Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola Inggris sedang heboh dengan performa Manchester United yang tak kunjung membaik. Di tengah badai kritik dan hasil buruk, sorotan tajam datang dari eks pemain Liverpool, yang kini melihat ada masalah fundamental di Old Trafford. Bukan soal kualitas skuad bersaing, melainkan terletak pada masalah Ruben Amorim, sang manajer baru.
Mantan pemain Liverpool soroti masalah taktik Ruben Amorim sebagai penyebab utama kegagalan Manchester United bersaing di liga.
Yuk, kita telusuri lebih dalam kenapa para legenda dari klub rival justru angkat bicara tentang situasi pelik yang dialami Setan Merah ini.
Suara Kritis dari Anfield: Kenapa Skuad MU Sulit Bersaing?
Musim 2025/2026 baru saja dimulai, tapi Manchester United sudah terjerembab dalam hasil yang mengecewakan. Setelah belanja lebih dari 200 juta poundsterling untuk mendatangkan penyerang-penyerang top seperti Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha, harapan untuk bangkit justru kandas. Mereka kalah dari Arsenal, imbang dengan Burnley, dan yang paling memalukan, disingkirkan tim divisi empat, Grimsby Town, dari Piala Liga Inggris.
Danny Murphy, mantan gelandang Liverpool, tidak melihat ada yang salah dengan para pemain MU. Menurutnya, masalah utama justru ada pada sistem permainan yang diterapkan oleh Ruben Amorim.
“Saya pikir skuad itu bisa bersaing, Saya hanya berpikir bahwa sistemnya adalah masalah. Saya sudah mengatakan itu sejak hari pertama,” kata Murphy di BBC.
Amorim diketahui mengusung formasi 3-4-2-1 di MU, sebuah taktik yang menurut Murphy, tidak cocok dengan komposisi gelandang yang ada. “Saya tak suka bermain dengan sistem itu sebagai gelandang, tak ada kesempatan,” tambahnya, menunjukkan betapa sulitnya para pemain beradaptasi atau menjalankan filosofi tersebut. Dengan persentase kemenangan hanya 35 persen, kritik terhadap strategi Amorim semakin menguat.
Amorim: Masalah di Bangku Pelatih atau Skuad yang Belum Padu?
Tak hanya Danny Murphy, legenda Liverpool lainnya, Jamie Carragher, juga ikut angkat bicara mengenai situasi Manchester United. Dalam pandangannya, Amorim mungkin bukan sosok yang tepat untuk membangkitkan Setan Merah.
Amorim datang ke Old Trafford dengan ekspektasi tinggi, menggantikan Erik ten Hag. Namun, kenyataannya, performa tim justru terus menurun. Kekalahan dari Tottenham di final Liga Europa 2024/2025 menjadi pukulan telak, sekaligus memastikan MU absen dari kompetisi Eropa musim depan. Ini memperparah kondisi keuangan klub dan membatasi peluang untuk mendatangkan pemain baru yang ideal sesuai filosofi Amorim.
Carragher bahkan menyarankan perpisahan yang saling menguntungkan. “Apakah menguntungkan semua pihak jika ia berjabat tangan dan meninggalkan Old Trafford? Banyak orang di dunia sepak bola mungkin menganggap itu sebagai hasil yang saling menguntungkan,” cetus Carragher, menyoroti bahwa mempertahankan Amorim bisa menjadi kesalahan yang lebih mahal bagi Manchester United di masa depan.
Badai di Ruang Ganti: Bintang MU yang Terpinggirkan Era Amorim
Kedatangan Ruben Amorim membawa perubahan besar, terutama dalam hal disiplin. Manajer asal Portugal ini tak segan mengambil keputusan tegas, bahkan sampai memisahkan latihan beberapa pemain kunci. Konsekuensinya, sejumlah bintang MU kini menghadapi masa depan abu-abu.
Beberapa nama yang dikabarkan memiliki hubungan renggang atau masuk kategori “bomb squad” (pemain yang tak lagi masuk rencana) antara lain:
- Marcus Rashford: Dari andalan menjadi terpinggirkan. Hubungannya dengan Amorim memburuk hingga sempat dicoret dari skuad. Rashford bahkan dipinjamkan ke Barcelona musim ini.
