Terungkap! **Engineer Apple Kecewa Desain iPhone Lipat Mirip** Galaxy Z Fold, Ada Apa?

Dipublikasikan 25 Juli 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Para penggemar Apple di seluruh dunia mungkin sudah lama menanti kehadiran iPhone lipat. Bayangan sebuah perangkat revolusioner yang bisa dilipat, dengan sentuhan desain dan inovasi khas Apple, selalu menjadi mimpi. Namun, di balik antusiasme itu, sebuah kabar mengejutkan datang dari internal Apple sendiri: para engineer Apple kecewa dengan prototipe awal desain iPhone lipat mereka yang disebut-sebut mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold.

Terungkap! **Engineer Apple Kecewa Desain iPhone Lipat Mirip** Galaxy Z Fold, Ada Apa?

Perbandingan desain iPhone lipat yang dilaporkan memiliki kemiripan dengan Samsung Galaxy Z Fold menuai kekecewaan di kalangan engineer Apple.

Mengapa para insinyur yang dikenal perfeksionis ini merasa tidak puas? Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai bocoran desain, tantangan yang dihadapi Apple, dan ekspektasi tinggi yang menyelimuti kehadiran iPhone Fold pertama mereka. Mari kita selami fakta-fakta menarik di baliknya!

Ketika Harapan Bertemu Realita: Desain iPhone Lipat Mirip Kompetitor?

Rumor tentang iPhone lipat sudah berhembus kencang selama beberapa tahun terakhir. Kini, dengan target peluncuran paling cepat pada tahun 2026, detail mengenai prototipe awal mulai terkuak. Jurnalis teknologi terpercaya dari Bloomberg, Mark Gurman, melaporkan bahwa iPhone lipat Apple akan mengusung konsep “foldable book” atau seperti buku yang bisa dibuka-tutup.

Konsep ini, sayangnya, langsung memicu kekecewaan di kalangan internal. “Engineer Apple kecewa karena iPhone lipat itu mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold,” ungkap Gurman. Padahal, Apple selama ini dikenal sebagai pionir yang selalu menghadirkan desain orisinal dan inovatif. Rasa tidak puas ini muncul karena desain prototipe dianggap terlalu generik dan belum mencerminkan identitas unik Apple, malah terlihat seperti mengikuti jejak kompetitor.

Standar Tinggi Apple: Lebih Tipis, Lebih Kuat, Tanpa Lipatan

Meskipun desain iPhone lipat awalnya disebut mirip kompetitor, Apple tetap memegang teguh standar kualitasnya yang sangat tinggi. Mereka tidak ingin sekadar ikut-ikutan tren, melainkan ingin menciptakan perangkat ponsel lipat yang benar-benar superior. Beberapa target utama yang sedang dikejar Apple antara lain:

  • Bodi Lebih Tipis: Dibandingkan dengan Galaxy Z Fold, Apple berambisi membuat iPhone Fold jauh lebih ramping saat dilipat maupun dibuka.
  • Layar Bebas Lipatan (Crease-Free): Ini adalah salah satu keluhan umum pada ponsel lipat yang ada di pasaran. Apple ingin meminimalkan, bahkan menghilangkan bekas lipatan pada layar agar pengalaman visual terasa mulus sempurna.
  • Ketahanan Engsel yang Luar Biasa: Engsel menjadi komponen krusial pada smartphone lipat. Apple menargetkan engsel yang sangat kuat, tahan lama, dan mampu beroperasi mulus dalam jangka panjang, bahkan disebut-sebut akan menggunakan material baja tahan karat dan titanium.
  • Performa iOS Optimal di Layar Fleksibel: Integrasi hardware dan software menjadi kunci. Apple ingin memastikan pengalaman pengguna iOS tetap lancar dan intuitif di layar yang bisa dilipat.

Tantangan teknis untuk mencapai standar ini memang tidak main-main. Mulai dari material layar fleksibel, desain engsel yang kompleks, hingga menjaga daya tahan baterai dalam bodi yang ringkas, semua membutuhkan riset dan pengembangan mendalam.

Mengapa Apple Lambat tapi Hati-Hati?

Jika Samsung sudah merilis berbagai generasi Galaxy Z Fold dan Z Flip, mengapa Apple baru akan meluncurkan iPhone lipat pertamanya pada 2026? Jawabannya terletak pada pendekatan konservatif Apple. Mereka tidak terburu-buru mengikuti tren pasar jika belum yakin bisa menyempurnakan produk tersebut.

“Apple ingin iPhone memiliki tanda lipatan yang minimal pada layar atau bahkan tidak ada sama sekali. Ini berpotensi menjadi alasan penundaan peluncuran,” kata Mark Gurman. Daripada merilis produk yang setengah jadi, Apple memilih untuk menghabiskan waktu lebih lama dalam pengembangan, memastikan setiap detail sesuai dengan ekspektasi kualitas dan inovasi mereka. Mereka bahkan dikabarkan bekerja sama dengan Samsung Display, pemasok layar OLED lipat eksklusif, untuk mencapai tujuan ini.

Momen Penentuan: Akankah iPhone Fold Meluncur di 2026?

Dengan segala tantangan dan ambisi yang ada, tahun 2026 menjadi momen krusial bagi Apple. Jika semua berjalan lancar, iPhone lipat ini berpotensi menjadi “game changer” yang menetapkan standar baru di pasar ponsel lipat, seperti yang terjadi saat iPhone pertama kali merevolusi industri smartphone pada 2007.

Meski demikian, ekspektasi pasar sangat tinggi. Jika iPhone Fold hanya menyuguhkan desain iPhone lipat mirip dengan yang sudah ada tanpa nilai tambah signifikan, kritik dari engineer internal bisa jadi cerminan sentimen publik. Apalagi, harganya diprediksi akan sangat premium, berkisar antara US$ 2.000 – US$ 2.500 atau sekitar Rp 32,4 juta – Rp 40,5 juta.

Spesifikasi Bocoran iPhone Lipat (Prediksi):

  • Ukuran Layar Terbuka: 7,5 – 7,8 inci
  • Ukuran Layar Eksternal: Sekitar 5,5 inci
  • Kamera Belakang: Pengaturan lensa ganda
  • Ketebalan (Terlipat): 9 – 9,5 milimeter
  • Ketebalan (Terbuka): 4,5 – 4,8 milimeter
  • Engsel: Baja tahan karat dan titanium
  • Chip: Generasi terbaru A20 atau A21 Pro
  • Layar Internal: ProMotion OLED 120Hz (dipasok Samsung)
  • Keamanan: Touch ID pada tombol daya
  • Fitur Tambahan: Berbasis AI, sel baterai berdensitas tinggi

Kesimpulan

Kekecewaan para engineer Apple terhadap desain iPhone lipat yang disebut-sebut mirip dengan kompetitor memang menjadi sorotan menarik. Ini menunjukkan betapa tingginya standar yang mereka miliki untuk setiap produk yang dirilis. Apple tidak ingin sekadar mengikuti tren, melainkan ingin mendefinisikan ulang kategori tersebut.

Kita semua menantikan apakah iPhone Fold di tahun 2026 nanti akan mampu mengatasi tantangan ini. Apakah Apple akan berhasil menghadirkan sebuah ponsel lipat yang benar-benar inovatif, bebas lipatan, super tipis, dan penuh identitas khas Apple? Atau justru hanya menjadi sebuah adaptasi yang terlambat masuk ke pasar? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Satu hal yang pasti, Apple akan terus menjadi pusat perhatian dalam dunia teknologi.