Ambyar di Laga Penuh Drama! **Hasil Kejuaraan Dunia 2025 Sabar/Reza** dan Kontroversi Servis yang Menyesakkan

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris memang selalu menyajikan kisah-kisah tak terduga. Kali ini, sorotan tertuju pada pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, yang harus menelan pil pahit di babak 32 besar. Laga debut mereka di ajang paling bergengsi ini berakhir dengan kekalahan dramatis yang diwarnai kontroversi dan cedera. Sebuah “ambyar laga” yang sulit dilupakan.

Ambyar di Laga Penuh Drama! **Hasil Kejuaraan Dunia 2025 Sabar/Reza** dan Kontroversi Servis yang Menyesakkan

Sabar/Reza harus menelan pil pahit di Kejuaraan Dunia 2025 setelah kalah dramatis dari wakil Denmark, diwarnai kontroversi servis yang menyita perhatian.

Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana pertandingan itu berlangsung, apa saja faktor yang membuat Sabar/Reza harus tersingkir, dan bagaimana reaksi mereka pasca kekalahan di Kejuaraan Dunia 2025 ini. Mari kita selami lebih dalam!

Pertarungan Sengit di Babak 32 Besar: Debut Pahit Sabar/Reza

Debut di Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Adidas Arena, Paris, Prancis, seharusnya menjadi panggung impian bagi Sabar/Reza. Sebagai salah satu wakil Indonesia yang diharapkan bisa membuat kejutan, mereka datang dengan semangat tinggi. Namun, di babak 32 besar pada Kamis (28/8/2025) dini hari WIB, mereka harus berhadapan dengan lawan tangguh dari Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard.

Pelajari lebih lanjut tentang jadwal dan besar di sini: jadwal dan besar.

Pertandingan ini bukan sekadar laga biasa, melainkan sebuah maraton tiga gim yang menguras emosi dan tenaga. Para penggemar bulutangkis tentu tak akan melupakan ketegangan yang terjadi di setiap poin krusial.

Detik-detik Laga Penuh Ketegangan

Gim pertama berjalan sangat ketat. Sabar/Reza sempat memimpin, namun Kjaer/Sogaard tak membiarkan mereka unggul jauh. Skor terus berkejaran hingga akhirnya pasangan Denmark berhasil merebut gim pertama dengan skor 21-18.

Tidak menyerah, Sabar/Reza bangkit di gim kedua. Dengan permainan yang lebih agresif, mereka berhasil mengendalikan jalannya pertandingan dan memenangkan gim ini 21-18, memaksa laga berlanjut ke gim penentu alias rubber game.

Di gim ketiga, tensi memuncak. Sabar/Reza sempat memimpin 8-4 dan mencapai interval dengan keunggulan 11-9. Namun, lawan terus mengejar hingga skor kembali imbang 20-20, memicu setting yang panjang. Pada akhirnya, Sabar/Reza harus mengakui keunggulan Kjaer/Sogaard dengan skor tipis 24-26. Sebuah hasil Kejuaraan Dunia 2025 Sabar/Reza yang menyesakkan.

Badai Kontroversi dan Cedera Menggerogoti Mimpi

Kekalahan ini terasa lebih pahit karena diwarnai beberapa insiden yang memengaruhi jalannya pertandingan, terutama di gim ketiga yang krusial.

“Fault Servis” yang Membingungkan di Poin Krusial

Salah satu momen paling kontroversial terjadi di poin-poin akhir gim ketiga, tepatnya saat skor 24-24. Sabar/Reza terkena fault servis yang sangat merugikan. Reza Pahlevi Isfahani mengungkapkan kekecewaannya.

“Kami biasanya di setiap turnamen adalah pernah kena fault, tetapi tidak seperti ini sampai 5-6 kali. Dan yang paling parah di poin setting tadi, tadi kita juga melakukan service pendek bukan service flick. Jadi rada membingungkan untuk kami, sebenarnya standar BWF seperti apa? Karena kami dari dulu service begitu-begitu saja,” ujar Reza, mempertanyakan konsistensi aturan servis BWF.

