Yogyakarta, zekriansyah.com – Setiap kali kalender FIFA Matchday tiba, antusiasme para pencinta sepak bola di seluruh dunia pasti meningkat. Ini adalah momen krusial bagi tim nasional untuk mengumpulkan poin demi memperbaiki ranking FIFA mereka, sekaligus menguji kekuatan tim dan strategi pelatih. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada tim yang memilih untuk menghadapi lawan dengan peringkat yang jauh di bawah mereka? Baru-baru ini, sorotan tertuju pada Timnas Malaysia yang beberapa kali dikaitkan dengan FIFA Matchday lawan tim peringkat 159 dunia. Apa sebenarnya yang terjadi di balik pilihan ini? Mari kita selami bersama.

Pilihan Malaysia untuk melawan tim berperingkat 159 dunia di FIFA Matchday menuai sorotan publik, memicu perdebatan strategi pengembangan tim dan peningkatan peringkat FIFA.
Malaysia dan Fenomena Lawan Peringkat 159 Dunia: Bukan Kali Pertama?
Fenomena FIFA Matchday lawan tim peringkat 159 dunia ini bukan hal baru bagi Timnas Malaysia. Pada Juni 2023 lalu, misalnya, Harimau Malaya sempat dibuat pusing mencari lawan setelah Yaman membatalkan agenda uji coba. Beruntung, di menit-menit akhir, Papua Nugini (yang saat itu menempati peringkat 159 FIFA) muncul sebagai pengganti.
Keputusan ini rupanya menuai kekecewaan dari para netizen Malaysia. Banyak yang membandingkan pilihan lawan ini dengan strategi Timnas Indonesia yang berani mendatangkan juara dunia Argentina di FIFA Matchday yang sama. Sebagai catatan, Papua Nugini sendiri pernah menjadi “lumbung gol” bagi Indonesia dengan kekalahan telak 0-6 pada ajang MNC Cup 2013. Hal ini tentu memunculkan pertanyaan: mengapa tim dengan peringkat lebih tinggi seperti Malaysia memilih lawan yang secara kertas lebih lemah?
Kontroversi FIFA Matchday September 2025: Tolak Indonesia, Pilih Singapura?
Kisah FIFA Matchday lawan tim peringkat 159 dunia kembali mencuat menjelang jeda internasional September 2025. Kali ini, Timnas Malaysia santer dikabarkan akan menghadapi Singapura, yang pada Juli 2025 tercatat berada di peringkat 159 FIFA. Rumor ini semakin panas karena sebelumnya, Malaysia disebut-sebut menolak ajakan uji coba dari Timnas Indonesia.
Tak hanya itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga secara resmi mengumumkan pengunduran diri dari CAFA Nations Cup 2025, sebuah turnamen yang seharusnya bisa menjadi ajang menguji kekuatan melawan tim-tim Asia Tengah. Alasan FAM adalah perubahan jadwal turnamen yang sebagian berada di luar kalender resmi FIFA, yang bisa menyulitkan ketersediaan pemain. Namun, banyak pihak berspekulasi bahwa pilihan lawan dengan peringkat lebih rendah ini juga didasari oleh pertimbangan taktis atau bahkan “cari aman” demi mendongkrak ranking FIFA.
Mengapa Pilih Lawan dengan Ranking Lebih Rendah?
Ada beberapa alasan di balik keputusan sebuah tim memilih lawan yang peringkatnya lebih rendah di FIFA Matchday:
- Strategi Poin Ranking: Kemenangan atas tim dengan peringkat lebih rendah tetap memberikan poin, meskipun tidak sebanyak mengalahkan tim kuat. Bagi tim yang ingin segera mendongkrak ranking FIFA mereka, ini bisa jadi strategi yang “aman”.
- Kebutuhan Taktis Tim: Pelatih mungkin ingin menguji formasi baru, memberikan menit bermain kepada pemain pelapis, atau membangun kepercayaan diri tim dengan menghadapi lawan yang tidak terlalu menekan.
