Fluktuasi Harga Emas Antam (ANTM) di Selasa Juni: Panduan Lengkap untuk Investor Cerdas

Dipublikasikan 24 Juni 2025 oleh admin
Finance

Setiap hari Selasa di bulan Juni, perhatian para investor dan masyarakat luas kerap tertuju pada pergerakan harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Emas, sebagai aset safe haven yang tak lekang oleh waktu, selalu menawarkan dinamika menarik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global. Memahami fluktuasi ini, termasuk bagaimana harga emas Antam bergerak di hari Selasa pada bulan Juni, bukan sekadar melihat angka, melainkan menyelami lanskap ekonomi yang lebih luas serta potensi investasi jangka panjang.

Fluktuasi Harga Emas Antam (ANTM) di Selasa Juni: Panduan Lengkap untuk Investor Cerdas

Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai dinamika harga emas Antam yang terjadi pada hari Selasa di bulan Juni, khususnya tahun 2025, lengkap dengan analisis mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhinya, perhitungan pajak yang relevan, serta prospek investasi emas Antam di tengah tren global. Kami akan menyajikan informasi secara komprehensif, mengalir secara natural, dan dioptimalkan agar mudah ditemukan serta dipahami oleh Anda yang mencari kejelasan di balik kilau logam mulia.

Dinamika Harga Emas Antam di Bulan Juni 2025: Potret Pergerakan Harian

Bulan Juni 2025 menyajikan gambaran yang menarik terkait pergerakan harga emas Antam. Pada beberapa hari Selasa di bulan ini, tercatat adanya koreksi harga yang patut dicermati oleh para pelaku pasar.

Pada Selasa, 24 Juni 2025, harga emas batangan Antam mengalami penurunan signifikan sebesar Rp10.000 per gram. Dari yang sebelumnya stabil di level Rp1.942.000 per gram selama dua hari terakhir, harga emas Antam kini berada di posisi Rp1.932.000 per gram. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada harga jual, melainkan juga pada harga buyback atau harga beli kembali oleh Antam, yang ikut merosot Rp10.000 menjadi Rp1.776.000 per gram. Selisih antara harga jual dan buyback pada tanggal tersebut tercatat sebesar Rp156.000 per gram.

Sebelumnya, pada Selasa, 17 Juni 2025, harga emas Antam juga menunjukkan tren penurunan yang lebih drastis. Tercatat harga emas batangan melorot sebesar Rp18.000 menjadi Rp1.950.000 per gram. Harga ini turun dari posisi Rp1.968.000 per gram pada Senin, 16 Juni 2025, yang sempat mengalami kenaikan Rp8.000. Serupa dengan harga jual, harga buyback emas Antam pada tanggal tersebut juga turun Rp18.000 menjadi Rp1.794.000 per gram.

Untuk memberikan konteks, perlu diingat bahwa rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) harga emas Antam pernah mencapai level Rp2.039.000 per gram, yang tercipta pada 22 April 2025. Pergerakan harga pada Juni 2025 ini menunjukkan bahwa meskipun sempat mencapai puncaknya, dinamika pasar tetap membawa koreksi harga dari waktu ke waktu.

Berikut adalah rincian harga pecahan emas batangan Antam yang tercatat pada Selasa, 24 Juni 2025, yang dapat menjadi referensi bagi Anda:

  • Emas Antam 0,5 gram: Rp1.016.000
  • Emas Antam 1 gram: Rp1.932.000
  • Emas Antam 2 gram: Rp3.804.000
  • Emas Antam 3 gram: Rp5.681.000
  • Emas Antam 5 gram: Rp9.435.000
  • Emas Antam 10 gram: Rp18.815.000
  • Emas Antam 25 gram: Rp46.912.000
  • Emas Antam 50 gram: Rp93.745.000
  • Emas Antam 100 gram: Rp187.412.000
  • Emas Antam 250 gram: Rp468.265.000
  • Emas Antam 500 gram: Rp936.320.000
  • Emas Antam 1.000 gram: Rp1.872.600.000

Catatan: Harga di atas belum termasuk pajak dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu cek laman resmi Logam Mulia untuk informasi terkini.

Memahami Potensi Untung Rugi: Perspektif Jangka Panjang Investasi Emas

Meskipun harga emas Antam menunjukkan fluktuasi harian, bahkan mingguan, penting bagi investor untuk melihat gambaran yang lebih besar. Emas seringkali dipandang sebagai investasi jangka panjang yang dapat memberikan perlindungan nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Fluktuasi harian, seperti yang terjadi pada hari Selasa di bulan Juni, adalah bagian alami dari pasar komoditas.

