Yogyakarta, zekriansyah.com – Warga Kabupaten Sanggau kini bisa bernapas lega. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau telah memberikan jaminan bahwa stok Vaksin Anti Rabies (VAR), yang sangat krusial untuk penanganan korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR), berada dalam kondisi aman dan mencukupi. Ini adalah berita penting di tengah kewaspadaan terhadap kasus rabies yang masih menjadi perhatian.
Dinkes Sanggau pastikan stok Vaksin Anti-Rabies (VAR) aman mencukupi untuk penanganan kasus rabies di wilayahnya.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana Dinkes Sanggau memastikan ketersediaan VAR, apa yang perlu Anda lakukan jika terjadi gigitan HPR, dan mengapa kabar baik ini begitu melegakan bagi kita semua. Mari kita simak bersama!
Stok VAR Melimpah, Siap Sedia di Sanggau
Ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) adalah kunci dalam mencegah dampak fatal dari gigitan hewan yang terinfeksi rabies. Menurut Utin Mufti Dewi, seorang Epidemolog Kesehatan dari Dinkes Kabupaten Sanggau, pasokan VAR untuk wilayah Sanggau dipastikan aman.
“Kemarin kita baru dapat bantuan dari Provinsi itu ada sekitar 400 vial, stok 379 di instalasi farmasi Kabupaten pada Minggu ini dan untuk semua Puskesmas serta RSUD dan RS Tumenggung Gergaji sudah dialokasikan VAR-nya,” ungkap Utin. Ia menambahkan, masih ada sekitar 1.055 vial VAR yang sedang dalam proses pengadaan dan belum tiba. Artinya, cadangan vaksin terus diperbarui.
Tak hanya dari bantuan provinsi, Dinkes Sanggau juga menerima suplai VAR dari Kementerian Kesehatan melalui permintaan yang diajukan oleh Dinkes Provinsi dan Pemerintah Daerah Sanggau. Selain itu, Pemda Sanggau sendiri secara rutin mengajukan pembelian VAR untuk memastikan kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi. Komitmen ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga kesehatan publik.
Mengapa Sempat Ada Kekhawatiran Stok Kosong?
Mungkin beberapa dari Anda pernah mendengar keluhan mengenai ketersediaan VAR yang kadang kosong di beberapa fasilitas kesehatan. Utin Mufti Dewi menjelaskan bahwa hal ini kemungkinan besar terjadi karena VAR tersebut belum diambil dari instalasi farmasi kabupaten.
“Mungkin belum mereka ambil saja ke instalasi farmasi Kabupaten. Kami tegaskan stok kita ready di instalasi farmasi,” terangnya. Ini berarti, secara keseluruhan, stok VAR di Sanggau aman, dan setiap Puskesmas atau Rumah Sakit bisa segera mengambilnya untuk kebutuhan pasien. Sistem penggunaan VAR di Puskesmas juga memungkinkan silang kebutuhan, jika di satu tempat tidak tersedia, bisa diupayakan dari tempat lain.
Pentingnya Tindakan Cepat: Langkah Pertama Jika Digigit Hewan
Meski stok VAR aman, pencegahan dan penanganan dini tetap menjadi prioritas utama. Utin Mufti Dewi mengingatkan masyarakat yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR) untuk segera memeriksakan diri ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.
Namun, ada langkah sederhana dan krusial yang harus segera Anda lakukan di rumah, bahkan sebelum pergi ke fasilitas kesehatan:
- Cuci luka segera di bawah air mengalir.
- Gunakan sabun saat mencuci luka.
- Lakukan selama minimal 15 menit.
Mengapa ini penting? Virus rabies akan mati jika terkena sabun yang memiliki sifat basa. Langkah ini sangat efektif untuk membunuh virus yang mungkin menempel di sekitar luka gigitan, sebelum virus menyebar lebih jauh.
Mengenali Rabies dan Peran Vaksin VAR
Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Sanggau memang sempat menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Menurut Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, pada periode Januari hingga Mei 2025 saja, sudah tercatat 1.053 kasus gigitan HPR. Kondisi ini bahkan membuat pemerintah daerah mempertimbangkan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk rabies.
Rabies adalah penyakit serius yang menyerang sistem saraf pusat dan bisa berakibat fatal, bahkan kematian, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, keberadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) menjadi sangat vital sebagai pertolongan pertama setelah gigitan.
Dinkes Sanggau juga telah menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan dini dan penatalaksanaan kasus gigitan HPR. Pemberian VAR akan disesuaikan dengan kondisi luka gigitan dan status hewan yang menggigit. Umumnya, pemberian VAR dilakukan dalam beberapa dosis sesuai jadwal yang ditetapkan oleh tenaga medis, seperti metode Zagreb yang melibatkan beberapa suntikan di hari ke-0, ke-7, dan ke-21.
Ajakan Waspada dan Vaksinasi Hewan Peliharaan
Bupati Sanggau Yohanes Ontot juga mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam mencegah penyebaran rabies. “Saya minta masyarakat yang memiliki hewan peliharaan segera hewannya divaksin VAR,” tegasnya. Beliau juga mengingatkan untuk berhati-hati jika melihat hewan peliharaan dengan gelagat aneh, seperti menghindari sinar matahari atau suka bersembunyi.
Meskipun Dinkes Sanggau pastikan stok VAR aman mencukupi, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan, melaporkan gigitan, serta memvaksinasi hewan peliharaan adalah kunci utama untuk mewujudkan Sanggau yang bebas rabies.
Kesimpulan
Kabar baik mengenai ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) yang aman dan mencukupi di Kabupaten Sanggau memberikan harapan besar dalam upaya pengendalian rabies. Dengan dukungan dari berbagai pihak, pasokan VAR terus dijaga agar masyarakat tidak perlu khawatir. Namun, penting untuk diingat bahwa peran kita sebagai masyarakat juga sangat besar. Segera cuci luka jika tergigit, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan jangan lupa untuk memvaksinasi hewan peliharaan Anda. Bersama-sama, kita bisa melindungi diri dan komunitas dari bahaya rabies.