- Alejandro Garnacho: Mengalami ketegangan serius pasca final Liga Europa yang membuatnya tersingkir dari skuad utama. Masa depannya kini menggantung di tengah rumor transfer.
- Antony: Dimasukkan ke kelompok “bomb squad” dan kini dicari klub baru untuk melepasnya. Ia menolak beberapa opsi karena masalah gaji, dan hanya ingin kembali ke Real Betis.
- Jadon Sancho: Masalah disiplinnya berlanjut di era Amorim. Ia tetap berlatih terpisah dan klub terbuka untuk melepasnya secara permanen atau pinjaman.
Selain itu, laporan juga menyebutkan Manchester United berharap bisa melepas lima pemain sebelum batas waktu transfer 1 September 2025, termasuk Garnacho, Sancho, Tyrell Malacia, dan Antony. Bahkan, Rasmus Hojlund juga disebut-sebut masuk daftar jual.
Beberapa pemain senior lain yang kontraknya akan habis atau berpotensi dijual untuk meringankan beban gaji dan membangun skuad Ruben Amorim adalah:
- Victor Lindelof
- Christian Eriksen
- Jonny Evans
- Casemiro (gaji tinggi menjadi beban)
- Harry Maguire
- Luke Shaw (masalah cedera)
- Tom Heaton
Mengapa Liverpool Tak Jadi Pilih Amorim? Sebuah Perbandingan Strategi
Menariknya, sebelum Ruben Amorim merapat ke Manchester United, ia sempat santer dikaitkan dengan Liverpool sebagai pengganti Jurgen Klopp. Namun, pada akhirnya, The Reds memilih Arne Slot. Jamie Carragher menjelaskan alasan di baliknya.
Carragher percaya bahwa gaya bermain Amorim yang cenderung menyukai formasi tiga bek menjadi alasan utama. Sementara itu, Arne Slot lebih menyukai formasi empat bek, yang dianggap lebih mudah untuk transisi dengan skuad Liverpool yang sudah ada.
Di sisi lain, Rio Ferdinand, legenda MU, justru sempat “sakit hati” ketika bek kanan Jeremie Frimpong (yang dinilai sempurna untuk taktik Amorim) justru bergabung dengan Liverpool. Ini menunjukkan bahwa Amorim memiliki filosofi yang kuat, namun penerapannya di Manchester United belum membuahkan hasil.
Masa Depan Ruben Amorim di Old Trafford: Antara Harapan dan Ancaman Pemecatan
Situasi Ruben Amorim di Manchester United saat ini memang tidak mudah. Setelah kekalahan memalukan dari Grimsby, ia secara terbuka mengakui rasa malunya dan mempertanyakan kemampuannya sendiri untuk membalikkan keadaan. Amorim bahkan sempat menyatakan bahwa ia sebenarnya dipaksa menerima pekerjaan ini dan ingin menyelesaikan musim bersama Sporting CP terlebih dahulu.
Namun, tanpa kompetisi Eropa musim depan, Amorim sendiri mengungkapkan bahwa ia tidak membutuhkan skuad besar. Ia berencana untuk lebih fokus pada peningkatan tim yang ada dan memaksimalkan potensi pemain akademi. Ini bisa menjadi strategi Amorim untuk membangun kembali tim dari nol, namun tekanan untuk meraih hasil instan di Liga Inggris tetap tinggi.
Dengan segala tantangan yang ada, masa depan Ruben Amorim di Old Trafford kini menjadi tanda tanya besar. Apakah ia akan diberikan waktu untuk menerapkan visinya, ataukah kritik dan hasil buruk akan segera mengakhiri perjalanannya bersama Setan Merah? Hanya waktu yang akan menjawab.
Kesimpulan
Kritik dari eks pemain Liverpool seperti Danny Murphy dan Jamie Carragher menyoroti bahwa masalah Manchester United di bawah Ruben Amorim bukan terletak pada kualitas skuad bersaing, melainkan pada sistem dan filosofi yang diterapkan sang manajer. Dengan sejumlah bintang yang terpinggirkan dan hasil buruk yang terus berdatangan, masalah Amorim di Old Trafford semakin kompleks. Harapan untuk bangkit kini bergantung pada kemampuan Amorim untuk mengatasi badai di ruang ganti, menemukan formula yang tepat, dan meyakinkan semua pihak bahwa ia adalah orang yang tepat untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah.