Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim panas ini, bursa transfer Arsenal dihiasi dengan kedatangan striker baru yang penuh harapan, Viktor Gyokeres. Namun, tak lama setelah debutnya, muncul pertanyaan besar di benak para penggemar: apa Gyokeres dan Havertz bisa main bareng Arsenal? Atau, apakah kehadiran striker Swedia ini akan menggeser posisi Kai Havertz yang musim lalu sering diplot sebagai penyerang tengah?
Analisis mendalam potensi kolaborasi Viktor Gyokeres dan Kai Havertz di lini serang Arsenal di bawah arahan Mikel Arteta.
Artikel ini akan mengupas tuntas perdebatan di kalangan pengamat sepak bola, pandangan sang manajer Mikel Arteta, serta potensi taktik yang mungkin diterapkan untuk mengakomodir kedua pemain bintang ini di lini depan The Gunners. Mari kita selami lebih dalam!
Debut Kontroversial Viktor Gyokeres: Antara Harapan dan Realita
Kedatangan Viktor Gyokeres ke Arsenal dari Sporting CP dengan mahar fantastis sekitar £63,5 juta atau sekitar Rp1,2 triliun memang membawa ekspektasi tinggi. Maklum, ia datang dengan reputasi mentereng setelah mencetak 54 gol dari 52 pertandingan di semua kompetisi musim lalu.
Awal yang Menjanjikan, Lalu…
Sebelum kompetisi resmi dimulai, Gyokeres sempat menunjukkan sinyal positif. Ia berhasil mencetak gol pertamanya untuk The Gunners saat Arsenal meraih kemenangan 3-0 atas Athletic Bilbao di laga pramusim. Gol pembuka itu dicetak melalui sundulan memukau, sementara Kai Havertz juga turut menyumbang gol di pertandingan tersebut, menambah optimisme tentang potensi duet mereka.
Statistik Debut vs. Manchester United yang Membingungkan
Namun, cerita berbeda terjadi saat Gyokeres melakoni debut resminya di Premier League melawan Manchester United di Old Trafford. Meski Arsenal berhasil pulang dengan kemenangan tipis 1-0, performa Gyokeres secara individu jauh dari kata impresif.
Ia hanya bermain selama 60 menit sebelum digantikan oleh Kai Havertz. Selama di lapangan, statistiknya cukup mengecewakan:
- Hanya 21 sentuhan bola.
- Nol tembakan ke gawang.
- Nol operan sukses ke sepertiga akhir lapangan.
- Gagal dalam 10 duel berebut bola (termasuk 6 duel udara).
- Kehilangan bola 11 kali.
- Gagal menciptakan peluang.
Performa “datar” ini memicu keraguan. Banyak yang menilai Gyokeres kesulitan beradaptasi dengan intensitas Premier League dan kurang mendapatkan suplai bola yang memadai dari rekan-rekannya.
Debat Panas Pundit: Gyokeres vs. Havertz untuk Laga Penting
Debut Gyokeres yang kurang meyakinkan segera memicu perdebatan sengit di kalangan pengamat sepak bola top Inggris, terutama antara dua legenda, Jamie Carragher dan Gary Neville.
Jamie Carragher: Havertz Tetap Andalan Utama
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, secara terang-terangan meragukan kemampuan Gyokeres untuk menjadi ujung tombak Arsenal di laga-laga besar. Menurutnya, Mikel Arteta kemungkinan besar akan kembali mengandalkan Kai Havertz sebagai starter untuk pertandingan krusial, seperti saat menghadapi Liverpool.
“Jujur, menurutku mereka balik ke Havertz untuk pertandingan-pertandingan besar,” kata Carragher di Sky Sports. Ia menambahkan, “Aku masih percaya Gyokeres akan tetap main dan mencetak gol-gol, tapi Havertz adalah pemain yang terlampau penting untuk tidak dimainkan Arteta.”
Gary Neville: Duo Ini Justru Harus Dicoba!
Berbeda dengan Carragher, mantan kapten Manchester United, Gary Neville, justru membela Gyokeres. Ia menilai kritik terhadap debutnya terlalu berlebihan dan melihat potensi besar dalam diri striker Swedia tersebut. Neville bahkan memunculkan kemungkinan Arteta akan meracik taktik agar Gyokeres dan Havertz bisa bermain bersamaan.
“Arsenal butuh seorang penyerang tengah murni dan kini sudah memilikinya,” ucap Neville. Ia kemudian mengusulkan, “Mungkin memainkan Gyokeres dan Havertz bersama-sama adalah sesuatu yang harus ia coba.” Neville bahkan menyarankan Gabriel Martinelli, yang dinilai sedang kesulitan, bisa menjadi “korban” dari skema ini.
Mikel Arteta: Fleksibilitas Kunci Lini Depan Arsenal
Lalu, bagaimana pandangan sang arsitek Arsenal, Mikel Arteta, sendiri mengenai potensi duet Gyokeres dan Havertz?
Bukan Kompetisi, Tapi Opsi Tambahan
Sejak awal, Arteta telah menegaskan bahwa kehadiran Viktor Gyokeres bukanlah untuk berkompetisi dengan Kai Havertz, melainkan untuk memperkaya opsi taktik dan meningkatkan kualitas skuad. Ia melihat kedua pemain ini memiliki karakteristik yang berbeda dan saling melengkapi.