Untuk menggambarkan potensi keuntungan dan kerugian, mari kita tinjau kalkulasi ilustratif berdasarkan data historis harga buyback emas Antam pada 24 Juni 2025 (Rp1.776.000 per gram) dibandingkan dengan harga beli pada beberapa kurun waktu sebelumnya:

  • Membeli pada 17 Juni 2025 (Rp1.950.000 per gram): Potensi rugi sekitar -8,92%.
  • Membeli pada 24 Mei 2025 (Rp1.930.000 per gram): Potensi rugi sekitar -7,98%.
  • Membeli pada 24 Maret 2025 (Rp1.765.000 per gram): Potensi untung sekitar 0,62%.
  • Membeli pada 24 Desember 2024 (Rp1.520.000 per gram): Potensi untung sekitar 16,84%.
  • Membeli pada 24 September 2024 (Rp1.443.000 per gram): Potensi untung sekitar 23,08%.
  • Membeli pada 24 Juni 2024 (Rp1.360.000 per gram): Potensi untung sekitar 30,59%.
  • Membeli pada 24 Maret 2024 (Rp1.203.000 per gram): Potensi untung sekitar 47,63%.
  • Membeli pada 24 Desember 2023 (Rp1.132.000 per gram): Potensi untung sekitar 56,89%.
  • Membeli pada 24 September 2023 (Rp1.079.000 per gram): Potensi untung sekitar 64,60%.

Data ini secara jelas menunjukkan bahwa meskipun investasi emas dapat mengalami kerugian dalam jangka pendek (misalnya, jika dibeli pada Mei atau Juni 2025 dan langsung dijual kembali pada 24 Juni 2025), potensi keuntungan jangka panjangnya sangatlah signifikan. Emas terbukti mampu memberikan profit yang substansial bagi investor yang memiliki horizon waktu lebih panjang, bahkan mencapai puluhan persen dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. Ini menegaskan posisi emas sebagai aset strategis untuk diversifikasi portofolio dan investasi yang berorientasi pada masa depan.

Pajak Emas Antam: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Dalam setiap transaksi jual beli emas batangan Antam, baik itu pembelian maupun penjualan kembali (buyback), terdapat ketentuan pajak yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017. Memahami ketentuan ini sangat penting agar Anda dapat menghitung potensi keuntungan dan kerugian secara akurat.

Pajak Pembelian Emas

Setiap pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Besaran pajak ini berbeda tergantung status kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP):

  • Bagi pemegang NPWP: Dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% dari total nilai transaksi.
  • Bagi non-NPWP: Dikenakan PPh 22 sebesar 0,9% dari total nilai transaksi.

Pajak ini akan dipotong langsung saat transaksi pembelian emas dilakukan, dan setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Pajak Penjualan Kembali (Buyback) Emas

Ketika Anda menjual kembali emas batangan ke Antam, PPh 22 juga akan dikenakan jika nominal transaksi melebihi Rp10 juta. Besaran pajak untuk buyback adalah sebagai berikut:

  • Bagi pemegang NPWP: Dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% dari total nilai buyback.
  • Bagi non-NPWP: Dikenakan PPh 22 sebesar 3% dari total nilai buyback.

Potongan pajak ini akan langsung dipangkas dari total nilai buyback yang Anda terima. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhitungkan dampak pajak ini dalam setiap keputusan investasi emas Anda.

Faktor-faktor Global yang Menggerakkan Harga Emas Antam

Pergerakan harga emas Antam di pasar domestik sangat erat kaitannya dengan dinamika harga emas di pasar global. Penurunan harga emas Antam yang terjadi pada beberapa hari Selasa di bulan Juni 2025, misalnya, senada dengan pelemahan harga emas dunia. Pada 24 Juni 2025, harga emas dunia di pasar spot sempat ditutup di US$3.368,48 per troy ons, setelah sebelumnya terpangkas dari kenaikan tertingginya dalam intraday.

Beberapa faktor kunci yang secara signifikan memengaruhi harga emas dunia, dan pada gilirannya harga emas Antam, meliputi:

  1. Ketidakpastian Makroekonomi dan Fiskal Amerika Serikat (AS): Gejolak dalam kebijakan ekonomi dan fiskal AS seringkali memicu investor untuk mencari aset yang lebih aman (safe haven), dan emas adalah pilihan utama. Ketidakjelasan ini dapat mendorong kenaikan harga emas.
  2. Ketegangan Geopolitik: Konflik atau ketidakstabilan politik di berbagai belahan dunia cenderung meningkatkan permintaan akan emas sebagai tempat berlindung modal. Misalnya, laporan menunjukkan bahwa perkembangan harga emas dunia yang bullish juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik.
  3. Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral (Terutama The Fed): Perubahan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve) memiliki dampak besar. Kenaikan suku bunga cenderung membuat emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil, sementara penurunan suku bunga dapat mendongkrak daya tarik emas.
  4. Nilai Tukar Dolar AS: Emas umumnya dihargai dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaan cenderung menurun, dan sebaliknya.
  5. Inflasi: Emas secara historis dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, daya beli uang menurun, dan investor beralih ke emas untuk menjaga nilai kekayaan mereka.

Analis pasar memproyeksikan bahwa selama ketidakpastian geopolitik dan ketidakjelasan fiskal AS masih berlanjut, potensi bullish atau penguatan harga emas tetap terbuka lebar. Bahkan, ada proyeksi teknikal dan fundamental yang menunjukkan peluang emas bisa melanjutkan penguatan hingga ke level US$3.600 per troy ons. Hal ini memberikan sinyal positif bagi prospek investasi emas Antam di masa mendatang.

