Dinkes Kota Yogyakarta Himbau Puskesmas dan Rumah Sakit Perkuat Deteksi Dini Berbagai Penyakit

Dipublikasikan 30 Juni 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta tak henti-hentinya mengingatkan seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit, untuk selalu siaga. Himbauan ini bukan tanpa alasan, mengingat berbagai ancaman penyakit yang bisa muncul kapan saja, terutama di musim pancaroba dan cuaca ekstrem.

Dinkes Kota Yogyakarta Himbau Puskesmas dan Rumah Sakit Perkuat Deteksi Dini Berbagai Penyakit

Ilustrasi: Petugas kesehatan sigap memeriksakan warga di fasilitas kesehatan, menekankan pentingnya deteksi dini penyakit saat pergantian musim.

Artikel ini akan mengulas tuntas himbauan Dinkes Kota Yogyakarta kepada puskesmas dan rumah sakit, serta bagaimana kita sebagai masyarakat bisa ikut berperan menjaga kesehatan. Dengan memahami langkah-langkah ini, Anda bisa lebih waspada dan tahu apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit.

Perkuat Deteksi Dini Leptospirosis dan Hantavirus

Dinkes Kota Yogyakarta secara khusus meminta puskesmas dan rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam mendeteksi dini dan merespons kasus Leptospirosis dan Hantavirus. Kedua penyakit ini, yang seringkali ditularkan oleh tikus, punya gejala awal yang mirip penyakit lain, sehingga sering terlambat ditangani.

“Memang saat awal terinfeksi gejalanya tidak terlalu spesifik. Mirip-mirip dengan gejala infeksi bakteri atau virus lainnya, sehingga seringkali masyarakat atau pasien terlambat mengakses layanan kesehatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah.

Untuk itu, fasilitas penunjang seperti Rapid Diagnostic Test (RDT) perlu dioptimalkan. Selain faskes, dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga diminta ikut serta, misalnya dengan meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah organik agar tidak jadi sarang tikus.

Gejala Leptospirosis:

  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot, terutama di betis dan paha
  • Mata kuning, merah, dan iritasi
  • Diare

Gejala Hantavirus:

  • Demam tinggi (bisa sampai 39 derajat Celsius)
  • Terkadang disertai bintik perdarahan pada wajah
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada bola mata
  • Rasa lelah dan nyeri otot
  • Sesak napas dan detak jantung cepat

Data Dinkes Kota Yogyakarta mencatat, sejak Januari hingga akhir Juni, sudah ada 18 kasus Leptospirosis dengan 5 di antaranya meninggal dunia, serta 1 kasus Hantavirus.

Siaga Penyakit Musiman: DBD, COVID-19, Hingga Gondongan

Musim penghujan seringkali membawa peningkatan kasus penyakit lain. Dinkes Kota Yogyakarta juga menghimbau faskes dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap:

  • Demam Berdarah Dengue (DBD): Hingga Oktober 2024, tercatat 238 kasus DBD di Kota Yogyakarta, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar pasien adalah anak-anak. Pencegahan utama adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan 4M Plus:

    • Menguras bak mandi dan tempat penampungan air.
    • Menutup tempat penampungan air.
    • Memantau jentik nyamuk.
    • Mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
    • Plus inovasi nyamuk ber-Wolbachia.
  • COVID-19: Meskipun kasus cenderung menurun, virus ini masih ada. Dinkes Kota Yogyakarta sempat menemukan satu kasus positif pada Mei 2025 di Puskesmas Danurejan I. Gejala COVID-19 saat ini mirip flu biasa (demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual, muntah, nyeri sendi). Masyarakat diimbau tidak panik namun tetap waspada.

    “Tidak perlu risau, yang penting masyarakat kembali mengingat pentingnya PHBS. Itu aja, jangan sampai kasus COVID-19 ini dibesar-besarkan,” jelas Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie.

  • ISPA, Flu, dan Gondongan: Penyakit ini juga marak saat cuaca ekstrem. Pada 13-17 Oktober 2024, tercatat 485 kasus ISPA dan flu. Jika merasa tidak enak badan, disarankan menggunakan masker. Untuk anak yang gondongan, dianjurkan untuk tidak masuk sekolah sementara waktu agar tidak menularkan.

Pentingnya PHBS dan Peran Masyarakat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah kunci utama dalam mencegah berbagai penyakit. Dinkes Kota Yogyakarta terus mendorong masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS di lingkungan masing-masing.

Beberapa langkah PHBS yang penting untuk diingat:

  • Cuci tangan dan kaki setelah beraktivitas di tempat berair atau kotor.
  • Gunakan alas kaki saat beraktivitas di dalam air atau tempat lembap.
  • Kelola limbah rumah tangga dengan benar, pisahkan sampah organik dan anorganik untuk mengurangi sarang tikus.
  • Simpan makanan dan minuman dengan baik agar aman dari jangkauan tikus.
  • Bersihkan dan berantas tikus di rumah.
  • Gunakan masker saat sakit atau di keramaian, tidak hanya untuk COVID-19 tetapi juga penyakit menular lainnya seperti Cacar Monyet.

Selain itu, terkait kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak yang sempat ramai, Dinkes Kota Yogyakarta juga menghimbau untuk menghindari penggunaan obat sirup sementara waktu sebagai antisipasi.

“Jika anak demam maka langkah yang bisa dilakukan adalah memberikan kompres agar suhu tubuh turun. Usahakan tidak langsung memberi obat penurun panas atau obat-obatan antibiotik,” pesan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani.

Jika demam tidak turun atau ada perubahan pada urine anak, segera periksakan ke puskesmas atau rumah sakit.

Kesiapan Fasilitas Kesehatan di Kota Yogyakarta

Dinkes Kota Yogyakarta memastikan puskesmas dan rumah sakit di wilayahnya siap siaga menghadapi berbagai kondisi kesehatan.

“Tenaga kesehatan dan fasilitas rumah sakit sudah siap, termasuk ruang perawatan dan fasilitas puskesmas,” ujar Pembajun Setyaningastutie.

Kompetensi tenaga kesehatan terus ditingkatkan, dan ketersediaan oksigen di seluruh rumah sakit juga dipastikan memadai. Bahkan, saat libur akhir tahun, Dinkes Kota Yogyakarta menyiapkan posko kesehatan di tiga titik strategis: Titik Nol Kilometer, Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali, dan simpang Tugu Yogyakarta, lengkap dengan ambulans gawat darurat. Dua puskesmas, yaitu Puskesmas Jetis dan Tegalrejo, juga disiagakan 24 jam untuk layanan persalinan, di samping IGD rumah sakit yang selalu siaga.

Kesimpulan

Upaya Dinkes Kota Yogyakarta dalam menghimbau puskesmas dan rumah sakit untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dari deteksi dini penyakit menular hingga kesiapan fasilitas, semua ini bertujuan agar warga Yogyakarta tetap sehat dan terlindungi.

Namun, semua upaya ini tidak akan maksimal tanpa peran aktif dari kita semua. Dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara konsisten dan segera memeriksakan diri jika ada gejala mencurigakan, kita turut berkontribusi menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Mari bersama-sama wujudkan Kota Yogyakarta yang sehat dan tangguh!

Dinkes Kota Yogyakarta Himbau Puskesmas dan Rumah Sakit Perkuat Deteksi Dini Berbagai Penyakit - zekriansyah.com