Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, pergerakan di bursa pelatih bisa membawa dampak besar bagi keuangan sebuah klub raksasa Italia? Itulah yang sedang dialami Juventus. Kabar ketertarikan Bayer Leverkusen pada mantan pelatih mereka, Thiago Motta, ternyata bisa menjadi angin segar finansial yang tak terduga bagi Si Nyonya Tua. Bagaimana ceritanya? Mari kita bedah lebih dalam.
Mengapa Thiago Motta Jadi Sorotan Klub Bundesliga?
Nama Thiago Motta memang sedang naik daun di kancah kepelatihan Eropa. Setelah sukses membawa Bologna tampil mengejutkan dan meraih tiket Liga Champions, Motta sempat dikaitkan erat dengan Juventus. Namun, ceritanya tidak berjalan mulus di Turin. Ia diberhentikan dari posisinya kurang dari setahun setelah ditunjuk, meski kontraknya dengan Juventus masih berlaku hingga 2027.
Di sisi lain, raksasa Bundesliga, Bayer Leverkusen, tengah mencari juru taktik baru. Mereka baru saja memecat Erik Ten Hag setelah hanya dua pertandingan melatih klub. Situasi ini tentu mendesak mereka untuk segera menemukan pengganti yang pas. Apalagi, Leverkusen baru saja kehilangan momentum besar setelah pelatih sukses mereka sebelumnya, Xabi Alonso, hijrah ke Real Madrid, dan beberapa pemain kunci seperti Florian Wirtz serta Jeremy Frimpong juga berpotensi meninggalkan klub. Motta, dengan rekam jejaknya yang solid, masuk dalam daftar kandidat utama mereka.
Durian Runtuh untuk Juventus: Penghematan Ratusan Miliar Rupiah
Inilah bagian yang paling menarik bagi para petinggi Juventus. Meski Thiago Motta sudah tidak lagi melatih tim, klub asal Turin itu masih harus menanggung beban gajinya hingga kontraknya berakhir pada 2027. Bayangkan, gaji sebesar sekitar €4 juta bersih per musim harus dibayarkan untuk seseorang yang tidak lagi berkontribusi di lapangan!
Namun, jika Motta menerima tawaran dari Bayer Leverkusen, maka Juventus secara otomatis akan terbebas dari kewajiban membayar sisa kontrak tersebut. Menurut laporan dari TuttoMercatoWeb dan media Italia lainnya, potensi penghematan yang bisa didapat Juventus tidak main-main, mencapai €15 juta atau sekitar Rp260-290 miliar!
Angka fantastis ini tentu akan sangat membantu keuangan Bianconeri yang sedang berupaya melakukan restrukturisasi dan penguatan skuad. Ini adalah skenario “win-win” bagi Juventus:
- Beban gaji berkurang: Dana yang seharusnya untuk Motta bisa dialihkan ke area lain.
- Fokus pada alokasi dana: Klub bisa lebih leluasa mengalokasikan anggaran untuk transfer pemain atau pengembangan infrastruktur.
Dilema Thiago Motta: Istirahat atau Kembali Melatih?
Meski tawaran dari Bayer Leverkusen menggiurkan dan sangat diharapkan oleh Juventus, Thiago Motta sendiri dilaporkan belum sepenuhnya yakin. Sumber seperti Tuttosport menyebutkan bahwa Motta lebih condong untuk mengambil cuti panjang dan menghindari proyek yang dianggap “kurang stabil”.
Wajar saja, Motta saat ini masih menerima gaji penuh dari Juventus, jadi ia tidak perlu terburu-buru mencari pekerjaan baru. Proyek di Leverkusen, yang baru saja kehilangan momentum dan kemungkinan ditinggal bintang-bintangnya, mungkin bukan pilihan ideal bagi pelatih yang ingin membangun tim dengan fondasi yang kuat. Namun, para petinggi Juventus tentu berharap Motta bisa diyakinkan untuk segera kembali ke dunia kepelatihan.
Kesimpulan
Situasi seputar Thiago Motta dan ketertarikan Bayer Leverkusen bukan hanya drama di bursa pelatih, tetapi juga berita besar bagi Juventus. Potensi penghematan hingga ratusan miliar rupiah menjadi berkah finansial yang sangat dinantikan oleh Bianconeri.
Meskipun Motta masih mempertimbangkan masa depannya—apakah akan mengambil cuti panjang atau menerima tantangan baru—harapan manajemen Juventus sangat jelas: melihat sang mantan pelatih segera menemukan klub baru. Mari kita nantikan bagaimana akhir dari saga transfer pelatih ini, apakah incar Thiago Motta Leverkusen bikin Juventus ketiban rezeki nomplok, atau Motta memilih jalannya sendiri.