Strategi Antam (ANTM) di Tengah Tren Bullish Emas Dunia

Di tengah tren kenaikan harga emas dunia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak tinggal diam. Emiten logam mulia ini berencana memacu kegiatan eksplorasi guna memaksimalkan momentum bullish harga emas saat ini. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Antam untuk menjaga pasokan dan memanfaatkan peluang pasar yang ada.

Beberapa inisiatif strategis Antam meliputi:

  • Peningkatan Eksplorasi: Antam sedang mengkaji potensi eksplorasi di sejumlah daerah strategis, termasuk di Jawa dan Aceh. Secara khusus, Antam berencana mengevaluasi kembali potensi cadangan emas di wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang dimiliki, salah satunya tambang emas di Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Harapannya, tambang ini masih menyimpan potensi emas yang dapat dimaksimalkan melalui perpanjangan IUP setelah studi kelayakan dan reevaluasi.
  • Alokasi Investasi (Capex): Untuk tahun 2025, Antam menyiapkan anggaran investasi sebesar Rp7 triliun atau sekitar US$500 juta. Anggaran ini akan difokuskan pada pengembangan proyek-proyek strategis.
  • Pembangunan Pabrik Pencetakan Emas: Salah satu proyek strategis yang dibidik adalah pembangunan pabrik pencetakan emas di Gresik, Jawa Timur. Ini akan memperkuat kapasitas produksi dan distribusi Antam.
  • Penyelesaian Proyek Strategis Lainnya: Perseroan juga akan fokus pada penyelesaian proyek Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah yang berlokasi di Kalimantan Barat, menunjukkan diversifikasi bisnis Antam di sektor pertambangan.
  • Posisi Keuangan yang Kuat: Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho Rudjito, menegaskan bahwa Antam saat ini tidak memiliki utang bank dalam neracanya. Posisi keuangan yang sangat kuat ini memungkinkan Antam untuk menjajaki opsi pendanaan dari perbankan guna mendukung realisasi investasi besar tersebut, yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Langkah-langkah ekspansi Antam ini, meskipun memiliki proses jangka panjang dan risiko tinggi (mulai dari perizinan hingga ketidakpastian cadangan), dipandang sebagai momentum strategis. Selama ekspansi dilakukan secara bertahap dan dengan mitigasi risiko yang kuat, peluang untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi Antam dan investornya masih terbuka lebar.

Tips Memantau dan Berinvestasi Emas Antam Secara Cerdas

Bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi emas Antam, atau sekadar ingin memantau pergerakan harganya, berikut adalah beberapa tips cerdas yang dapat Anda terapkan:

  1. Pantau Harga Secara Rutin dari Sumber Resmi: Selalu andalkan informasi harga dari laman resmi Logam Mulia (LogamMulia.com) atau toko resmi rekanan Antam. Harga dapat berubah setiap hari, bahkan dalam hitungan jam.
  2. Pahami Perbedaan Harga Jual dan Buyback: Sadari bahwa ada selisih antara harga Anda membeli emas dan harga Anda menjualnya kembali. Ini adalah biaya yang perlu diperhitungkan dalam strategi investasi Anda.
  3. Perhatikan Ketentuan Pajak: Jangan lupakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 yang dikenakan baik saat membeli maupun menjual emas. Siapkan NPWP Anda untuk mendapatkan potongan pajak yang lebih rendah.
  4. Fokus pada Investasi Jangka Panjang: Emas lebih cocok sebagai investasi jangka panjang. Hindari panik saat terjadi penurunan harga sesaat, karena tren historis menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan dalam periode waktu yang lebih panjang.
  5. Diversifikasi Portofolio: Emas adalah aset safe haven yang baik, tetapi bukan satu-satunya. Pertimbangkan untuk diversifikasi portofolio investasi Anda dengan aset lain untuk mengelola risiko secara optimal.
  6. Ikuti Berita Ekonomi Global: Harga emas sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro global, terutama di Amerika Serikat, serta perkembangan geopolitik. Tetaplah terinformasi untuk memahami faktor-faktor pendorong harga.

Kesimpulan

Pergerakan harga emas Antam, termasuk dinamika yang terjadi pada hari Selasa di bulan Juni 2025, adalah cerminan kompleks dari interaksi antara penawaran dan permintaan domestik serta faktor-faktor ekonomi dan geopolitik global. Meskipun ada koreksi harga dalam jangka pendek, data historis menegaskan bahwa emas Antam tetap merupakan aset investasi yang menjanjikan dalam perspektif jangka panjang, menawarkan potensi keuntungan yang substansial dan berfungsi sebagai lindung nilai yang efektif.

Memahami secara mendalam struktur harga, implikasi pajak, serta strategi perusahaan seperti Antam dalam menghadapi tren pasar, adalah kunci bagi investor cerdas. Dengan memantau informasi dari sumber terpercaya dan menerapkan strategi investasi yang matang, Anda dapat mengoptimalkan potensi dari kilauan emas Antam di tengah gejolak pasar. Emas bukan sekadar logam mulia, melainkan sebuah instrumen strategis yang, jika dikelola dengan bijak, dapat menjadi pilar kekuatan finansial Anda di masa depan.