomor di Kejuaraan Dunia Senior.
Kabar ini tentu saja mengejutkan sekaligus membangkitkan antusiasme para penggemar bulutangkis. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Hendra Setiawan kembali ke lapangan, siapa saja pasangannya, dan seberapa besar ambisi juara yang masih membara dalam dirinya. Mari kita selami lebih dalam kisah comeback sang “Dewa” bulutangkis!
Mengapa Hendra Kembali ke Lapangan?
Keputusan Hendra Setiawan untuk kembali berkompetisi di Kejuaraan Dunia Senior 2025 di Pattaya, Thailand (7-14 September) memang sempat membuat dahi berkerut. Pasalnya, Hendra baru saja menyatakan pensiun usai Indonesia Masters 2025 bersama partner setianya, Mohammad Ahsan. Namun, ada cerita menarik di balik comeback ini.
Awalnya, pada Januari atau Februari, sebelum resmi pensiun, Hendra mendapat tawaran untuk bermain di Foo Kok Keong International Cup (FKK Cup) di Bangkok. “Ya sudah, saya mau, karena perkiraan tahun ini nganggur,” ucap Hendra sambil tertawa. Tak lama berselang, mantan partner ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, mengajaknya untuk tampil di Kejuaraan Dunia Senior. Hendra melihat ini sebagai kesempatan “cari keringat” dan karena turnamen ini hanya digelar dua tahun sekali. Jadi, meskipun sudah tidak di level profesional, semangat kompetisinya tetap menyala.
Duet Maut Sang Juara: Bersama Siapa Saja Hendra Tampil?
Di Kejuaraan Dunia Senior 2025 ini, Hendra Setiawan akan tampil di dua nomor berbeda, dan uniknya, bukan bersama Mohammad Ahsan yang dikenal sebagai partnernya di julukan The Daddies.
- Ganda Putra: Hendra (40 tahun) akan berpasangan dengan sang idola, Tony Gunawan (50 tahun). Ini adalah momen spesial bagi Hendra bisa berduet dengan panutannya.
- Ganda Campuran: Hendra akan berduet dengan Debby Susanto (36 tahun), mantan andalan ganda campuran Indonesia.
Awalnya, Hendra hanya berencana bermain di ganda campuran. Namun, tawaran dari tim Musica untuk bermain di dua nomor muncul. “Daripada sudah jauh-jauh ke sana, ya sudah, dua saja,” kata Hendra santai. Mengenai persiapan, mereka masih berlatih secara mandiri, termasuk Tony Gunawan yang berada di Amerika Serikat. Namun, mereka berencana untuk latihan bersama sebelum berangkat ke Thailand.
Ambisi Juara yang Tak Pernah Pudar
Meski sudah meraih segudang prestasi sepanjang kariernya, termasuk empat medali emas Kejuaraan Dunia (satu dengan Markis Kido, tiga dengan Mohammad Ahsan), satu perak, dan satu perunggu, Hendra Setiawan masih memiliki ambisi besar. Ia terang-terangan bidik juara dua nomor di ajang ini.
“Iya (juara). Kalau bisa di dua nomor (ganda putra dan ganda campuran),” tegas Hendra. Baginya, Kejuaraan Dunia Senior ini tetap penting. Selain untuk melengkapi koleksi gelar, ia juga menyadari bahwa persaingan di kategori senior tidak seberat di level profesional. Ini menjadi kesempatan emas baginya untuk menambah perbendaharaan gelar juara dunianya dengan pasangan dan nomor yang berbeda.
Perjalanan Gemilang Sang “Dewa” Bulutangkis
Hendra Setiawan dikenal sebagai salah satu pebulutangkis paling sukses di dunia. Julukan “The Silent Killer” atau “Dewa” melekat padanya berkat gaya bermainnya yang tenang namun mematikan. Ia mampu mengubah pola permainan dengan cerdik, mengandalkan akurasi dan trick shot yang tak terduga, bahkan saat menghadapi lawan yang lebih muda dan bertenaga.
Berikut adalah beberapa prestasi gemilang Hendra Setiawan:
- Medali Emas Olimpiade: Beijing 2008 (bersama Markis Kido)
- Medali Emas Kejuaraan Dunia:
- 2007 (bersama Markis Kido)
- 2013, 2015, 2019 (bersama Mohammad Ahsan)
- Gelar All England: 2014, 2019 (bersama Mohammad Ahsan)
- Piala Thomas: Juara 2020 (bersama Tim Indonesia)
- Dan banyak gelar Super Series/World Tour Finals lainnya.
Disiplin tinggi dalam latihan dan sikap rendah hati adalah kunci konsistensinya. Bahkan di usia 40 tahun, semangat untuk berkompetisi dan meraih gelar juara masih membara dalam dirinya.
Siap Menyaksikan Sejarah Baru?
Kembalinya Hendra Setiawan ke panggung Kejuaraan Dunia Senior 2025 adalah bukti nyata bahwa semangat juang dan ambisi juara seorang legenda tidak pernah padam. Dengan target bidik juara dua nomor, Hendra siap menuliskan babak baru dalam sejarah karier gemilangnya.
Bagi para pecinta bulutangkis, September mendatang akan menjadi bulan yang dinanti-nanti untuk menyaksikan kembali aksi elegan dan kecerdikan sang juara di lapangan. Akankah Hendra berhasil meraih dua gelar sekaligus dan melengkapi koleksi medalinya? Kita tunggu saja!