- Ketersediaan Lawan: Terkadang, mencari lawan yang sesuai dan bersedia bertanding di FIFA Matchday bisa jadi tantangan tersendiri, terutama jika ada pembatalan mendadak seperti kasus Papua Nugini menggantikan Yaman.
Perbandingan Strategi FIFA Matchday: Indonesia vs Malaysia
Kontras dengan pendekatan Malaysia, Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong justru menunjukkan keberanian dengan memilih lawan-lawan kelas atas di FIFA Matchday. Contoh paling nyata adalah keberhasilan PSSI mendatangkan juara dunia Argentina pada Juni 2023, serta menghadapi Palestina yang memiliki peringkat lebih tinggi.
Pendekatan ini terbukti efektif dalam mendongkrak ranking FIFA Timnas Indonesia. Dari posisi 151 di Maret 2023, Indonesia terus merangkak naik, bahkan diproyeksikan akan menyalip Malaysia di masa depan. Reaksi netizen Malaysia yang membandingkan pilihan lawan kedua negara menjadi bukti bahwa publik juga memperhatikan strategi ini. Mereka merasa kecewa karena di saat negara tetangga berani menantang juara dunia, Harimau Malaya sibuk “menekan ranking FIFA dengan melawan tim seperti ini.”
Dampak Pilihan Lawan Terhadap Ranking FIFA dan Persepsi Publik
Pilihan FIFA Matchday lawan tim peringkat 159 dunia memang bisa memberikan dampak langsung pada ranking FIFA sebuah tim. Kemenangan akan menambah poin, sekalipun sedikit, yang secara kumulatif bisa membantu kenaikan peringkat. Namun, di sisi lain, strategi ini juga bisa memengaruhi persepsi publik dan kualitas perkembangan tim jangka panjang.
Bagi sebagian pihak, menghadapi tim yang lebih lemah secara terus-menerus mungkin tidak akan banyak membantu dalam menguji mental dan kemampuan tim saat berhadapan dengan lawan selevel atau lebih kuat di turnamen besar. Sementara itu, pilihan lawan yang berani, seperti yang dilakukan Timnas Indonesia, tidak hanya mendongkrak ranking tetapi juga memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan kepercayaan diri pemain di kancah internasional.
Kesimpulan
Pada akhirnya, pilihan lawan di FIFA Matchday adalah keputusan strategis yang diambil oleh federasi dan pelatih masing-masing tim. Baik itu memilih FIFA Matchday lawan tim peringkat 159 dunia untuk mendongkrak poin secara “aman” atau berani menantang tim top dunia, setiap keputusan memiliki konsekuensinya sendiri terhadap ranking FIFA dan perkembangan tim.
Yang jelas, dinamika ini terus membuat dunia sepak bola, khususnya di Asia Tenggara, tetap menarik untuk diikuti. Kita tunggu saja bagaimana strategi ini akan memengaruhi perjalanan Timnas Malaysia dan Timnas Indonesia di masa mendatang!
FAQ
Tanya: Mengapa timnas sepak bola memilih lawan dengan peringkat FIFA yang jauh lebih rendah?
Jawab: Pilihan ini seringkali dilakukan untuk mengamankan poin FIFA, menguji pemain baru, atau mencoba taktik tanpa tekanan tinggi.
Tanya: Apa keuntungan bagi timnas yang bermain melawan tim dengan peringkat FIFA yang lebih rendah?
Jawab: Kemenangan melawan tim berperingkat lebih rendah dapat memberikan tambahan poin FIFA yang signifikan, membantu memperbaiki peringkat tim.
Tanya: Apakah ada alasan strategis lain selain mengumpulkan poin FIFA dalam memilih lawan yang lebih lemah?
Jawab: Ya, ini bisa menjadi kesempatan untuk memberikan jam terbang kepada pemain muda atau mencoba formasi baru dengan risiko kekalahan yang lebih kecil.