Kontroversi Duel El Rumi vs Jefri Nichol: **Benarkah Tindakan Wasit Stop Duel Rumi Jefri** Itu Tepat?

Dipublikasikan 11 Agustus 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pertandingan tinju selebritas antara El Rumi dan Jefri Nichol pada ajang Superstar Knockout Vol. 3, Sabtu (9/8) lalu, menyisakan perdebatan hangat. Bagaimana tidak, duel yang sangat dinanti ini berakhir hanya dalam waktu kurang dari satu menit! Keputusan wasit untuk menghentikan laga begitu cepat memicu pertanyaan: benarkah tindakan wasit stop duel Rumi Jefri ini sudah sesuai aturan dan demi kebaikan bersama? Mari kita bedah lebih dalam.

Kontroversi Duel El Rumi vs Jefri Nichol: **Benarkah Tindakan Wasit Stop Duel Rumi Jefri** Itu Tepat?

Wasit hentikan duel El Rumi vs Jefri Nichol tuai perdebatan, benarkah keputusannya tepat demi keselamatan atlet?

Duel Kilat dan Insiden Dislokasi Bahu

Sejak bel pembuka berbunyi di Jakarta International Convention Center (JICC), El Rumi langsung melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah kepala Jefri Nichol. Jefri, yang mencoba bertahan dengan cross guard, terlihat kewalahan. Hanya sekitar 30 detik duel berjalan, Jefri terlihat menepuk-nepuk bahu kanannya dengan tangan kiri.

Melihat kondisi tersebut, wasit segera memisahkan kedua petarung dan menghentikan pertandingan. Ternyata, Jefri Nichol mengalami dislokasi bahu, sebuah cedera yang membuatnya tak bisa lagi mempertahankan diri dari serangan El Rumi. Kemenangan pun diberikan kepada El Rumi melalui Technical Knockout (TKO) atau Referee Stoped Contest (RSC).

Prioritas Utama: Keselamatan Petinju

Menurut peraturan tinju internasional, seperti yang dijelaskan oleh England Boxing dan ABC Boxing, seorang wasit memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi atlet dari cedera yang lebih parah. Keselamatan petinju adalah hal yang paling utama.

Jika seorang petinju tidak mampu lagi melindungi dirinya akibat cedera—misalnya dislokasi bahu seperti yang dialami Jefri—wasit wajib menghentikan pertandingan secepatnya. Ini dilakukan untuk mencegah pukulan lebih lanjut yang bisa memperparah kondisi sang atlet.

Namun, dalam ajang tinju resmi, ada prosedur tambahan. Wasit seharusnya memanggil dokter ringside untuk memeriksa petinju yang cedera. Jika dokter memutuskan petinju tidak bisa melanjutkan, barulah pertarungan dihentikan dan lawan dinyatakan sebagai pemenang. Wasit juga tidak boleh meninggalkan petinju yang cedera sendirian di atas ring hingga tim medis mengambil alih.

Sudut Pandang Kubu Jefri Nichol: Prosedur yang Terlewat?

Kubu Jefri Nichol, khususnya sang pelatih Max Metino, merasa kecewa dengan keputusan wasit. Menurut Jefri, ia baru terkena sekitar tujuh pukulan saat laga dihentikan. Max Metino berpendapat bahwa seharusnya ada prosedur yang lebih lengkap sebelum wasit menghentikan pertandingan.

Max Metino menegaskan:

“Seharusnya diberi waktu 5 menit untuk medical check up. Yang berhak memberhentikan pertarungan itu adalah dokter. Begitu dokter bilang cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, baru itu wasitnya boleh memberhentikan, menghentikan pertandingan, stop pertandingan, nyatakan kalah TKO.”

Bahkan, Max mengaku sempat berhasil mengembalikan posisi bahu Jefri di atas ring dalam waktu singkat, sebelum wasit menyatakan pertandingan usai. “Belum sampai 5 menit, saya sudah berhasil membalikkan keadaan. Udah siap lagi, tiba-tiba dibilang udah selesai,” tambahnya.

Penjelasan dari Sudut Pandang Pelatih Tinju Independen

Pelatih tinju Rudy Golden Boy juga memberikan pandangannya terkait insiden ini. Ia melihat adanya miskomunikasi antara Jefri Nichol dan wasit. Menurut Rudy, saat dislokasi bahu terjadi, Jefri seharusnya tetap memberikan sinyal cedera sambil mempertahankan pertahanan (defense).

Rudy menjelaskan:

“Tapi semalam, dia malah membiarkan El Rumi menyerang sampai 10 pukulan masuk. Kalau dia masih bisa ngeblok atau menghindar sambil minta waktu, mungkin pertandingan dilanjutkan. Tapi kalau bertahan saja sudah tidak bisa, itu bahaya. Wasit berhak menghentikan.”

Rudy Golden Boy juga menekankan bahwa keputusan menghentikan laga sepenuhnya berada di tangan wasit dan badan sanksi (sanction body), bukan promotor. Hal ini demi keselamatan petinju di atas segalanya.

Kesimpulan: Antara Aturan dan Sensasi

Jadi, benarkah tindakan wasit stop duel Rumi Jefri itu? Jika dilihat dari aturan tinju internasional yang memprioritaskan keselamatan petinju di atas segalanya, keputusan wasit untuk menghentikan laga saat Jefri Nichol tidak lagi mampu bertahan karena dislokasi bahu adalah tindakan yang sah dan bertujuan baik. Wasit mencegah cedera yang lebih serius.

Namun, kritik dari kubu Jefri Nichol mengenai prosedur pemeriksaan medis oleh dokter ringside yang terlewatkan juga patut menjadi catatan penting bagi penyelenggaraan ajang serupa di masa depan. Duel singkat 38 detik ini memang menyisakan kontroversi, namun satu hal yang jelas: dalam olahraga bela diri, keselamatan atlet adalah harga mati yang tidak bisa ditawar. Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia tinju, baik profesional maupun hiburan.

FAQ

Tanya: Mengapa wasit menghentikan pertandingan tinju El Rumi vs Jefri Nichol begitu cepat?
Jawab: Wasit menghentikan pertandingan karena Jefri Nichol mengalami dislokasi bahu dan tidak dapat melanjutkan pertarungan demi keselamatannya.

Tanya: Apa itu TKO atau RSC dalam konteks pertandingan tinju?
Jawab: TKO (Technical Knockout) atau RSC (Referee Stoped Contest) adalah kemenangan yang diberikan ketika wasit menghentikan pertandingan karena salah satu petinju tidak mampu melanjutkan pertarungan akibat cedera atau ketidakmampuan bertahan.

Tanya: Apakah keputusan wasit menghentikan duel El Rumi vs Jefri Nichol sudah sesuai aturan tinju?
Jawab: Ya, keputusan wasit untuk menghentikan pertandingan demi keselamatan petinju adalah tindakan yang sesuai dengan peraturan tinju internasional.