Yogyakarta, zekriansyah.com – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi menjadi kunci utama, terutama bagi sektor publik. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur (Jatim) memahami betul hal ini. Baru-baru ini, Diskominfo Jatim sukses menggelar pelatihan penerapan Agentic Otomasi berbasis AI, sebuah langkah maju untuk membawa efisiensi dan kecerdasan digital ke dalam roda pemerintahan. Artikel ini akan mengulas tuntas bagaimana pelatihan ini diharapkan dapat merevolusi cara kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Diskominfo Jatim gelar pelatihan penerapan agentic otomasi berbasis AI untuk tingkatkan efisiensi dan kecerdasan digital di lingkungan pemerintah provinsi.
Memahami Agentic AI dan Otomasi: Bukan Sekadar Chatbot Biasa
Mungkin Anda sudah akrab dengan Artificial Intelligence (AI) seperti chatbot atau asisten virtual. Namun, Agentic AI membawa konsep ini ke level yang lebih tinggi. Bayangkan sebuah AI yang tidak hanya menunggu perintah, tetapi juga bisa inisiatif, merencanakan langkah-langkah, bahkan berkoordinasi dengan AI lain untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks secara otomatis. Inilah yang disebut “otomasi berbasis LLM” (Large Language Models), di mana AI dapat memahami konteks, belajar dari interaksi, dan bertindak secara mandiri untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pelatihan yang diinisiasi Diskominfo Jatim ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pemahaman dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan kecerdasan buatan jenis ini. Tujuannya jelas: menciptakan alur kerja yang lebih efisien, akurat, dan responsif, terutama dalam pelayanan publik.
Detail Pelatihan “Cerdas Digital” untuk Pengelola EJSC dan MJC
Pelatihan bertajuk “Cerdas Digital: Teknik Prompt Engineering dan Penerapan Agentic AI untuk Otomasi” ini secara khusus ditujukan bagi para pengelola East Java Super Corridor (EJSC) dan Millennial Job Center (MJC). Program ini dibuka oleh Kepala Bidang Aplikasi Informatika (APTIKA) Diskominfo Jatim, Gugi Alifrianto Wicaksono, S.T., M.M., dan dibagi menjadi dua sesi utama yang komprehensif.
Sesi Pertama: Menguasai Prompt Engineering untuk AI Optimal
Sesi pertama pelatihan ini berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025, di EJSC Malang. Fokus utamanya adalah membekali peserta dengan keterampilan “prompt engineering” atau seni menyusun perintah yang efektif agar AI, khususnya Generative AI dan Large Language Models (LLM), dapat bekerja secara maksimal.
Materi yang disampaikan mencakup:
- Pengenalan mendalam tentang teknologi Generative AI dan Large Language Models (LLM).
- Praktik langsung penyusunan prompt yang terstruktur dan presisi.
- Simulasi aplikasi nyata seperti menyusun laporan, meringkas hasil diskusi, hingga menerjemahkan kebijakan teknis secara otomatis.
Panitia pelaksana, Retno Yuni W., S.T., M.Med.Kom, menegaskan, “Kami tidak hanya ingin peserta memahami konsep AI, tetapi juga mampu memanfaatkannya secara strategis untuk mendukung tugas-tugas operasional.” Ini menunjukkan komitmen Diskominfo Jatim untuk memastikan pelatihan ini memberikan dampak nyata.
Sesi Kedua: Mengintegrasikan Agentic AI dalam Alur Kerja Otomatis
Sesi kedua dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 27–28 Mei 2025. Sesi ini membawa peserta lebih jauh ke dalam implementasi praktis Agentic AI dan otomasi berbasis LLM.
- Hari Pertama (Daring): Peserta belajar konsep Agentic AI, penggunaan Application Programming Interface (API), serta praktik membuat workflow otomatis menggunakan platform n8n yang terintegrasi dengan layanan seperti Ollama. Ini membuka gerbang bagi peserta untuk membangun sistem otomatisasi mereka sendiri.
- Hari Kedua (Luring di EJSC Malang): Fokus pada integrasi model LLM dalam alur kerja yang sudah ada, serta simulasi otomasi dari awal hingga akhir (end-to-end). Ini memastikan peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa menerapkan secara langsung.
Sebanyak 25 peserta terpilih mengikuti pelatihan intensif ini, yang sebelumnya telah melalui proses seleksi ketat berdasarkan latar belakang keahlian di bidang teknologi informasi dan digital. Mereka juga diwajibkan membawa laptop dengan spesifikasi tinggi dan mengikuti survei pendahuluan, menunjukkan keseriusan dalam program ini.
Memperkuat Kapasitas SDM Digital Jawa Timur
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita R.D.A., menyampaikan bahwa pelatihan penerapan agentic otomasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmen pemerintah provinsi dalam memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) digital. Beliau menegaskan bahwa penguasaan teknologi AI akan menjadi faktor penting dalam mewujudkan layanan publik yang lebih cerdas, responsif, dan efisien di era digital ini.
Inisiatif ini melengkapi serangkaian program “Cerdas Digital” yang telah digagas Diskominfo Jatim sebelumnya. Berbagai pelatihan telah dilaksanakan, mulai dari literasi digital untuk disabilitas penglihatan hingga pelatihan tentang cybersecurity untuk melawan hoaks dan disinformasi. Ini menunjukkan visi Diskominfo Jatim yang holistik dalam membangun ekosistem digital yang tidak hanya canggih, tetapi juga inklusif dan aman bagi seluruh masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Google Developer Groups (GDG) Cloud Surabaya, juga menjadi bukti keseriusan Diskominfo Jatim dalam mendorong inovasi digital.
Kesimpulan
Diskominfo Jatim telah sukses menggelar pelatihan penerapan Agentic Otomasi berbasis AI yang menjadi tonggak penting dalam upaya transformasi digital di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan membekali para pengelola EJSC dan MJC dengan keterampilan prompt engineering dan kemampuan mengimplementasikan Agentic AI untuk otomasi berbasis LLM, diharapkan akan tercipta SDM digital yang lebih kompeten dan inovatif.
Langkah ini bukan hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang menciptakan layanan publik yang lebih efisien, responsif, dan mampu menjawab tantangan masa depan. Dengan semangat belajar dan berinovasi, Jawa Timur siap melaju lebih cepat di era digital.
FAQ
Tanya: Apa perbedaan utama antara Agentic AI dan chatbot biasa?
Jawab: Agentic AI dapat berinisiatif, merencanakan, dan berkoordinasi dengan AI lain untuk menyelesaikan tugas kompleks secara mandiri, tidak seperti chatbot yang hanya menunggu perintah.
Tanya: Apa tujuan utama Diskominfo Jatim menggelar pelatihan Agentic Otomasi berbasis AI?
Jawab: Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan memanfaatkan Agentic AI guna menciptakan alur kerja yang lebih efisien dan akurat di lingkungan Pemprov Jatim.
Tanya: Apa yang dimaksud dengan “otomasi berbasis LLM” dalam konteks Agentic AI?
Jawab: Otomasi berbasis LLM merujuk pada kemampuan AI untuk memahami konteks, belajar dari interaksi, dan bertindak mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ditetapkan.