Insiden ini tentu sangat memengaruhi mental dan momentum mereka di momen genting.

Cedera Paha Reza: Beban di Akhir Laga

Selain kontroversi servis, kondisi fisik Reza juga menjadi faktor. Cedera paha yang sudah ia alami sebelum berangkat ke Paris kembali kambuh di poin-poin akhir gim penentu.

“Untuk cedera saya, sebenarnya sudah kena sebelum berangkat ke sini, tapi tadi pas poin-poin akhir ada gerakan yang maksa dan itu yang membuat kambuh lagi,” jelas Reza.

Kondisi ini tentu membuat gerakan Reza terbatas dan memengaruhi performa optimalnya di saat krusial. Meskipun demikian, ia juga memuji lawan yang bermain konsisten dan mampu meladeni perubahan pola permainan mereka.

Tanggapan Sabar/Reza: Antara Kekecewaan dan Evaluasi

Kekecewaan jelas terpancar dari wajah kedua pemain setelah pertandingan. Ini adalah debut mereka di Kejuaraan Dunia, sebuah ajang yang menjadi impian banyak pebulutangkis.

“Pastinya sedih karena ini adalah debut kita di Kejuaraan Dunia dan merupakan salah satu mimpi kita juga,” kata Sabar Karyaman Gutama. Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa kesalahan teknis seperti salah mengontrol bola dan terlalu buru-buru yang membuat mereka kehilangan keunggulan di gim ketiga.

Meskipun harus menelan kekalahan, Sabar/Reza berharap ada evaluasi terhadap penerapan aturan servis agar lebih konsisten di masa mendatang. Pengalaman pahit ini tentu akan menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk terus berkembang.

Kilas Balik Perjuangan Wakil Indonesia Lain di Kejuaraan Dunia 2025

Di tengah kekalahan Sabar/Reza, beberapa wakil Indonesia lainnya berhasil menunjukkan performa impresif di babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025. Berikut adalah rekap singkat hasil Kejuaraan Dunia 2025 untuk wakil Indonesia lainnya yang patut kita apresiasi:

Sektor Pemain/Pasangan Hasil Pertandingan (Babak 32 Besar)
Tunggal Putra Jonatan Christie (INA/5) Menang vs Ade Resky Dwicahyo (Azerbaijan): 21-9, 21-17
Tunggal Putra Alwi Farhan Menang vs Lin Chun-Yi (Taiwan/12): 21-17, 22-20
Tunggal Putri Gregoria Mariska Tunjung (INA/7) Menang vs Julie Dawall Jakobsen (Denmark): 21-17, 21-8
Tunggal Putri Putri Kusuma Wardani (INA/9) Menang vs Juliana Viana Vieira (Brasil): 21-15, 21-11
Ganda Putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti Menang vs Tea Margueritte/Flavie Vallet (Prancis): 21-13, 21-12
Ganda Campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta N. Pasaribu Menang vs Mihajlo Tomic/Andjela Vitman (Serbia): 21-19, 22-20
Ganda Campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari Kalah vs Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong/5): 16-21, 14-21

Kemenangan para wakil lainnya memberikan sedikit hiburan di tengah kekecewaan atas hasil Kejuaraan Dunia 2025 Sabar/Reza. Mereka akan melanjutkan perjuangan di babak 16 besar.

Kesimpulan: Pelajaran Berharga dari “Ambyar Laga” di Paris

Kekalahan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di Kejuaraan Dunia BWF 2025 memang menyakitkan. Sebuah “ambyar laga” yang penuh drama, kontroversi servis, dan cedera. Namun, ini adalah bagian dari perjalanan seorang atlet. Pengalaman pahit ini, terutama di momen debut, pasti akan menjadi pelajaran berharga untuk mereka berdua.

Semoga Sabar/Reza bisa bangkit lebih kuat, belajar dari setiap kesalahan teknis dan insiden di lapangan, serta terus berjuang demi mengharumkan nama bangsa di kancah bulutangkis internasional. Dukungan penuh dari kita semua akan selalu menyertai mereka!