Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim kompetisi 2024/2025 menjadi babak yang penuh tantangan bagi David da Silva, striker andalan Persib Bandung. Cedera dan sakit silih berganti menghantuinya, membuat sang mesin gol sering kali harus menepi atau tidak bisa bermain penuh. Namun, siapa sangka, di balik rentetan ketidakberuntungan itu, ada semacam “keberuntungan” pribadi yang menyelimuti DDS. Ia seolah terhindar dari tekanan penuh dan kekecewaan yang dirasakan tim, terutama saat performa Maung Bandung sedang kurang maksimal.
Absennya David da Silva dari beberapa pertandingan Persib Bandung justru memberikannya ruang bebas dari tekanan, mengubah “sial” cedera menjadi keberuntungan pribadi di tengah sorotan.
Mari kita selami lebih dalam mengapa momen-momen “tak main penuh” ini justru bisa jadi berkah tersembunyi bagi David da Silva dan apa artinya bagi perjalanan Persib di BRI Liga 1 musim ini.
Musim Penuh Ujian Sang Striker Andalan Persib
Sejak bergabung dengan Persib pada tahun 2021, David da Silva dikenal sebagai penyerang yang hampir selalu hadir di lapangan. Musim lalu, ia bahkan tampil sebagai pencetak gol terbanyak Liga 1 dengan 30 gol. Namun, musim 2024/2025 ini benar-benar berbeda.
Hingga pekan ke-23, DDS sudah melewatkan delapan pertandingan dan hanya mencatatkan 970 menit bermain dari 15 laga. Jumlah golnya pun baru enam, jauh di bawah ekspektasi. Berbagai cedera otot dan infeksi menjadi penyebab utama absennya penyerang asal Brasil ini. Pelatih Persib, Bojan Hodak, bahkan sempat mengatakan bahwa musim ini David da Silva seperti tidak dinaungi keberuntungan.
Momen-Momen ‘Keberuntungan’ David da Silva
Ironisnya, di tengah perjuangan tim, absennya DDS di beberapa pertandingan krusial justru bisa dipandang sebagai “keberuntungan” baginya secara personal. Ia terhindar dari sorotan tajam dan tekanan yang mengiringi hasil kurang memuaskan.
Cedera Saat Lawan Dewa United: Persib Tertahan, DDS Terhindar dari Beban Penuh
Salah satu momen paling menonjol adalah saat Persib Bandung menghadapi Dewa United. Pada pekan kedua Liga 1 2024/2025 (19 Agustus 2024), DDS harus ditarik keluar lebih cepat karena cedera saat skor 2-2. Pelatih Bojan Hodak tidak mau mengambil risiko karena liga masih panjang. Tanpa DDS, Persib pun harus puas dengan hasil imbang.
Kemudian, pada putaran kedua (17 Januari 2025), Persib kembali kalah 0-2 dari Dewa United. Lagi-lagi, David da Silva harus meninggalkan lapangan pada menit ke-55 karena cedera. Di tengah kekalahan pertama Persib musim itu, DDS tidak harus menanggung beban kekalahan penuh di lapangan. Ini memberinya ruang untuk fokus pada pemulihan tanpa harus merasakan kekecewaan langsung dari hasil pertandingan yang buruk.
Absen Lawan Arema FC: Maung Bandung Kehilangan Taring, DDS Terhindar dari Kekecewaan
Ketika Persib Bandung menjamu Arema FC pada 25 Agustus 2024, DDS absen total karena masih dibekap cedera otot. Hasilnya? Maung Bandung hanya mampu bermain imbang 1-1. Gelandang Persib, Tyronne del Pino Ramos, mengakui bahwa absennya striker Persib ini sangat memengaruhi tim, mengingat DDS adalah top skor sepanjang masa Persib.
Dalam situasi ini, David da Silva “beruntung” tidak harus merasakan langsung frustrasi rekan-rekannya yang kesulitan mencetak gol. Ia terhindar dari kritik atau tekanan untuk menjadi penyelamat, karena memang tidak berada di lapangan.
Sakit Jelang AFC Champions League 2: Persib Menang Tanpa Dirinya, Beban Berkurang
Ketidakberuntungan DDS berlanjut dengan serangan infeksi yang membuatnya absen pada pekan ke-11 Liga 1 (22 November 2024) saat Persib mengalahkan Borneo FC 1-0. Kondisinya juga diragukan untuk tampil penuh di laga AFC Champions League 2 melawan Port FC dan Lion City Sailors.
Meskipun timnya tetap meraih kemenangan tanpa dirinya dalam beberapa kasus, ini menunjukkan bahwa tim bisa beradaptasi. Bagi DDS, ini adalah “keberuntungan” karena ia tidak harus memaksakan diri tampil dalam kondisi kurang fit, apalagi di ajang internasional yang membutuhkan performa puncak.
Hikmah di Balik Ketidakberuntungan Tim
Momen-momen David da Silva absen atau tidak bermain penuh memang menjadi ujian berat bagi Persib. Tim harus mencari cara untuk tetap produktif tanpa kehadiran mesin gol utamanya. Namun, hal ini juga membuka peluang bagi pemain lain untuk unjuk gigi dan menunjukkan kedalaman skuad.
Bagi David da Silva sendiri, periode ini memberinya kesempatan untuk benar-benar pulih dan kembali dengan kekuatan penuh. Seperti yang ia katakan, “Sekarang saya sangat kuat, tubuh saya sudah siap bermain lagi, dan saya harus melupakan apa yang sudah berlalu. Sekarang saya fokus melakukan yang terbaik untuk masa depan dan meraih kemenangan.”
Kesimpulan
Perjalanan David da Silva di BRI Liga 1 musim 2024/2025 memang penuh liku. Absennya ia dari beberapa pertandingan penting karena cedera dan sakit tentu menjadi kerugian bagi Persib Bandung. Namun, dari sudut pandang pribadi, momen-momen “tak main penuh lawan” ini bisa dianggap sebagai keberuntungan yang menyelamatkannya dari tekanan, kekecewaan, dan risiko cedera yang lebih parah. Ini adalah waktu baginya untuk berbenah dan mempersiapkan diri untuk kembali menjadi predator menakutkan di kotak penalti. Kita tentu berharap, setelah badai berlalu, David da Silva akan kembali bersinar dan membawa Maung Bandung meraih kejayaan.