“Memiliki keduanya meningkatkan kualitas skuad dan memberi kami opsi yang fleksibel untuk menciptakan masalah bagi lawan,” jelas Arteta sebelumnya. Ia juga mengisyaratkan bahwa Havertz bisa didorong sedikit ke belakang, memberikan ruang bagi Gyokeres di lini depan.
Sinyal Positif dari Pramusim
Optimisme Arteta ini bukan tanpa dasar. Dalam laga pramusim melawan Athletic Bilbao, baik Gyokeres maupun Havertz sama-sama mencetak gol. Ini menjadi sinyal positif bahwa mereka bisa menemukan chemistry dan memberi dampak positif bagi tim. Arteta memuji respons tim yang bangkit di laga tersebut, khususnya penampilan Gyokeres dan Havertz.
Mungkinkah Gyokeres dan Havertz Main Bareng Arsenal?
Melihat perdebatan dan pandangan Mikel Arteta, potensi Gyokeres dan Havertz bermain bersama di Arsenal sangat mungkin terjadi. Ini adalah dilema positif bagi Arteta.
- Gyokeres adalah striker murni yang kuat dalam duel fisik, penahan bola, dan memiliki insting mencetak gol yang terbukti. Ia bisa menjadi titik fokus serangan di lini depan.
- Havertz, di sisi lain, sangat fleksibel. Ia bisa berperan sebagai gelandang serang, false nine, atau bahkan runner dari lini kedua. Kemampuannya dalam pergerakan tanpa bola dan kreativitas bisa membuka ruang bagi Gyokeres.
Skenario yang mungkin terjadi:
- Havertz bermain sebagai gelandang serang (nomor 8 atau 10) di belakang Gyokeres sebagai striker tunggal.
- Arsenal bisa menggunakan formasi dengan dua penyerang (jarang di era Arteta), di mana Gyokeres di depan dan Havertz sedikit di belakangnya.
- Havertz beroperasi di sayap kiri, sementara Gyokeres di tengah, meskipun ini mungkin mengorbankan pemain sayap lain seperti Martinelli atau Trossard.
Fleksibilitas ini akan membuat Arsenal lebih sulit ditebak lawan dan memberikan Arteta banyak pilihan untuk menyesuaikan strategi sesuai lawan.
Butuh Waktu: Belajar dari Legenda Arsenal
Wajar jika debut Gyokeres menuai sorotan. Namun, penting untuk diingat bahwa adaptasi di liga baru, apalagi Premier League yang terkenal cepat dan fisik, membutuhkan waktu. Legenda Arsenal seperti Ray Parlour bahkan mengingatkan para penggemar untuk bersabar, mengingat ikon klub sekelas Thierry Henry dan Dennis Bergkamp pun membutuhkan waktu untuk menemukan ketajaman mereka di awal karier bersama The Gunners.
“Henry baru mencetak gol pertama untuk Arsenal di pertandingan ke-9, sementara Bergkamp butuh delapan laga untuk membuka rekening golnya. Jadi, saya percaya Gyokeres akan baik-baik saja,” kata Parlour.
Pernyataan ini adalah pengingat penting bahwa proses adaptasi adalah hal yang lumrah. Gyokeres baru menjalani beberapa minggu latihan penuh setelah transfernya yang berlarut-larut. Ia membutuhkan waktu untuk memahami gaya bermain Arsenal dan membangun chemistry dengan rekan-rekan barunya.
Kesimpulan
Jadi, apa Gyokeres dan Havertz bisa main bareng Arsenal? Jawabannya adalah sangat mungkin! Meskipun debut Viktor Gyokeres kurang memuaskan, baik Mikel Arteta maupun para pundit seperti Gary Neville melihat potensi besar dalam kombinasi kedua pemain ini.
Kehadiran Gyokeres menambah dimensi baru di lini depan Arsenal yang kini memiliki striker murni dengan kemampuan fisik dan naluri gol yang kuat. Sementara itu, Kai Havertz dengan fleksibilitas dan kreativitasnya bisa menjadi pelengkap sempurna. Kita semua akan menantikan bagaimana Mikel Arteta meracik taktik dan memanfaatkan potensi maksimal dari duo menarik ini untuk membawa Arsenal meraih kejayaan di musim ini!
FAQ
Tanya: Apakah Viktor Gyokeres dan Kai Havertz bisa bermain bersama di lini depan Arsenal?
Jawab: Ya, ada potensi keduanya bisa bermain bersama dengan penyesuaian taktik oleh Mikel Arteta untuk memaksimalkan peran masing-masing.
Tanya: Bagaimana performa awal Viktor Gyokeres di Arsenal?
Jawab: Gyokeres menunjukkan awal yang menjanjikan dengan mencetak gol di laga pramusim melawan Athletic Bilbao.
Tanya: Apakah kedatangan Gyokeres akan membuat Kai Havertz kehilangan posisinya?
Jawab: Kehadiran Gyokeres bisa memicu pergeseran posisi atau perubahan peran bagi Havertz, namun bukan berarti ia akan kehilangan tempatnya.