Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, dunia ponsel lipat Samsung baru saja digemparkan oleh sebuah kejutan besar! Selama ini, model Flip yang ringkas dan modis selalu menjadi primadona di hati banyak pengguna. Namun, untuk pertama kalinya, sang “kakak” berdesain seperti buku, Samsung Galaxy Z Fold 7, berhasil mengukir sejarah dengan mengungguli popularitas adiknya, Galaxy Z Flip 7, dalam periode pre-order.
Samsung Galaxy Fold debut mengejutkan pasar dengan mengungguli model Flip yang sebelumnya mendominasi, membuka pertanyaan tentang strategi dan daya tarik inovasi terbaru.
Pergeseran menarik ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan evolusi preferensi konsumen dan inovasi yang dibawa oleh Samsung. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa debut Samsung Fold kalahkan Flip Galaxy Fold menjadi sorotan, apa saja keunggulan yang membuat Galaxy Z Fold 7 begitu diminati, dan bagaimana masa depan ponsel lipat Samsung ini akan terbentuk. Yuk, simak lebih lanjut!
Mengapa Galaxy Z Fold 7 Mendadak Jadi Primadona?
Selama bertahun-tahun, seri Galaxy Z Flip selalu memimpin penjualan ponsel lipat Samsung, terutama di pasar asalnya, Korea Selatan. Desainnya yang mungil, menyerupai kotak bedak, serta pilihan warna cerah membuatnya sangat digemari, khususnya di kalangan wanita. Namun, data pre-order terbaru menunjukkan cerita yang berbeda.
Dalam periode pemesanan awal yang berlangsung pada 15–21 Juli 2025 di Korea Selatan, Samsung mencatatkan rekor fantastis dengan total 1,04 juta unit ponsel lipat terjual. Dan yang mengejutkan, Galaxy Z Fold 7 menyumbang sekitar 63 persen dari total tersebut, atau sekitar 655.200 unit. Angka ini jauh melampaui Galaxy Z Flip 7 yang mencatatkan 344.800 unit.
Lalu, siapa di balik lonjakan minat terhadap Galaxy Z Fold 7 ini? Laporan menyebutkan bahwa mayoritas pemesan Galaxy Z Fold 7 adalah pria muda. Sebanyak 83 persen dari mereka mengincar perangkat dengan layar besar dan performa tinggi untuk mendukung produktivitas dan hiburan. Sementara itu, Galaxy Z Flip 7 tetap mempertahankan daya tariknya di kalangan wanita, dengan 59 persen pemesan adalah konsumen perempuan yang menyukai desain portabel dan fleksibilitas kamera untuk gaya hidup mereka.
Berikut perbandingan data pre-order yang menunjukkan fenomena ini:
Model Ponsel Lipat | Jumlah Pre-order (Unit) | Persentase dari Total |
---|---|---|
Galaxy Z Fold 7 | 655.200 | 63% |
Galaxy Z Flip 7 | 344.800 | 34% |
Total Keseluruhan | 1.040.000 | 100% |
Rahasia Desain dan Performa Galaxy Z Fold 7 yang Bikin Jatuh Hati
Kemenangan tak terduga Galaxy Z Fold 7 ini tentu bukan tanpa alasan. Samsung melakukan berbagai peningkatan signifikan yang berhasil memikat hati konsumen.
Desain Revolusioner: Lebih Tipis dan Ringan
Salah satu keluhan terbesar pada generasi Fold sebelumnya adalah ketebalan dan bobotnya yang terasa kurang nyaman. Samsung menjawab kritik ini dengan serius pada Galaxy Z Fold 7. Kini, ponsel ini hadir dengan desain yang jauh lebih ramping:
- Ketebalan saat dibentangkan: Hanya 4,2 mm, membuatnya terasa sangat tipis di tangan.
- Ketebalan saat dilipat: Hanya 8,6 mm, yang membuatnya nyaris setipis ponsel batang (bar phone) biasa saat dibalut casing.
- Bobot: Hanya 215 gram, bahkan sedikit lebih ringan dari Galaxy S25 Ultra.
Desain yang lebih tipis dan ringan ini membuat Galaxy Z Fold 7 menjadi lebih nyaman untuk digunakan sehari-hari dan mudah diselipkan ke dalam saku. Engselnya pun diklaim sangat kokoh, mampu bertahan hingga 200.000 kali lipatan.
Layar Lega untuk Produktivitas Maksimal
Meskipun lebih tipis, Galaxy Z Fold 7 tetap mempertahankan keunggulan utamanya: layar yang super besar. Dengan layar luar 6,5 inci dan layar utama 8 inci saat dibentangkan, perangkat ini sangat cocok bagi pengguna yang membutuhkan ruang kerja lebih untuk multitasking atau menikmati konten multimedia secara imersif. Bayangkan, satu perangkat bisa berfungsi sebagai ponsel, tablet mini, dan bahkan workstation portabel!
Performa Gahar dengan Fitur Canggih
Di balik desainnya yang menawan, Galaxy Z Fold 7 juga membawa peningkatan performa yang signifikan. Ditenagai oleh chipset terbaru Snapdragon 8 Elite for Galaxy, ponsel ini menjanjikan kecepatan dan efisiensi daya yang luar biasa untuk segala aktivitas, mulai dari gaming berat hingga multitasking yang intens.
Tak hanya itu, Galaxy Z Fold 7 juga dibekali dengan berbagai fitur Galaxy AI yang revolusioner. Fitur kecerdasan buatan ini memungkinkan kontrol suara yang lebih intuitif, kemampuan multitasking yang lebih cerdas, dan adaptasi perangkat yang lebih baik sesuai kebutuhan pengguna, menjadikannya asisten pribadi yang sangat efisien. Sektor kamera juga mendapat upgrade besar, dengan rumor menyebutkan kamera utama 200 MP yang siap menghasilkan foto dan video berkualitas flagship.
Bagaimana dengan Galaxy Z Flip 7? Tetap Punya Pesonanya Sendiri!
Meskipun debut Samsung Fold kalahkan Flip Galaxy Fold dalam pre-order, bukan berarti Galaxy Z Flip 7 kehilangan daya tariknya. Model ini tetap menjadi pilihan favorit bagi mereka yang mengutamakan gaya, portabilitas, dan kemudahan penggunaan.
Galaxy Z Flip 7 tetap populer di kalangan wanita berkat desain clamshell-nya yang ikonik dan pilihan warna yang segar seperti Coral Red dan Green Mint. Peningkatan pada layar penutup yang kini lebih besar (~4.1 inci) dengan bezel tipis juga memudahkan pengguna untuk melihat notifikasi atau mengambil selfie tanpa perlu membuka ponsel. Desainnya yang lebih ramping (13,7 mm saat dilipat, 6,5 mm saat terbuka) dan bobot lebih ringan (188 gram) menjadikannya teman saku yang ideal. Samsung juga berencana menghadirkan varian Galaxy Z Flip 7 FE yang lebih terjangkau, membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk merasakan pengalaman ponsel lipat.
Masa Depan Ponsel Lipat Samsung: Semakin Menjanjikan?
Fenomena debut Samsung Fold kalahkan Flip Galaxy Fold menunjukkan bahwa pasar ponsel lipat semakin matang dan beragam. Samsung berhasil meyakinkan konsumen bahwa ponsel lipat bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang produktivitas dan performa tanpa kompromi.
Samsung terus berinovasi. Acara Galaxy Unpacked 2025 yang diselenggarakan pada 9 Juli di New York tidak hanya memperkenalkan Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, tetapi juga perangkat wearable terbaru seperti Galaxy Watch 8 Series, dan bahkan teaser untuk headset extended reality (XR) pertama mereka, Project Moohan. Ini menunjukkan komitmen Samsung untuk memimpin era teknologi perangkat yang bisa dilipat dan perangkat pintar masa depan. Di Indonesia sendiri, ponsel lipat terbaru Samsung ini sudah terdeteksi di situs P3DN Kemenperin, mengantongi nilai TKDN yang cukup, menandakan kesiapan untuk segera hadir di tanah air.
Kesimpulan
Kisah debut Samsung Fold kalahkan Flip Galaxy Fold di pasar adalah bukti nyata bahwa inovasi yang tepat bisa mengubah dinamika pasar. Galaxy Z Fold 7 berhasil memikat hati konsumen dengan kombinasi desain yang lebih tipis dan ringan, layar besar yang mendukung produktivitas tinggi, serta performa gahar yang didukung chipset dan fitur AI mutakhir.
Meskipun demikian, Galaxy Z Flip 7 tetap memiliki segmen pasarnya sendiri yang loyal, berkat desainnya yang modis dan portabel. Ke depan, kita bisa berharap Samsung akan terus menghadirkan inovasi yang lebih menarik di lini ponsel lipatnya, menjawab kebutuhan beragam pengguna dan semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin di segmen ini. Jadi, apakah Anda siap untuk merasakan era baru ponsel lipat?
FAQ
Tanya: Mengapa Galaxy Z Fold 7 bisa mengalahkan Galaxy Z Flip 7 dalam periode pre-order?
Jawab: Galaxy Z Fold 7 diminati karena menawarkan pengalaman seperti tablet dengan layar yang lebih besar, menjadikannya lebih fungsional untuk produktivitas dan hiburan.
Tanya: Apa keunggulan utama Galaxy Z Fold 7 dibandingkan Galaxy Z Flip 7?
Jawab: Keunggulan utama Fold 7 adalah layar utamanya yang lebih besar dan kemampuan multitasking yang lebih baik, sementara Flip 7 unggul dalam portabilitas dan desain ringkas.
Tanya: Apakah tren ini berarti Galaxy Z Flip akan kurang populer di masa depan?
Jawab: Belum tentu, karena Flip 7 masih sangat populer di kalangan pengguna yang mengutamakan gaya dan kemudahan dibawa, namun Fold 7 menunjukkan adanya pergeseran preferensi ke arah fungsionalitas yang lebih luas.